Bab 8 Dinner Gagal
Bab 8 Dinner Gagal
Setelah mendengarkan saran dari Bella sahabatnya sendiri. Sepulang dari restoran tadi Maudy pun berusaha meyakinkan dirinya untuk menanyakan hal itu langsung kepada Killian. mengenai pembunuhan itu Maudy berhak tahu. Dia ingin tahu semuanya.
Maka setelah selesai membersihkan diri. Maudy benar-benar menunggu Killian pulang iya menunggu suaminya itu di ruang tamu sambil menonton televisi. Hari ini hujan tidak turun dan bisa jadi suaminya itu akan cepat sampai di rumah.
Belum 5 menit Maudy menunggu suara mobil milik suaminya itu sudah terdengar dari luar. Beberapa saat kemudian pintu mau di terbuka dan menampakkan Killian yang masuk ke rumah. Dan entah kenapa itu justru membuat tiba-tiba Maudy menjadi diam seribu bahasa. Maudy jadi tidak bisa membicarakan apa yang telah mereka bahas dengan Bella tadi di restoran. Ini Maudy benar-benar gugup menghadapi suaminya itu.
Padahal bukan kali ini mereka berbicara. Bahkan sudah sangat sering tentang kan mungkin sudah terlalu dekat. Tapi kenapa kini tiba-tiba Maudy justru merasa takut dengan suaminya itu. Apa ini efek karena Maudyi melihat Killian kemarin membunuh? Apakah Maudy benar-benar trauma karena kejadian itu? Ah, entahlah kini lidah mau di kelu untuk menjawab itu.
Mau dikembalikan, mengumpulkan setitik keberaniannya untuk menanyakan masalah pembunuhan itu kepada Killian. Tapi pada saat ingin membuka mulut dan ingin menanyakan itu kepada Killian. Hati Maudy justru luluh-- ini di hadapan dirinya Killian menyerahkan seikat bunga sambil berlutut di depan Maudy.
Hati wanita itu tersentuh melihat tingkah suaminya itu. Menurut Maudy sikap manis Killian yang seperti ini membuatnya yakin bahwa suaminya itu tidak seburuk apa yang dia pikirkan selama ini. Ya, Maudy telah berpikiran bahwa suaminya itu adalah pembunuh dan bukan orang baik.
Bahkan kini sedikit demi sedikit ketakutan Maudy terkikis dengan tingkah manis yang dilakukan oleh Killian suaminya. Hati Maudy sudah luruh seluruhnya. Dia telah memaafkan dan bahkan tidak mengingat lagi apa yang telah ia lihat kemarin.
Masalah tentang suaminya itu pembunuh atau tidak. Malah tidak membuat Maudy k ini takut kembali. Wanita itu benar-benar sudah tidak ketakutan lagi kepada suaminya itu.
"Diterima dong bunganya, pegal nih tangan," kata Killian dengan ciri khasnya berbicara kepada istrinya itu. Iya selalu menunjukkan senda guraunya kepada istrinya tersebut.
"Apa bunga dari aku tidak mau diterima?" Tanya pria itu lagi mengharap istrinya itu menerima bunga yang telah ia bawakan. bahkan ia sampai bersusah payah untuk mencari bunga itu agar bisa memberikannya kepada Maudy istrinya.
Dan kini Killian berharap agar istrinya itu menerima bunga yang telah susah payah ia cari.
Maudy pun menerima bunga itu. Dan membuat hati Killian lega... Sudah beberapa hari ini sifat Maudy berubah sedikit, bahkan membuat Killiann keheranan dengan sikap istrinya itu. Tidak biasanya Maudy bersikap cuek kepadanya.
Bahkan sampai-sampai bersikap ketus ketika Killian menginginkan gadis itu diranjang. Baru kali ini Maudy bersikap seperti itu. Makanya Killian sampai bersusah payah mencarikan bunga itu untuk diberikannya kepada Maudy istrinya.
Setelah Maudy menerima bunga pemberiannya. Killian pun mengajak istrinya itu untuk makan di restoran malam ini. Killian benar-benar ingin memanjakan Maudy, Jack ingin kembali merebut hati istrinya itu.
"Bagaimana kalau kita makan di restoran saja malam ini?" Tanyanya kepada istrinya.
Maudy mengangguk dan berarti ia mengiyakan apa yang telah dikatakan oleh Killian suaminya. Itu artinya Maudy menyetujui untuk makan malam bersama di restoran yang suaminya bilang itu tadi.
"Baiklah kita makan di restoran," putus Maudy akhirnya.
"Oke, kamu tunggu sebentar disini aku mandi dan ganti baju dulu. Tidak akan lama akan kembali lagi kemari," kata Killian. Sebelum ia benar-benar pergi untuk mandi ia mengecup kening istrinya itu dengan singkat dan lembut.
Setelah mengecup kening istrinya barulah ia bergegas masuk ke kamar mereka. Killian menyambar handuk yang telah mau disiapkan di atas tempat tidur. Maudy sepertinya mengganti handuk mereka.
.
Ini handuk itu sudah berpindah ke tangan Killian. Kini pria itu pun menuju ke arah ke kamar mandi. Kini Killian telah selesai mandi serta sudah rapi, dia hanya menggunakan kaos chinos beserta celana jeans pendek yang biasa saya gunakan di rumah. Pria itu hanya memakai pakaian santai lalu segera menemui istrinya yang telah menunggunya di ruang tengah.
Mereka pun segera berangkat ke restoran yang telah Killian pesan.
****
Beberapa detik kemudian mereka pun telah tiba di sana. Killian lebih dulu turun dari dalam mobil lalu membukakan pintu untuk wanitanya itu-- Killian benar-benar ingin membuat Maudy hari ini seperti ratu.
bahkan tangannya terulur untuk menolong gadis itu saat turun dari dalam mobil mereka. Namun belum sempat Killian menutup pintu mobil. Dua orang pria menghampiri mereka. Bahkan langsung memukul wajah Killian.
Killian tidak terima dengan perlakuan yang dilakukan oleh kedua pria itu. Iya pun membalasnya tembakan memukuli kedua pria itu hingga babak belur. Meskipun mereka berdua dan kalian hanya sendirian tidak membuat pemuda itu kalah.
Killian terus menyerang mereka hingga dari salah satu mereka tumbang. Pria yang satunya lagi merasa gentar, bahkan ia tidak berniat lagi untuk menyerang pria yang membuat temannya itu tumbang, maka kini pria itu memilih lari saja. mungkin itu yang terbaik yang ia lakukan daripada dia harus mati di tangan pria itu.
Sementara di sisi lain Maudy yang menyaksikan itu semua kini merasa ketakutan sendiri. Bahkan masih sangat jelas berputar di kepalanya bagaimana pilihan menghajar kedua orang itu dengan gampangnya, iya menyaksikan bagaimana Kilian menghajar keduanya hingga selesai.
Kini semua ingatan Maudy justru kembali. Ingatkan di mana ketika Killian sang suami membunuh seseorang yang tidak ia kenali sama sekali. Maudy jadi mengingat semuanya dan kini justru ia merasa ketakutan. Bahkan saat Kilian mendekat membuat wanita itu sedikit menjauh darinya.
"Jangan dekati aku! Kau-- kau--" Maudy tidak sanggup untuk melanjutkan kata-katanya. Bahkan semua tubuh gadis itu ikut bergetar sangking ketakutannya.
"Maafkan aku," ucap Killian kepadanya.
"Maafkan aku telah membuatmu ketakutan sayang," tambahnya lagi.
"Aku tidak bermaksud membuatmu seperti ini. Aku hanya berusaha melindungimu dari preman-preman tadi."
"Kau--"
"Eum, ak--u."
"Jangan takut, kemarilah aku ini suamimu. Jangan takut lagi."
Ketika Maudy tidak menunjukkan wajah ketakutanya lagi. Maka segera Killian menarik tubuh istrinya itu lalu mendekapnya hingga kuat. Iya yakin kalau Maudy saat ini sedang ketakutan, bahkan bisa ia rasakan tubuh wanita nya itu bergetar hebat kini.
Kalian merasa bahwa ini adalah ulang musuhnya sendiri. Dan kalian pasti kan akan membereskan mereka semua nanti.
Bersambung.