BAB 8 : Selamat Datang Kembali, Jimin!
"Sayang, kakak keduamu saat ini telah berhasil melewati masa kritisnya. Sebentar lagi dia akan berkumpul bersama kita."
"APA?!"
"Kenapa kamu terkejut seperti itu?"
"Ti-tidak ada apa-apa kok ma."
Hyeri langsung mematikan sambungan ponselnya dan matanya melirik kearah Jimin yang sekarang muncul hilang muncul hilang terus.
"A-aku kenapa?" Tanya Jimin panik
"Jimin hyung kenapa?" Tanya Jungkook
"Jim, kamu baik-baik aja kan?" Tanya Namjoon
Sedetik kemudian Jimin benar-benar menghilang. Semuanya terlihat panik saat Jimin menghilang, tapi tidak dengan Hyeri. Karena dia tahu kemana perginya Jimin yaitu ketubuh aslinya. Hyeri tampak tersenyum.
“Selamat datang kembali ke dunia ini, Jimin oppa.”
"Kamu baik-baik aja kan?" Tanya Taehyung karena melihat Hyeri yang malah tersenyum bukannya panik
"Kalian tidak usah panik. Sebentar lagi juga Jimin oppa akan bersama kita lagi." Sahut Hyeri dengan tenang
"Maksudnya?" Tanya Namjoon tidak mengerti
"Dia sudah kembali ke tubuhnya. Ternyata Jimin oppa itu adalah kakak keduaku yang terbaring koma di Jerman dan saat ini mungkin dia sudah sadar." Jelas Hyeri
"Apa dia akan melupakan kita?" Tanya Hoseok
"Aku nggak tahu." Sahut Hyeri
At Jerman
Jimin sudah membuka matanya. Dia melihat ruangan disekitarnya yang serba putih.
"Akhirnya kamu sadar. Mama senang, kamu bisa berkumpul lagi bersama kita."
Seorang wanita tiba-tiba mendekap tubuhnya yang masih terbaring lemah di tempat tidur. Apakah Jimin melupakan semuanya? Jawabannya iya. Dia melupakan semuanya.
Tidak lama kemudian dokter datang untuk memeriksa Jimin. Dokter itu mengatakan jika Jimin sudah boleh dipindahkan ke ruang rawat, dua minggu lagi dia bisa pulang. Inilah yang di tunggu-tunggu semua keluarga Park, setelah 12 tahun Jimin koma akhirnya keajaiban itu terjadi.
"Akhir kamu bangun juga, aku kira kamu akan mati." Ucap Hyo Jung
"Malah nyumpahin aku mati, nggak ikhlas banget kayaknya aku bangun." Balas Jimin meski terdengar lemah
Hyo Jung hanya terkekeh, dia bahagia bisa melihat adiknya bangun dari koma panjangnya.
"Mana Papa dan Mama?" Tanya Jimin
"Pulang sebentar. Kenapa? Kamu butuh sesuatu?" Tanya Hyo Jung
"Tidak kok hyung, aku cuma bertanya." Sahut Jimin
*****
-Dua mingggu kemudian-
Jimin sudah boleh keluar dari rumah sakit. Mereka akan pulang ke Korea lusa.
"Kamu istirahat aja dulu di kamar dan saat jam makan malam tiba, Mama akan membangunkanmu." Ucap Hyerim lembut
"Iya, Ma." Jimin langsung memasuki kamar yang ada di samping kamar kakaknya
Jimin tidak tidur, dia hanya merebahkan tubuhnya diatas kasur king size miliknya. Dia sangat merindukan teman-temannya.
"Belum tidur?" Jimin menoleh kesamping
"Belum hyung." Jawab Jimin
Hyo Jung langsung memasuki kamar Jimin dan duduk di sampingnya.
"Aku bermimpi, hyung."
"Mimpi apa?"
"Aku berada di dunia yang berbeda dan melakukan banyak hal. Dalam mimpi itu aku juga melihat kalian semua."
"Maksudnya?"
"Aku tidak tahu hyung. Aku bermimpi, aku berada di sebuah rumah besar dengan cat putih dan memiliki halaman belakang yang luas."
"Itu rumah baru kita, bagaimana kamu bisa tahu?"
"Rumah baru?"
"Iya. Itu rumah baru kita. Kita pindah rumah karena ayah di pindah tugaskan. Papa tidak mungkin bolak balik dari Seoul ke Busan, makanya kita lebih memilih buat pindah rumah."
Jimin hanya menganggukkan kepalanya. Itu terasa dejavu baginya.
"Sebaiknya kamu tidur. Aku mau keluar dulu." Hyo Jung langsung keluar dari kamarnya Jimin
*****
Jam makan malam tiba, Hyerim segera membangunkan anak keduanya untuk makan malam bersama.
Hyerim duduk di pinggiran ranjang dan mengelus surai hitam anaknya.
"Sayang, ayo bangun. Ini sudah waktunya makan malam."
"Eunghhh... Mama. Apa yang Mama lakukan di sini?"
"Tentunya untuk membangunkan putra mama yang tampan ini. Ayo bangun dan turun sebelum makanannya jadi dingin."
Jimin hanya menganggukkan kepalanya. Saat Jimin memasuki kamar mandi berniat ingin cuci muka, ternyata dia melihat sesosok hantu yang berdiri di depan kamar mandi.
"Astaga." Ucapnya karena kaget saat tiba-tiba melihat muka penuh darah berada tepat di depannya
"Minggir." Ucapnya untuk meminta hantu itu menyingkir dari depan pintu kamar mandi, tapi hantu itu tidak menyingkir juga
Karena tidak mau menyingkir juga Jimin langsung menabraknya dan seketika hantu itu langsung menghilang. Jimin tidak mau ambil pusing, dia langsung cuci muka dan turun ke bawah untuk makan malam.
*****
At Seoul
Akhirnya Jimin tiba dengan semalat di Seoul. Dia melihat sekeliling rumah itu, sama persis seperti mimpinya.
"Ayo masuk." Ucap Hyerim
Jimin menganggukkan kepalanya. Dia berjalan menuju pintu depan dan melihat 6 sosok yang sedang menunggu di depan pintu. Jimin berhenti tepat di depan mereka berenam.
"Selamat datang kembali Jimin hyung." Ucap Jungkook
"Selamat datang lagi Jimin." Ucap Taehyung
Jimin menatap mereka satu persatu.
"Ada apa Jim?" Tanya Yoongi
"Apakah ada yang salah dengan kita semua?" tanya Hoseok
"Kalian semua siapa? Apakah kita pernah kenal sebelumnya?" Tanya Jimin bingung
Hyo Jung yang sadar dengan keterdiaman Jimin langsung bertanya padanya.
"Ada apa Jim? Kenapa kamu berhenti?" Tanya Hyo Jung
Jimin menatap satu persatu makhluk tak kasat mata itu dengan pandangan bingung.
"Jimin!" Panggil Hyo Jung yang melihat adiknya malah bengong
"Eh iya hyung?" Akhirnya Jimin sadar dari lamunannya
"kamu ngapain diam di depan pintu. Buruan masuk." Ucap Hyo Jung
"Iya, hyung." Sahut Jimin dan memilih memasuki rumah baru mereka
Sementara mereka yang melihat perubahan Jimin hanya saling melempar pandang kecuali Namjoon. Dia tahu hal ini akan terjadi semenjak Jimin tiba-tiba menghilang.
"Kenapa Jimin hyung tidak mengenali kita?" Tanya Jungkook
"Karena dia udah jadi manusia dan memorinya selama menjadi hantu akan terhapus begitu saja. Jimin mungkin akan menganggap semua yang dia lewati bersama kita hanya mimpinya saja." Sahut Namjoon
"Hyung udah tahu hal ini akan terjadi?" Tanya Taehyung
Namjoon hanya menganggukkan kepalanya dan menghilang begitu saja, kelimanya langsung mengikuti Namjoon.
*****
At 10.30 PM
Jimin mendengar suara ketukan pintu dari arah luar.
"Masuk." Ucap Jimin
Hyeri langsung membuka pintu kamar kakak keduanya Hyeri menyembulkan kepalanya dari balik pintu.
"Oppa belum tidur?"
"Belum. Masuk sini."
Hyeri langsung memasuki kamar kakaknya. Sementara Jimin menyadarkan tubuhnya pada frame ranjang.
"Ngapain kamu ke kamarku? Kangen?"
"Ngapain juga aku kangen kamu."
Jimin hanya tertawa kecil dan mengusak surai coklat adiknya.
"Kamu udah besar aja sekarang."
"Ya iyalah aku besar. Emang kamu pikir aku kecil terus apa?!"
"Sensi mulu kamu. Pms mbak?"
"Kalo iya, emang kenapa?!"
"Santai kali dek. kamu ngapain ke kamarku?"
"Oppa nggak inget sama mereka berenam?"
Keenam hantu itu langsung muncul di depan Jimin. Jimin melihat satu persatu, tapi tetap saja mereka terasa asing bagi Jimin.
"Mereka siapa?"
"Mereka adalah teman-temanku sekaligus temanmu."
"Hah?"
Jimin hanya bengong mendengar ucapan Hyeri. Sejak kapan dia berteman dengan makhluk tak kasat mata?