Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 6 Keanehan

Bab 6 Keanehan

Maudy telah tiba di rumah sekitaran satu jam yang lalu. Dia telah membersihkan dirinya lalu melihat jam yang menempel di ding-ding. Jam yang berbentuk Doraemon kartun kesukaan Maudy itu susah menunjukan pukul lima lewat tiga puluh menit. Itu artinya sebentar lagi Killian akan kembali kerumah.

Beruntung sebelum pergi tadi Maudy sudah membereskan rumahnya. Jadi pas dia kembali dia tidak lagi kerepotan. Dan benar dugaan Maudy belum lima belas dia memikirkan Killian yang akan kembali mobil pria itu dari arah luar sudah terdengar suaranya.

Maudy buru-buru keluar dengan handuk masih berada di atas kepala. Saat itu Maudy telah menggunakan baju tidur yang sangat seksi membuat leher jenjang miliknya sangat kontras di lihat oleh mata.

Tangan Maudy meraih gagang pintu dan membukanya. Killian nampak dari luar sesuatu menarik perhatian Maudy-- tangan Killian berdarah membuat wanita itu sedikit takut serta bertanya-tanya di dalam hatinya. apa Killian masih--

Dia-- Maudy segera mengenyahkan pikiran buruk yang ada di kepalanya. Dia membawa Killian duduk di sofa hendak ingin mengobati tangan suaminya itu. Ada sedikit ketegangan di hati Killian dia takut jika Maudy tahu siapa dia yang sebenarnya.

Seharusnya dia lebih dulu membersihkan lukanya terlebih dahulu sebelum pulang ke rumah. Nyatanya luka itu cukup parah membuatnya harus membawanya dan harus terlihat oleh Maudy istrinya. Kali ini mau di pasti mananya ya.

"Mas tangannya kenapa kok bisa sampai luka begini sih?"tanya Maudy yang kala itu sedang mengobati tangan Killian.

Killian sempat terdiam. ia menatap kearah lain dan memikirkan jawaban yang akan diberikan kepada Maudy.

"Tadi mas tidak sengaja melukai tangan sendiri." Jawab Killian. jawaban yang barusan kalian berikan sontak membuat Maudy semakin ketakutan. Pikiran gadis itu semakin berkelana memikirkan siapa sebenarnya Killian.

Suaminya itu sungguh kini membuat buat hati Maudy sangat penasaran. Tapi dia tidak bisa mempertanyakannya secara langsung-- Killian pasti akan menyembunyikannya dari nya.

Setelah mengobati tangan suaminya itu. Pilihan pun bergegas pergi ke arah kamar mereka. kamar mereka tidak terlalu jauh dari ruang tamu rumah ini sangat minimalis. jarak dari antara kamar mereka ke ruang tamu hanya sekitaran beberapa meter saja.

Dari sana sang suami-- Killian keluar membawa handuk di pundak. Pria itu bergegas ke arah kamar mandi dan segera masuk ke dalam.

Maudy menunggu di ruang tamu dimana mereka duduk tadi. Sofa hitam yang telah mereka beli beberapa minggu yang lalu dari kota ketika mereka pergi bersama-sama. Pikiran Maudy tidak lagi ke arah yang lain. Pikiran Maudy memikirkan kan siapa sebenarnya suaminya itu dan dari mana dia berasal.

Tiba-tiba saja dering ponsel mengagetkan Maudy. Itu adalah ponsel Killian yang terletak di atas meja. Lelaki itu sepertinya lupa membawa hp-nya itu. Maka dengan sangat hati-hati Maudy mengecek HP Killian. Sebuah pesan masuk tertera dilayar ponsel tersebut.

Maudy membuka pesan tersebut. Lalu tidak beberapa lama timbul dalam pikiran gadis itu untuk memeriksa handphone suaminya itu. Maudy ingin menelisik melalui ponsel itu siapa sebenarnya dan apa pekerjaan Killian suaminya.

Akhirnya, Maudy cukup kecewa dengan hari itu dia tidak menemukan apapun yang mencurigakan tentang Killian. Pria itu sepertinya sudah sangat pandai memainkan perannya. Sehingga ia bisa menutup rapat identitas dirinya yang sebenarnya.

saat hendak membuka yang lain Maudy dikagetkan dengan pintu kamar mandi yang tiba-tiba terbuka. Kalian keluar dari sana dengan hanya menggunakan handuk yang berada di pinggang. Maudy segera melepaskan ponsel milik kalian selalu berpura-pura mengambil majalah yang terletak di atas meja. Beruntung Maudy bergerak cepat sehingga tidak ketahuan oleh Killian suaminya.

Kini rasa penasaran yang dimiliki Maudy semakin tinggi. Killian suaminya membuat dirinya gila. Gila di sini maksudnya gila dalam pemikiran. bagaimana mungkin dia menikahi seorang suami yang jelas-jelas tidak tahu asal-usulnya.

Lalu bagaimana jika Killian suaminya itu benar-benar pembunuh!

Maudy benar-benar pusing memikirkan itu sekarang.

Killian masuk ke dalam kamar mereka. Maudy buru-buru mengambil ponselnya lalu menghubungi seorang sahabatnya. Nama sahabatnya itu adalah bela gadis pintar dan juga teman lama Maudy semenjak mereka berkuliah bersama di salah satu universitas yang cukup terkenal di kota ini.

Bella adalah orang yang paling sangat mengerti mau di saat ini. Wanita itu butuh sahabatnya itu. Dia perlu curhat dengan Bella agar semua rasa penasaran di kepalanya hilang. Dan memikirkan tentang siapa kalian pun bisa secepatnya enyah dari kepalanya.

kepala Maudy sebenarnya sudah mau pecah memikirkan tentang siapa sebenarnya suaminya ini. Kenapa dan apa alasan Killian menyembunyikan identitasnya dari diri Maudy dia pun tidak mengetahuinya. Yang jelas sekarang mau butuh Bella sahabatnya.

Maudy menelpon Bella. Beberapa saat kemudian Bella mengangkat. Maudy mengatakan ingin bertemu Bella besok siang di kafe yang sering mereka kunjungi. Bella menyetujui dan setelah itu Maudy mematikan ponselnya.

Beberapa saat setelah menghubungi Bella, Maudy mematikan ponselnya dan Killian sudah keluar dari dalam kamarnya dengan rapi. Killian mendekati Maudy dan duduk di samping nya.

Killian mendekati Indra penciumannya ke arah leher jenjang milik Maudy, lelaki itu mengendus mencium bau sabun yang baru Maudy pakai tadi. Sangat menguar ke hidung Killian.

Maudy sedikit menghindar dari perlakuan Killian. Lelaki itu pasti ada maunya jika seperti itu. Bukan Maudy mau menolak, hanya saja memikirkan siapa Killian membuatnya kini harus benar-benar berjaga-jaga.

"Mmm-- jangan sekarang ya, aku lagi lelah," kata Maudy melepas dan menjauhkan diri dari rangkulan Killian.

"Aku sedang tidak ingin melakukan itu sekarang Mas, jangan paksa Maudy dulu ya," tambahnya lagi.

***

Ada sedikit rasa kecewa yang tergurat di wajah Killian, tetapi tidak bisa di ungkapkan oleh pria itu sendiri. Masalahnya akhir-akhir ini Maudy sering menghindar entah karena apa? Sepertinya Killian ada salah yang tidak pria itu sadari.

Dari pada terjadi masalah yang Killian tak inginkan maka lebih baik Killian menghindar saja. Ia masuk kedalam kamar dan meredam rasa yang membuncah yang ada di dalam hatinya. Killian benar-benar menahan kekecewaan nya sendiri. Lelaki itu memilih tidur saja.

Hujan di luar masih sangat deras, tanpa terasa hari sudah gelap. Tepat jam sembilan malam Killian turun kebawah. Perutnya kosong dia belum makan sedari tadi siang.

Maudy masih berada di ruang tengah. Maka Killian segara menghampirinya. Killian mengecup pipi istrinya itu.

"Hemm, aku lapar. Bisakah kau siapkan aku makanan?" tanya Killian sembari duduk di samping Maudy.

Wanita itu segera bergerak menuju ke dapur membawa beberapa makanan yang tadi baru ia masak ke meja dekat Killian duduk-- Killian duduk di sofa ruang tamu. Maudy telah selesai menghidangkan makanan di depan Killian. Setelah itu pun ia kembali duduk di depan suaminya ity.

Killian makan dengan sangat lahap. Masakan Maudy benar-benar membuat perutnya keroncongan. Hingga kini masakan wanita itu telah habis

Bersambung

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel