Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

CHAPTER 8 KEJUTAN

“Anak kecil perhatikan kata-katamu! Kamu harus tau sedang berbicara dengan siapa!” Setelah mengatakan itu, Gan Feng langsung meninggalkan Sekte Pedang Tertinggi.

Fa Wa dari awal hingga akhir, tidak banyak berkata apa-apa. Matanya hanya memancarkan kilatan dingin yang menakutkan. “Gan Feng, jangan berbesar kepala karena kamu memiliki anak yang bekerja di kekaisaran. Kekaisaran bukanlah kekuatan yang bertindak lalim. Jika kamu terus bersikap seperti ini, tidak lama lagi Lembah Tanpa Batas milikmu bisa menghilang dari Dinasti She.” Gumaman Fa Wa tidak didengar oleh siapapun.

Lalu dia menatap Xiao Tian. “Anak ini sudah menyembunyikan kekuatannya dariku. Bahkan sampai saat ini, dia masih tidak menggunakan tenaga dalamnya, dia hanya menggunakan kekuatan fisiknya saja untuk menghadapi Xing Han. Aku benar-benar telah membawa bibit yang bagus.”

Fa Wa menatap Ziyan Rouxi juga. “Rouxi, apakah kamu sudah mengetahui kekuatan adikmu? Hingga saat ini aku bahkan tidak bisa melihat ranah apa dia sekarang, dia sangat pandai menyembunyikan jumlah tenaga dalamnya sehingga mataku tidak bisa melihatnya.”

Ziyan Rouxi menggelengkan kepalanya. “Kakek, jika kakek tidak bisa melihatnya, bagaimana denganku, pendekar yang baru memasuki kelas 2. Aku tidak tahu dia sekuat itu, bahkan aku juga terkejut dengan kekuatannya. Sepertinya aku harus bekerja lebih keras lagi, adikku sudah jauh melampauiku.”

Ziyan Rouxi tersenyum pahit, dia pikir adik angkatnya ini sangat lemah, bahkan dia sempat berpikir bahwa Xiao Tian tidak memiliki minat untuk mempelajari beladiri. Namun, siapa sangka orang yang dianggap lemah olehnya sudah sangat jauh melampauiny

****

Liu Qingyun mendekati Xiao Tian sambil tersenyum. “Tuan Muda, aku tidak menyangka Tuan Muda begitu dalam bersembunyi, sehingga kita tidak ada yang tahu bahwa Tuan Muda sangat kuat. Jika boleh tau, ranah apa yang Tuan Muda miliki saat ini?”

Mendengar pertanyaan Liu Qingyun, semua orang langsung mengalihkan pandangannya kepada Xiao Tian, mereka juga ingin mengetahui level apa anak kecil itu sekarang.

Xiao Tian hanya tersenyum kecil. “Tetua, aku hanya berlatih tubuh fisik, aku belum mengembangkan tenaga dalam.”

Mendengar jawaban Xiao Tian, sebenarnya bukan hanya Liu Qingyun saja yang tidak percaya, tapi semua orang juga tidak ada yang percaya. Namun, mereka tidak ingin memaksa Xiao Tian untuk mengatakan yang sebenarnya, hingga mereka hanya menunggu sampai Xiao Tian mengungkapkan ranah sesungguhnya.

Xiao Tian memberikan kembali pedangnya kepada Daniel. “Senior, aku mengembalikan pedangmu. Terima kasih karena senior sudah meminjamkannya.”

Daniel tersenyum pahit sambil mengambil pedangnya. Dia pikir dia yang paling kuat diantara semua murid yang berusia dibawah 17 tahun, siapa sangka dia yang sudah berusia 15 tahun sudah tertinggal jauh oleh anak berusia 9 tahun. “Junior Tian, kekuatanmu terlalu mengejutkan. Di masa depan, aku ingin bertukar pukulan dengan junior Tian, semoga junior Tian bersedia.”

“Aku menantikannya. Kapan pun senior bersedia, aku siap.” Xiao Tian tersenyum ramah, walaupun dia sudah jauh melampaui Daniel, dia tetap rendah hati dan tidak sombong, dia selalu bersikap ramah.

Kini suasana terasa berbeda. Murid-murid yang biasanya ramai mengejek Xiao Tian terdiam. Tak ada suara nyinyir yang menghina atau mengejeknya lagi. Semua murid tampak kikuk dan ragu untuk mengeluarkan kata-kata pedas seperti biasanya.

Nu Muyun, murid yang selalu menjadi pelopor penghinaan terhadap Xiao Tian, kini terdiam bungkam. Usianya yang sudah 14 tahun seolah tidak ada artinya di hadapan Xiao Tian yang baru saja menunjukkan kekuatannya. Nu Muyun yang biasanya sombong dan angkuh, kini terlihat berkeringat dingin, wajahnya memerah karena malu. Mata Nu Muyun melirik ke arah Xiao Tian dengan rasa takut dan cemas. Ia tidak pernah menyangka bahwa Xiao Tian yang selama ini dianggap lemah dan tidak berharga, ternyata memiliki kekuatan yang menakjubkan.

Nu Muyun merasa ngeri saat melihat Xiao Tian berhasil mengalahkan lawan-lawannya dengan mudah. Dia melirik teman-temannya yang juga merasa khawatir, dan berkata dengan ketakutan, "Aku tidak menyangka sedikitpun bahwa dia sekuat itu. Aku takut Tian akan datang kepadaku untuk membalas dendam atas sikap-sikapku yang selalu menghinanya."

Teman-temannya saling pandang dengan ekspresi cemas, ingat saat-saat mereka juga ikut mem-bully Xiao Tian. Mereka mencoba menyembunyikan rasa takut mereka, namun jelas terlihat keringat dingin mengucur di wajah mereka. Mereka menyadari bahwa jika Xiao Tian ingin membalas dendam, mereka tidak akan mampu menghadapinya.

Namun, Xiao Tian seolah-olah tidak peduli dengan perasaan mereka. Dia berjalan dengan langkah mantap, wajahnya tenang dan dingin, tanpa menoleh sedikitpun ke arah Nu Muyun dan teman-temannya. Dia langsung kembali duduk di belakang FA WA, dan mulai mengatur napas, seakan tidak terjadi apa-apa.

Ziyan Rouxi langsung memegang tangan Xiao Tian, dia tersenyum sangat menawan menggoda Xiao Tian. “Adik Tian, kamu sudah menyembunyikan kekuatanmu dari kakakmu sendiri. Ini benar-benar tidak menyenangkan.”

Xiao Tian hanya membalasnya dengan senyuman. Fa Wa tidak mengatakan apa-apa, dia berdiri untuk mengumumkan hadiah untuk para peserta.

Daniel, posisi dia sebagai juara tidak digantikan oleh Xiao Tian, karena Xiao Tian tidak termasuk dalam kategori peserta. Namun, saat ini orang-orang mengetahui bahwa murid terkuat di bawah 17 tahun bukanlah Daniel, melainkan Xiao Tian.

****

Setelah semuanya kembali, Fa Wa memanggil Xiao Tian ke ruangan khususnya. “Tian, duduklah.”

Xiao Tian duduk di depan Fa Wa. Dia tidak berbicara apapun dan hanya menunjukkan sikap sopan santunnya kepada Fa Wa.

“Tian, sekarang kita hanya berdua. Kakek ingin tahu berapa jumlah tenaga dalammu? Kakek tau, kamu tidak akan mengatakan sebelumnya, karena kamu tidak ingin diketahui oleh orang lain. Sekarang kita hanya berdua, bisakah kamu memberitahu kakek?”

Xiao Tian membuat segel tangan.

Buzz—

Xiao Tian mengeluarkan auranya, sehingga Fa Wa bisa merasakan tenaga dalam miliknya.

Saat merasakan tenaga dalam Xiao Tian, Fa Wa tertegun, dia tidak menyangka bahwa anak berusia 9 tahun sudah memiliki ranah yang hampir menginjak pendekar raja bumi.

Fa Wa menatap Xiao Tian dengan wajah serius. Dia berpikiran bahwa Xiao Tian sudah membohongi dirinya dengan identitasnya. Fa WA tidak percaya anak yang memiliki bakat seperti ini berasal dari desa biasa-biasa saja. Dia pasti berasal dari latar belakang yang sangat kuat.

“Tian, apa kamu sudah membohongi Kakek bahwa kamu berasal dari desa kecil yang dimusnahkan oleh para perampok?”

“Kakek, aku tidak berbohong tentang tempat asalku. Aku tahu Kakek pasti penasaran dengan jumlah tenaga dalamku. Aku akan memberitahu kakek bagaimana aku bisa memiliki ranah ini. Namun, sebelum itu aku harus meminta maaf pada kakek, karena aku tidak hanya bekerja untuk membersihkan kitab-kitab di perpustakaan. Tetapi, aku membaca semua kitab. Setelah aku membacanya, aku paham tentang teknik kultivasi. Namun, aku tidak berani mengatakannya kepada Kakek. Aku mencoba mempraktekkan teknik itu sendiri, dan hasilnya luar biasa, aku bisa menyerap energi alam untuk dijadikan tenaga dalam.”

Xiao Tian berhenti sejenak, lalu dia mengeluarkan buku dan pena, kemudian dia menulis teknik kultivasi yang dia temukan sendiri. Fa Wa sangat takjub dengan keterampilan menulis Xiao Tian, dia melihat tulisan Xiao Tian tidak seperti tulisan anak-anak. Fa WA melihatnya seperti tulisan seorang ahli. Semua teknik yang ditulis sangat detail, tidak ada sedikitpun yang terlewatkan. Teknik Kultivasi tidak hanya dipahami oleh seseorang sebagai ahli beladiri, bahkan teknik kultivasi itu juga bisa dipahami oleh orang-orang yang baru belajar kultivasi.

Walaupun Fa Wa sangat terkejut, dia menyembunyikan keterkejutannya. Fa Wa mencoba mempraktekkan teknik kultivasi yang ditulis Xiao Tian, hasilnya sangat menakjubkan. Walaupun sepertinya tidak memberikan perubahan untuk Fa Wa, tetapi teknik itu sangat luar biasa.

“Tian, apakah benar ini teknik yang kamu susun setelah berhasil membaca semua kitab?” Fa Wa masih tidak percaya ada anak yang bisa menciptakan teknik kultivasi sekuat ini.

“Kakek, ini benar. Jika kakek tidak percaya, aku bisa membacakan semua kitab itu di hadapan kakek, karena aku sudah menghafal semuanya.”

Boom—

Mendengar itu, Fa Wa seperti mendengar guntur menyambarnya di siang hari. “Apa yang kamu katakan? Kamu sudah menghafal semuanya?”

Xiao Tian mengangguk.

“Sttt.”

Fa Wa menghirup udara dingin. Dia menatap Xiao Tian seperti melihat monster yang mengerikan.

“Tian, bagaimana kamu bisa menghafal semua kitab di perpustakaan? Harus kamu tahu, bahkan aku belum membaca semuanya. Kitab-kitab itu ditinggalkan oleh para pendiri Sekte sebelumnya, bukan hanya menulis tentang teknik kultivasi. Tetapi, tentang berbagai keterampilan beladiri. Bagaimana kamu bisa menghafal semuanya?”

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel