Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 7 Jelaskan Semua

Bab 7 Jelaskan Semua

Maudy bergegas ke restoran yang telah dijanjikan dengan untuk bertemu Bella setelah Maudy mengubah lokasi mereka sebelumnya karena dia merasa di kafe yang mereka janjikan itu lumayan cukup jauh dan akan memakan waktu yang cukup lama. Untung Bella masih mau menuruti kemauan Maudy. Sahabatnya itu memang sangat baik padanya.

Dia-- Maudy sudah menunggunya. Bella belum datang juga ke tempat yang telah mereka janjikan. Tiba-tiba dari belakang Maudy seseorang memegang pundaknya. Wanita itu menoleh dan mendapati sahabatnya telah berada di belakang tubuh Maudy. Bella tersenyum manis kepada Maudy

"Sorry ya, aku agak lama jalanan macet," kata wanita itu sambil mengambil kursi yang berada di depan Maudy.

Bella tanpa tahu rasa bersalah menyesap jus jeruk yang telah ia pesan sedari tadi. Gadis itu pun menghabiskan semuanya dan membuat Maudy mendesah lelah melihat tingkah sahabatnya itu. Bella benar-benar belum berubah, gadis itu masih sama seperti yang dulu. Bella masih sahabatnya yang dulu dan mungkin akan tetap sama untuk selamanya.

"Kamu mau curhat apa?" Tanya Bella ketika sudah selesai meminum minuman milik Maudy. Tidak ada ucapan apapun selain itu dari Bella.

Maudy menghela napas lebih dahulu. Dia benar-benar merasa gugup untuk menceritakan itu kepada Bella-- Maudy ingin menceritakan tentang keanehan yang dia dapat mengenai Killian. Meskipun Bella adalah sahabatnya tetapi Killian juga merupakan suami Maudy.

Lalu kini apa yang harus dilakukan wanita itu. Apakah dia akan menceritakannya atau dia hanya diam saja melihat keanehan yang selama ini dia pikirkan di dalam otaknya. Oke fix, Maudy memilih menceritakan itu kepada Bella sahabatnya.

Maudy pun menceritakan segala sesuatu keanehan yang ditangkap dari suaminya itu. Mulai dari bagaimana Killian bersikap. Dan bagaimana ketika lelaki itu pulang ke rumah bersimbah darah. dan satu lagi yang membuat mau di sekarang agak berat menceritakan ceritanya. Sampai-sampai gadis itu menghentikannya dan buat rasa penasaran di hati Bella begitu besar.

Dengan satu tarikan nafas kembali lagi Maudy menceritakan segalanya. Tanpa terasa semua yang mengganjal di hati Maudy telah terkeluarkan. Ada perasaan lega di hati gadis itu kini telah menceritakan kepada Bella sahabatnya.

Lagi-lagi Maudy menghela napas berat. Dia menghembuskan nya lagi lalu menutup matanya perlahan dan menghilangkan segala kepenatan yang kini dia tanggung sendiri yang selama ini. Dia telah menceritakan semuanya kepada Bella. Dan kini ada perasaan lega di hati Maudy.

namun semuanya itu tidak dapat membuat Maudy secara terang-terangan menjadi tenang. Malah kini yang dirasakan garis itu adalah ketakutan yang kian menghantui dirinya. Maudy memikirkan Killian. Menceritakan tentang Killian, membuat Maudy mengatakan kejadian kemarin di mana suaminya itu membunuh seseorang secara membabi-buta tepat di depan matanya.

"Oh my God, aku harus apa sekarang. Jika semua apa yang aku pikirkan itu adalah nyata maka aku telah salah menikahi seseorang. Aku menikahi pembunuh. Aku menikahi suami yang tidak aku kenal sama sekali. Bahkan---"

"kini aku benar-benar bodoh dan percaya begitu saja kepada seseorang yang belum aku kenal. Bodoh! Aku bodoh sekali sekarang. Bagaimana aku selanjutnya, bagaimana jika aku yang menjadi target Killain selanjutnya? Bagaimana jika aku---"

"Jangan bodoh Maudy, Killian itu suamimu dia tidak akan membunuhmu. Aku yakin Killian mencintaimu."

"Tapi dia itu penjahat Bella! Bagaimana mungkin--- maksud aku apakah dia benar-benar mencintaiku atau tidak, tidak mungkin kan aku hidup begini terus bersama dia. Aku tidak mengenal dia siapa. bahkan aku tidak tahu siapa dia sebenarnya sepertinya aku akan benar-benar mati selanjutnya," kata Maudy dengan putus asanya. wanita itu menelungkupkan wajahnya di atas meja lalu mengantukannya secara perlahan-lahan di atas meja. Membuat Bella memutar mata.

"Sudah Maudy, jangan lebay aku yakin kok. Killian suami kami itu tidak akan melukai kamu sedikitpun. Mungkin pun jika dia mau jika dia seperti yang kamu pikirkan mungkin sudah ia lakukan sedari dulu. Sedari kalian pacaran---"

"Tapi jadi kan kamu masih hidup, Killian masih mencintai kamu. Dia juga menyayangi kamu saya lihat, tidak mungkinlah dia melakukan itu ke kamu. Atau bisa saja kamu hanya salah sangka kemarin."

"Nggak, aku enggak mungkin salah sangka. Mataku ini masih benar untuk melihat. Kau tahu sendiri kan aku tidak pernah salah melihat orang, bahkan meskipun itu suamiku sendiri masa aku tidak mengenalnya. Aku jelas-jelas melihat Killian membunuh seseorang waktu itu bunuh seseorang. Dan--"

"Aku percaya waktu dia pulang kemarin sore bersimbah darah, aku yakin Killain itu sudah membunuh seseorang lagi. Aku bener-bener pusing dan tidak bisa memikirkan ini semua. Aku adalah orang paling bodoh yang mempercayai orang yang tidak aku kenal untuk menikahiku. Lalu...."

"Lalu apa? Apa kamu bodoh? Killian itu suami kamu bukan orang lain. Aku yakin kok jika kamu menanyakan itu pada Killian dia pasti akan menjawab pertanyaan kamu. Percaya dan yakin kepadaku jika pilihan melakukan itu pasti mempunyai alasan. Dan mungkin saja alasannya itu adalah kamu. sebaiknya aku sarankan kamu langsung bertanya kepada suami kamu itu sebelum semuanya terlambat," saran Bella kepada Maudy sahabatnya itu.

"Dan ini bukanlah hal baik buat keluarga kalian. Kuharap kau mau membicarakannya baik-baik kepada Killian agar masalah ini cepat selesai dan rasa penasaran di kepalamu itu hilang. Tanyakan pada pilihan dan bicarakan baik-baik semua. Ini bukan masalah ringan melainkan masalah berat. Kau tidak siapkan untuk kehilangan Killian?" Tanya Bella kepada Maudy. Sahabatnya itu menggelengkan kepalanya.

Maudy tidak akan pernah siap berpisah dengan Killian. Bahkan kini seluruh hati wanita itu telah dimiliki separuhnya oleh lelaki itu. Apa mungkin dia siap untuk menjalani hidupnya sendiri? Apa mungkin Maudy akan sanggup. Lalu---

"Jika kau belum siap maka segera katakan kepada suamimu itu. Aku menyarankan kau membicarakannya itu baik-baik berdua. Penyesalan akan datang terlambat jika kau tidak melakukannya sekarang. dan kesempatan tidak akan kedua kalinya jika kau juga tidak melakukannya sekarang."

"Maka, sebaiknya sebelum penyesalan datang menghampirimu. Sebelum semuanya berubah dan Kau pada akhirnya akan menangisi semua. Lebih baik kau katakan semuanya dengan jujur kepada Killain tentang hatimu saat ini. Tentang apa pun yang kamu pikirkan mengenai dia. Jangan sampai terlambat. Jangan sampai kamu menyesal itu semuanya. Karena pada akhirnya kamu yang akan lebih sakit menahan ini semua." Sebisa mungkin Bella memperingati sahabatnya itu. Memberikan Maudy sepatah kata untuk menguatkan nya akan lebih bagus daripada sahabatnya itu akan menyesal seumur hidup.

Bella tidak mau bila sampai Maudy harus menyesali semuanya di akhir. dia ingin sahabatnya itu menyelesaikan semua masalahnya hingga sampai tuntas. Dan Bella tidak mau jika nanti Maudy akan menangis dan malah akan menyesali semuanya setelah terlambat. Dan Bella tidak siap melihat sahabat satu-satunya itu terpuruk sendiri.

Bersambung

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel