BAB 6 : Mantan Kekasih
Setelah tiga hari di rawat, paranormal itu sudah siuman. Dia berterima kasih karena telah membawanya ke rumah sakit. Hyeri dan tujuh hantu itu juga merasa senang. Setelah seminggu berada di rumah sakit, paranormal itu kembali ke rumahnya dengan Hyeri yang mengantarnya pulang.
Setelah mengantar, Hyeri kembali ke rumah dan langsung berbaring di kasur queen size miliknya dengan di temani tujuh hantu tampan itu yang duduk di tempat yang berbeda, kecuali Yoongi yang emang udah tidur di sampingnya. Hyeri memiringkan tubuhnya menghadap wajah damai Yoongi ketika tidur.
Kalau boleh jujur, setiap malamnya selain memikirkan kemiripan wajah Jimin dengan kakak ke duanya, dia juga memikirkan wajah Yoongi mirip dengan kekasihnya yang sudah meninggal. Perlahan tangan Hyeri menyentuh pipi Yoongi. Semua yang melihat hanya mengerutkan keningnya, tidak mengerti.
"Kalau boleh tahu, marga Yoongi apa?" Tanya Hyeri entah pada siapa yang kini masih menatap Yoongi
"Marganya Kim. Kim Yoongi." Sahut Jimin
Hyeri menatap dalam Yoongi. Hantu itu benar-benar mengingatkannya akan seseorang. Seseorang yang sangat dicintainya.
"Kenapa?" Tanya Taehyung
"Dia... dia mirip dengan kekasihku yang sudah meninggal." Sahut Hyeri
"Siapa namanya?" Tanya Hoseok
"Leo Kim." Jawab Hyeri
Mata Hoseok membulat, dia tahu betul siapa Leo Kim itu. Karena dia juga mengenal orang itu dulunya. Juga Yoongi sendiri juga sudah cerita bagaimana kehidupan dia semasih hidup.
"Nama panggung Yoongi hyung itu Leo Kim." Ucapan Hoseok membuat Hyeri membulatkan matanya
"Apa... apa dia meninggal karena kebakaran?" Tanya Hyeri
Yoongi langsung membuka matanya dan menatap Hyeri. "Iya." Sahutnya
Hyeri terkejut mendengar jawaban Yoongi. "Apa... apa selama ini kamu sadar denganku? Kenapa kamu tidak pernah memberitahuku nama aslimu?" Tanya Hyeri
"Iya. Kamu tidak pernah bertanya nama asliku." Sahut Yoongi
"Kau jahat. Kenapa kamu tidak memberitahuku sebelumnya?" Tanya Hyeri hampir menangis
"Aku takut kau melakukan hal yang gila karena ingin bersamaku." Sahut Yoongi
Hyeri mencibikkan bibirnya. "Aku tidak perlu melakukan hal itu karena kau sudah bersamaku sekarang."
"Lupakan aku." Ucapan Yoongi membuat Hyeri menitikkan airmatanya
Entah kenapa itu terasa menyakitkan untuknya. Melupakan seseorang yang sangat dicintai itu bukanlah sesuatu yang mudah.
"Kenapa? Apa kau sudah tidak mencintaiku lagi?" Tanya Hyeri
"Aku masih mencintaimu. Tapi dunia kita sudah berbeda dan aku tidak mungkin bisa selamanya bersamamu." Sahut Yoongi
"Kalau begitu, biarkan aku ikut ke duniamu." Ucap Hyeri
"JUNG HYERI!" Bentak Yoongi sambil berteriak dan langsung bangun untuk duduk begitu juga dengan Hyeri
"APA?!" Balas Hyeri yang juga berteriak
Ketika Yoongi ingin menampar pipi Hyeri, tapi tertahan lalu menurunkan tangannya. Padahal Hyeri sudah menutup matanya, bukan tamparan yang dia terima melainkan elusan di pipinya. Yoongi juga menghapus setiap jejak airmata Hyeri.
"Aku mohon... bawa aku bersamamu." Pinta Hyeri dengan wajah memelas
"Lupakan aku. Hubungan kita sudah berakhir, sekarang kita hanya teman." Sahut Yoongi
Hyeri tersenyum miris. "Mudah bagimu mengatakan padaku untuk melupakanmu tapi sulit bagiku untuk melupakanmu. Teman? Aku tidak mau berteman denganmu. Bagiku kau masih kekasihku. Dulu ataupun sekarang. Bagiku kau tetaplah kekasihku." Ucap Hyeri
"Kau tidak pernah berubah, Hyeri-ah. Kau masih sama keras kepalanya seperti dulu." Sahut Yoongi
"Kalau begitu jangan pernah memintaku untuk melupakanmu." Ucap Hyeri
"Terserah kau sajalah." Sahut Yoongi dan memilih untuk tidur
"Aku nggak nyangka kamu dulunya kekasih dari Yoongi hyung." Ucap Hoseok
"Aku juga nggak nyangka bakalan jadi kekasihnya sewaktu dia hidup. Sekarang takdir mempertemukan aku lagi ama dia tapi dengan dunia yang berbeda." Sahut Hyeri
"Bukannya rumahmu di Busan dan Yoongi tinggal di Daegu bagaimana caranya kalian bertemu?" Tanya Seokjin
Hyeri tersenyum dan pikirannya menerawang ke masa lalu. "Waktu itu aku di titipin orang tuaku sama temannya yang tinggal di Daegu. Karena waktu itu mereka mendapat kabar kalau perusahaan mereka hampir bangkrut. Aku selalu di ajak anak dari temen orang tuaku itu ke tempat konser gitu dan di sana lah aku kenal Leo. Singkatnya aku sama dia kenalan lalu deket dan dia nembak aku— Kamu yang nembak aku waktu itu bukan aku. Karena aku kasian jadinya aku terima." Ucapan Hyeri kepotong sama Yoongi yang membuka matanya dan kembali duduk
"Serius hyung? Dia yang nembak duluan?" Tanya Taehyung
"Hooh. Mana mukanya melas banget lagi. Udah aku tolak ribuan kali tapi tetep aja dia ngejar dan nyatain cinta. Karena kasian jadilah aku terima dia." Sahut Yoongi
"Pppfff..." Jimin berusaha menahan tawanya dengan satu tangannya
Hyeri sudah menyembunyikan wajahnya di bawah bantal. Dia sangat malu ketika mengingat kelakuannya waktu ngejar Yoongi a.k. a Leo dulu dan memintanya menjadi kekasihnya.
"Dimana harga dirimu sebagai seorang wanita, Hyeri-ah?" Celetuk Namjoon dengan nama mengejek
Hyeri makin menutup wajahnya dengan bantal. Ketika Yoongi ingin mengambil bantal yang menutupi wajah Hyeri tapi di tepis begitu saja oleh sang pemilik wajah. Semuanya terkekeh melihat kelakuan Hyeri.
Dengan kesal, Hyeri menarik bantal yang menutupi wajahnya dan menatap tajam Yoongi.
"Bisakah kamu nggak nyeritaan semuanya?! Itu membuatku malu!" Kesalnya
"Sudah mati saja masih membuatku kesal." Misuhnya
Yoongi hanya terkekeh dan mengusak surai rambut Hyeri gemas. "Kenyataannya begitu, kamu yang mengejarku dan menembakku duluan." Sahutnya santai yang membuat Hyeri makin kesal. "Tapi nggak perlu kamu ceritain juga! Aku yang malu tau!" Sahut Hyeri sambil mencibikkan bibirnya kesal
Semuanya tertawa kecil melihat tingkah Hyeri. Bagi mereka, Hyeri yang marah dan kesal itu lucu. Sewaktu Yoongi masih hidup aja dia sering membuat Hyeri marah dan kesal. Itu suatu hiburan tersendiri baginya.
“Kamu harus bisa melupakanku, karena dunia kita sudah berbeda.”
“Bagaimana caranya aku melupakanmu sedangkan kamunya aja ada di sini bersamaku sekarang.”
*****
Pagi besoknya Hyeri bersama tujuh hantu itu tengah bersantai di ruang tengah. Karena orang tua juga kakaknya belum juga kembali dari Jerman, jadi tujuh hantu itu bebas berkeliaran.
"Bagaimana kalo malam ini kita ngerjain orang yang lewat lagi?" Usul Jungkook
"Boleh juga tuh. Lagian lama juga kita nggak ngisengin mereka." Sahut Jimin
Semuanya mengangguk setuju.
"Baiklah. Malam ini kita nyari mangsa baru." Sahut Hyeri dengan senyum jahatnya
At 10.00 PM KST
Ini sudah malam. Waktunya Hyeri dan tujuh hantu itu beraksi. Hyeri mengedarkan matanya kesekelilingnya berusaha mencari seseorang yang bisa dia dan teman hantunya kerjai. Sampai matanya menangkap tiga orang pria dengan baju hitam sedang memasuki rumah kosong dekat rumahnya. Karena penasaran, Hyeri berjalan mendekat secara perlahan dan mengintip apa yang terjadi. Matanya membulat melihat ada dua anak kecil. Tapi dia seperti tidak asing dengan dua anak itu.
"Bukannya mereka yang diberitakan hilang pagi tadi yah di televise." Celetuk Yoongi
Sekarang dia ingat. Iya, mereka dua orang yang diberitakan hilang. Hyeri tersenyum miring. Kita akan membuat tiga orang itu kapok untuk melakukan penculikan lagi.
Hyeri berjalan menjauh dari tempat itu dan berkumpul dengan tujuh teman hantunya. Mereka akan membuat rencana untuk membuat tiga pria itu mengakui perbuatannya ke kantor polisi.
"Bagaimana dengan rencanaku? Kalian setuju nggak?" Tanya Hyeri
"Boleh juga idemu. " Sahut Namjoon
"Kalau begitu, tunggu apa lagi? Ayo kita kerjain sekarang!" Semangat Seokjin
Mereka bertujuh langsung menghilang. Hyeri tersenyum ah lebih tepatnya menyeringai.