firasat
Andreas masih terpaku menatap kepergian Yesika dengan rasa penasaran yang membara. Memory itu terus berputar mencoba mengingat suara dan wajah wanita yang baru saja di temuinya, namun tidak menemukan jawaban yang meyakinkan hatinya.
"Apakah dia kembali?" Tanyanya kepada diri sendiri.
Dengan cepat ia menggelengkan kepalanya. "Ah tidak mungkin. Aku mendengar informasi bahwa dia tinggal di luar negeri, mana mungkin kembali ke Indonesia?"
"Sepuluh tahun bukan waktu yang singkat. Aku yakin dia pasti sudah memiliki pendamping hidup disana," ucapnya berbicara dengan diri sendiri.
Andreas tidak mau pusing memikirkan masalah pertemuannya. Ia bergegas untuk menghampiri sang kekasih yang sudah terlalu lama ditinggal olehnya di depan, takut jika mencarinya.
"Maaf baby, sudah lama menungguku. Apakah kamu ingin pergi kesuatu tempat?" Tawar Andre kepada sang kekasih.
Tetapi rupanya wanita itu menggelengkan kepalanya. "Ah tidak perlu. Aku ingin segera kembali Andreas," jawabnya.
Andreas menuruti permintaan kekasihnya itu. Pada awalnya Andreas mengantarkan Velin pulang terlebih dahulu, terlepas dari semua kegiatan yang sudah di lakukan mereka selama seharian ini. Setelah menghantarkan sang kekasih pulang Andreas pun pada akhirnya juga pulang ke rumahnya.
Tempat pukul 09.00 malam ya sampai di pekarangan rumah. Kebetulan malam lalu bertepatan dengan kegiatan makan malam sehingga ia langsung bergabung bersama dengan kedua orang tuanya tanpa membersihkan tubuh terlebih dahulu.
"Andreas, sini itu tergabung makan malam sekalian sayang. Kamu masih belum makan kan?" Tanya sang mamah nampak begitu perhatian kepada putranya.
"Masak apa mah? Tumben banget banyak ikan, emangnya papah suka?" Tanya Andreas yang melihat ada keanehan di tempat makan.
"Lagi pengen aja,"
"Oh iya pah, mah, kayaknya tadi tidak sengaja bertemu dengan Yessica di mall," ucapnya secara tiba-tiba seketika menghentikan kegiatan mereka terutama sang papah.
Deon sang papah mengernyitkan dahinya. "Yesika? Bukankah anak itu sedang berada di luar negeri? Beberapa waktu yang lalu papa tidak sengaja mendengar pembicaraan dari rekan bisnis yang mengatakan bahwa anak itu sudah berada di luar negeri dan memiliki kehidupan yang layak di sana. Mana mungkin dia meninggalkan luar negeri demi untuk kembali ke Indonesia?" Ucap sang papah apa tidak mempercayai.
"Pah, perubahan sebesar apapun terhadap Yesika Aku akan tetap mengenalinya. Tidak ada yang berubah dari wanita itu semuanya masih sama hanya saja memang penampilannya yang sudah jauh berbeda seperti orang luar," ucapnya sungguh-sungguh.
"Bagaimana jika memang benar dia kembali?" Tanya sang mamah khawatir.
Keluarga Andreas sangat khawatir jika Yesika kembali dan hidup bahagia di Indonesia. Selain karena persaingan bisnis keduanya yang semakin ketat, kedatangan Yessica di Indonesia ini pasti akan membuat perubahan besar terhadap perusahaan keluarganya di Indonesia. Mereka tidak mau kalah sayang terhadap keluarganya karena selama ini yang menjadi poin terpenting di perusahaan ternama itu hanyalah anak gadisnya yang memiliki kecerdasan luar biasa.
Pernikahan yang terjadi antara Yesika dan Andreas berawal dari cara licik keluarga Andreas yang ingin mengelabuhi Yesikaagar menjadi bagian dari perusahaannya. Namun karena kecerdasan Yesika yang sangat luar biasa sehingga mampu meneliti niat buruk dari keluarga mertuanya itu, sampai pada akhirnya Yesika memilih untuk bercerai dengan sang suami dan memilih untuk melanjutkan hidupnya sendiri di luar negeri.
Di tengah keheningan kegiatan makan malam itu rupanya pak Deon masih memikirkan kabar buruk yang disampaikan oleh putranya tersebut. Pikirannya seketika berkelana ke perusahaan serta dunia bisnisnya yang mengkhawatirkan.
"Andreas, sebaiknya kamu segera menikah dengan Velin. Aku khawatir jika Yesika balas dendam kepada keluarga kita, kemudian melakukan pembalasan yang besar. Sementara saat ini perusahaan kita sedang rentan, apabila kamu sudah menikah dengan Velin, kemungkinan besar keluarganya pasti akan memberikan perlindungan kepada kami," tegasnya.
Pemuda itu namanya terdiam sejenak memikirkan ucapan dari papahnya. Mempertimbangkan permintaan sang papa untuk menikah lagi, setelah menjalani pernikahan bersama Yesika yang penuh dengan drama dan menimbulkan banyak rasa trauma, Andreas perlu berpikir secara matang.
"Tetapi menikah tidak semudah yang papa pikirkan. Di tengah kehidupan Velin yang begitu glamour aku juga terus berpikir apakah aku mampu untuk menghidupi wanita itu? Aku khawatir jika wanita itu juga hanya akan memanfaatkan kekayaanku serta hanya menikmati kerja kerasku selama ini tanpa memberikan kebahagiaan yang jelas terhadapku," jawabnya.
Sang papah menghela nafasnya berat. "Berapa kali papa mengatakan kepadamu bahwa di dalam pernikahan kamu tidak perlu menanamkan rasa cinta yang terlalu dalam agar tidak kecewa. Cukup jalani saja, fokus dengan tujuan kita menjalani pernikahan itu apa, jangan pernah memikirkan rasa sakit hati yang akan kamu terima!" Tegasnya.
Terdengar sangat egois permintaan kedua orang tuanya itu. Sebagai seorang lelaki yang sudah pernah gagal dalam menjalin hubungan rumah tangga, Andreas tetap saja merasakan trauma yang sangat luar biasa. Untuk yang kedua kalinya pasti tidak ingin merasakan kegagalan itu lagi, apalagi saat ini ia akan menikah dengan seseorang yang sangat ia sayangi.
"Dengarkan papa Andreas, pokoknya papah tidak mau tahu kamu harus menikah dengan kekasihmu itu secepatnya. Papa juga tidak mau mendengar alasan apapun!" Tegasnya.
Andreas menghela nafasnya berat. "Aku akan memikirkannya nanti," jawabnya kemudian pergi meninggalkan ruangan makan dengan perasaan tidak mood.
Sementara sang papah dan mamah saling menatap satu sama lain, keduanya masih menyimpan rasa dendam yang membara terhadap keluarga mantan besannya itu. Kedua perusahaan yang telah berdiri itu merupakan perusahaan ternama dan terkenal di seluruh Indonesia, sehingga persaingan yang begitu ketat apalagi setelah perceraian di antara keduanya saat ini persaingan nampak begitu ganas.
"Jika memang benar Yesika kembali, maka kedudukan perusahaan kita bersiap untuk tergeser. Karena bagaimanapun juga wanita itu sangat cerdas dan sudah diakui di negara lain bahwa dirinya adalah wanita yang paling hebat, bagaimana mungkin kita bisa bersaing dengan wanita itu?" Tanyanya pesimis.
"Tenang dulu lah pah. Kita masih ada Andreas untuk melawan Yesika, aku yakin putramu itu secara diam-diam pasti juga memikirkan kedatangan mantan kekasihnya itu. Tidak mungkin putramu itu hanya berdiam diri di tempat saja, kita tunggu keputusannya terlebih dahulu,"
Pak Deon berdecak kesal mendengar ucapan istrinya. "Ck! Putramu itu tidak tegas, masih mengutamakan ego dan perasaannya. Seandainya dulu mau menuruti ucapan papah untuk mempertahankan Yesika, mungkin kita tidak akan was-was seperti ini lagi. Dan seandainya jika putramu itu mau menuruti permintaanku sekarang untuk menikah dengan Velin, kekhawatiran ini pasti juga tidak akan terjadi mah,"
"Memang putramu saja yang terlalu bodoh! Tidak berguna, dan mementingkan diri sendiri. Papa sudah capek menghadapi putramu itu, sulit untuk diatur oleh orang tua!" Jawabnya malas.
Bersambung...