Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 4

Hari itu, aku dan Bryan sudah berjanji untuk makan di luar bersama.

Dia selalu tepat waktu, tapi kali ini dia tiba-tiba tidak menepati janji.

Aku khawatir sesuatu terjadi di jalan, jadi meneleponnya beberapa kali, tapi tidak terhubung.

Aku baru pulang dengan kecewa ketika restoran tutup.

Dalam perjalanan pulang dengan taksi, akhirnya aku menerima pesan singkat darinya.

Dia bilang, "Maaf, aku mendadak ada urusan."

Dia selalu bicara dengan nada formal. Aku pikir karena ada urusan kantor, jadi tidak terlalu memikirkannya bahkan dengan pengertian memberitahunya tidak masalah.

Namun saat aku sampai di rumah, aku melihat seorang teman baik Bryan memposting sebuah foto di media sosial.

Di dalam foto, Bryan yang sebelumnya memberitahuku mendadak ada urusan sedang merangkul pundak Selin dan melihatnya penuh cinta.

Layar ponsel padam otomatis setelah satu menit.

Saat itu juga aku merasa muak sampai ingin muntah.

Akhirnya Bryan pulang saat jam 12 malam.

Aku yang berbaring di sofa terbangun karena suara pintu terbuka. Pintu apartemen didorong keras dari luar, membuat angin dingin masuk ke dalam dan membuatku merasa sejuk.

Saat aku mendekat untuk memapahnya, aku mencium aroma parfum wanita lain di tubuhnya.

Aroma yang begitu kuat lebih seperti pernyataan kepemilikan.

Ketika terbaring di tempat tidur, dia langsung menarikku ke dalam pelukannya dan mencengkeram pergelangan tanganku dengan kuat.

"Ini bukan milikmu, ini milik Selin."

Itulah pertama kalinya aku melihat Bryan mabuk juga pertama kali mendengar kejujurannya.

Aku menelan ludah dan bertanya lemas.

"Bryan, siapa aku?"

Jawabannya adalah rasa kantuk tak tertahankan dan tidur di tubuhku sambil bernapas tenang.

Di kamar yang luas ini, air mataku meresap ke rambutku tanpa suara.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel