Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

BAB 9 : Gangguin Orang Pacaran Seru Juga!

Jimin hanya bengong mendengar ucapan Hyeri. Sejak kapan dia berteman dengan makhluk tak kasat mata?

"Tidak apa-apa jika kamu tidak mengingat kita. Kenalin namaku Park Namjoon dan samping kananku namanya ParkHoseok dan samping kiriku namanya Kim Yoongi dan samping Yoongi namanya Lee Seokjin dan samping kanan Hoseok namanya Kwon Taehyung dan samping Taehyung namanya Han Jungkook. Kita teman hantunya adikmu." Jelas Namjoon

Jimin hanya tersenyum. "Salam kenal. Aku Jung Jimin kakak keduanya Hyeri."

"Kita sudah tahu" Sahut Namjoon

"Kalian udah tahu?" Tanya Jimin

"Iya." Sahut Namjoon lagi

Jimin hanya mengangguk mengerti. Sebenarnya Jimin pernah melihat mereka berenam tapi dalam mimpinya. Jimin pernah bermimpi bermain-main bersama mereka berenam dan ngejahilin orang-orang yang lewat di depan rumah mereka. Bahkan mereka pernah ngerjain keluarga Kim sampai satu keluarga pindah dari rumah itu, padahal baru-baru saja di tempatin.

"Tapi aku seperti pernah lihat kalian dalam mimpiku." Ucap Jimin

"Mungkin itu bukan sekedar mimpi." Sahut Namjoon

"Maksudnya?" Tanya Jimin tidak mengerti

"Sudahlah. Lupain aja. Nanti juga kamu akan mengingatnya." Sahut Yoongi yang dari tadi hanya diam

"Jimin oppa." Panggil Hyeri

"Hmm." Sahut Jimin

"Mau ikut kita nggak?" Tawar Hyeri

"Kemana?" Tanya Jimin

"Ngerjain orang yang lewat sini. Mumpung ini udah jam setengah 11." Ucap Hyeri

"Emang ada yang lewat jam segini?" Tanya Jimin lagi

"Pasti ada lah. Mau ikut nggak?" Tanya Hyeri balik sambil menaik turunkan alisnya

Jimin berpikir sebentar lalu mengangguk. Mereka keluar rumah dengan berjingit agar tidak menimbulkan suara. Ketika sampai di depan gerbang rumah, Jimin juga Hyeri mengedarkan pandangannya kekanan dan kekiri. Tapi tidak ada siapapun.

"Kita ke taman yuk." Ajak Jimin

"Ayo. Kebetulan tamannya dekat dengan rumah kita." Sahut Hyeri

Mereka mulai ke taman dan ada melihat ada beberapa orang yang mojok sambil ciuman, ada juga yang lagi jualan.

Jimin dan Hyeri saling lempar pandang dan bibir mereka menyeringai.

"Yang mana dulu nih yang akan kita kerjain?" Tanya Hyeri

"Gimana kalo gangguin orang lagi pacaran aja? Tuh yang di pojok." Tunjuk Jimin

"Ngapain coba kita ngangguin orang pacaran? Seperti tidak ada kerjaan aja." Ucap Yoongi sambil menoyor kepala belakang Jimin

"Biarin aja napa sih. Lagian kayak nggak ada tempat aja buat pacaran." Sahut Jimin

"Panggil aku hyung. Begitu juga dengan Hoseok, Namjoon,dan Seokjin. Karena kita lebih tua dari kamu." Ucap Yoongi

"Iya, hyung." Sahut Jimin

"Jadi gimana nih? Jadi nggak ngerecokkin orang pacaran?" Tanya Hyeri

"Jadilah. Ayo!" Ajak Jimin

Jimin dan Hyeri mulai mendekati orang yang mojok itu. Mereka seperti tidak terganggu sama sekali akan kedatangan Jimin dan Hyeri.

Tiba-tiba si cowok itu merasakan ada yang mendorong pelan kepalanya bagian belakang. Dia langsung melepaskan ciuman mereka.

"Woy! Siapa yang berani noyor kepalaku?!"

Hening. Tidak ada yang menjawab.

"Eh pasti kamu kan yang noyor kepalaku?" Tuduh si cowok pada Jimin

"Ngapain juga aku noyor kepala kamu. Seperti tidak ada kerjaan aja." Sahut Jimin

"Kalo bukan kamu terus siapa?" Si cowok itu mulai kesal karena kesenangannya di ganggu

"Sepertinya aku tahu deh siapa yang noyor kepala kamu." Ucap Hyeri

"Si-siapa?"

"Penunggu pohon ini."

"Ja-jangan bercanda!"

"Aku tidak berbohong bohong. Katanya sih di sini dulu pernah terjadi sepasang kekasih yang lagi ciuman. Mereka ciuman sampai tidak sadar kalo harinya sudah mendung. Ketika petir menyambar dan mereka masih berciuman, tak lama kemudian mereka tersambar petir dan mereka mati bersama-sama. Sampai ketika salah satu warga menemukan mayat mereka tapi anehnya bibir mereka berdua tidak bisa di lepaskan." Ucap Hyeri

"Akhirnya warga memutuskan untuk membuang mereka ke sungai yang ada di sana (tunjuk Hyeri pada sungai yang 1 meter di depan mereka). Sampai saat ini arwah mereka bergentayangan dan akan selalu menghantui bagi siapapun sepasang kekasih yang berani berciuman di bawah pohon ini." Lanjut Hyeri

Wajah si cowok dan si cewek itu langsung pucat, tidak lama kemudian mereka merasakan seperti ada yang lewat di depan mereka. Kemudian di susul suara jatuhnya ranting pohon yang membuat mereka semakin ketakutan.

"Aaaaaaa!" Mereka langsung kabur secara bersamaan

Jimin, Hyeri dan keenam hantu itu langsung tertawa terpingkal-pingkal. Bahkan Hyeri masih tertawa sambil memegangi perutnya.

"Seru juga gangguin orang pacaran." Ucap Hoseok

"Eh tapi emang yang kamu ceritain tadi itu beneran atau tidak?" Tanya Jimin

"Ya tidak lah. Aku cuma ngarang bebas aja kok hehehe." Cengir Hyeri

"Yeu... kirain beneran." Jimin menjitak kepala Hyeri

"Lagian mereka berdua sama-sama bodoh. Udah tahu ceritanya tidak masuk akal masih aja percaya." Sahut Yoongi

"Aku yakin pasti abis ini mereka putus." Sahut Hoseok

"Seneng banget kamu kayaknya ngeliat orang lain putus." Ucap Jimin

"Ya iyalah dia seneng orang dia aja jomblo dari hidup sampai meninggal. Jadi wajar aja dia bahagia." Sahut Yoongi

"Mulutmu hyung pengen banget aku jahit biar kamu nggak bisa ngomong selamanya." Ketus Hoseok

"Menjahit aja kamu nggak becus sok-sok an mau menjahit mulutku." Balas Yoongi

"Sabar Hoseok hyung jangan marah." Ucap Jungkook sembari mengelus punggung hyungnya yang sekarang wajahnya sudah merah menahan marah

"Udahlah jangan berantem. Mendingan kita pulang aja sekarang." Sahut Jimin

Mereka langsung pulang dari taman itu. Jimin dan Hyeri memasuki rumah dengan cara mengendap-endap seperti maling.

Mereka bernafas lega saat mereka aman dan tidak ketahuan pergi keluar malam-malam.

"Selamat tidur, Hyeri."

"Selamat tidur oppa bantet"

"APA KAMU BILANG?!"

"Ssstttt... jangan teriak-teriak nanti Mama dan Papa bangun."

Jimin hanya menghela nafasnya dan memasuki kamarnya tapi sebelum itu. "Hyeri-ah."

"Hmm."

"Kamu gendutan sekarang."

Pintu langsung di tutup Jimin sebelum kena amuk sama adiknya.

"JIMIN OPPAAA!!!" Teriak Hyeri yang tidak terima karena dikatain gendut

Pagi harinya mereka sedang berada dimeja makan untuk sarapan pagi. Tapi wajah Hyeri masih cemberut saat bertemu Jimin. Dia masih kesal karena dikatain gendut oleh kakak keduanya.

Wajah Hyeri masih cemberut saat bertemu Jimin. Dia masih kesal karena dikatain gendut oleh kakak keduanya.

"Aku tahu kalau aku ganteng tapi nggak segitunya juga kali kamu ngeliatin aku kayak gitu." Ucap Jimin yang merasa Hyeri terus menatapnya

"Hyeri-ah, kamu kenapa sayang?" Tanya Hyerim sambil mengelus rambut anak bungsunya

Hyeri menunjuk Jimin dengan wajah kesalnya. "Jimin oppa ngatain aku gendut."

"Emang kenyataan kok upppsss." Ucap Hyo Jung lalu menutup mulutnya yang langsung dihadiahi tatapan tajam oleh Hyeri

"Mama." Rengek Hyeri

"Kalian ini, kenapa sih suka banget godain adik kalian? Jangan gitu lagi!" Tegur Hyerim

"Eh tapi apa yang dibilangin kakak-kakak kamu emang bener sih, kamu gendutan sekarang." Sambung Hyeri

"Mama kok gitu.” Ambek Hyeri

"Kekeke. Maafin mama deh. Sekarang ayo habiskan sarapan kalian. Sebentar lagi kita akan berangkat ke Villa yang ada di Busan." Ucap Hyerim lagi

Mereka semua makan dengan lahap. Karena hari ini mereka akan liburan selama satu minggu di Villa mereka yang ada di Busan. Apakah keenam hantu itu di tinggal? Tentu saja tidak. Mereka ikut bersama dengan keluarga Hyeri liburan ke Busan.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel