Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 5 Cemburu

Bab 5 Cemburu

Makanan ini membuatnya tidak selera, Song Yue An menatap sepasang kekasih yang duduk di hadapannya sedang saling mengambilkan makanan untuk satu sama lain, mereka terlihat seperti suami istri yang mesra. Namun Yue An sangat ingin menutup matanya dan tidak melihat adegan ini.

Song Yue An menatap makanan yang telah diantarkan semua, ia tidak nafsu makan.

Muntahan orang hamil sangat kuat, sudah seharusnya ia muntah ketika melihat makanan ini.

Tapi demi tidak menjaga dirinya tidak salah tingkah di depan Mu Jin Nian, ia meminta dokter THT nya untuk memberikannya obat untuk menghilangkan indra pencium selama 2-3jam yang bisa diminum oleh orang hamil.

Dengan begini, dia tidak akan dapat mencium aroma daging yang amis ini, dan tidak juga merasa geli.

Melihat situasi seperti ini, Yue An malah merasa menyesal.

Sudah seharusnya ia muntah di hadapan mereka.

"Sebentar ya, aku pergi ke toilet dulu." Yue An berdiri dan terburu-buru lari ke toilet.

Mu Jin Nian menatap bayangan tubuh yang kurus itu, dalam hati sekilas merasa dingin.

Song Yue An, kamu ada saatnya cemburu juga?

Yue An mencuci muka dan keluar dari toilet, ia menatap Song Miao Miao yang sedang berkaca menambah dandanannya.

"Sudah hamil, kurangi dandan, tidak bagus terhadap janin." Dia mengingatkan, lalu membuka keran dan mencuci tangan.

"Song Yue An, kamu jangan menatapku dengan tatapan seperti seluruh dunia berhutang padamu. Aku tidak berhutang apa pun padamu." Song Miao Miao meringkukkan bibirnya.

"Baik-baik jaga diri!" Yue An malas beradu mulut dengannya. Ia menutup air, memutarkan badan dan pergi.

"Song Yue An!" Song Miao Miao tiba-tiba mengangkat tangannya menahan bahunya.

"Aku tidak ada urusan denganmu." Yue An menggerakkan bahunya dan mengusir tangannya.

Tiba-tiba terdengar dari belakang tubuhnya ada suara ‘dugh’, selanjutnya terdengar suara teriakan cempreng Song Miao Miao, "Aduh......"

Yue An mengerutkan keningnya heran, lalu memutarkan badannya.

Song Miao Miao terduduk di lantai, menahan perutnya dan merintih kesakitan, tatapan dalam matanya penuh dengan jengkel, ucapannya malah lebih seperti orang yang perlu dikasihani, "Yue An, aku tahu kamu membenciku, tapi kamu tidak boleh mendorongku, anak dalam perut ini adalah anak Jin Nian......"

Yue An melihat di bawah tubuh Song Miao Miao mengeluarkan jejak darah berwarna merah.

"Aku......"

Yue An baru saja bicara, tiba-tiba bayangan hitam terbang melewatinya, lalu berjongkok dan menggendong Song Miao Miao.

Saat Mu Jing Nian melewati tubuhnya, ia tampak geram, "Song Yue An, kamu sangat kejam!"

Di rumah sakit.

Yue An mengganti baju dan ingin masuk ke dalam ruang operasi untuk melihat keadaan Song Miao Miao, tapi malah ditarik oleh Mu Jin Nian.

"Song Yue An, apakah kamu masuk ingin langsung membunuh anak Song Miao Miao?" pria itu menatapnya dengan mata memerah, nadanya penuh kemarahan, yang mendengarnya pun bisa merasa dingin.

Seluruh sel dalam tubuhnya penuh dengan rasa kebencian.

"Ha!" Yue An tertawa, melepaskan tangannya, "Meski aku punya hati yang membahayakan, tapi kamu jangan lupa, hati ini sangat terhormat!"

"Song Yue An, jika kamu berani menyentuh Song Miao Miao, aku pasti akan membuatmu menderita!" Mu Jin Nian menggigit bibirnya, satu per satu kata diucapkan perlahan.

Suaranya tidak besar, tapi tersirat kebencian yang mendalam.

Yue An tertawa sendiri dan senyum menyeringai, senyuman itu begitu kejam, "Kamu tahu, dengan kemampuanku ini, meski aku memang menyentuhnya, kamu juga tidak akan menyadarinya."

"Song Yue An!" Mu Jin Nian mengepalkan tinjunya, tatapannya penuh dengan kebencian, "Jika anak mati, aku akan membuatmu mengganti ruginya dengan nyawamu!"

Yue An menarik nafas, memutarkan badan, "Mu Jin Nian, jika orang yang terbaring di dalam hari ini adalah aku, apakah kamu juga akan peduli hingga panik dan benci pada orang yang mendorongnya?"

Mu Jin Nian menatap rendah, "Kamu jangan berharap."

"Jika aku mengandung anaku, apakah kamu juga tidak akan peduli?" ia bertanya terisak, seluruh tubuh Yue An mengisyaratkan bahwa ia sangat sedih.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel