BAB 14 : Jadi, Siapa Pelakunya?
Hyeri berusaha menghubungi Baekhyun dari nomer yang Taehyung berikan padanya.
"Hallo."
"Oppa."
"Ini siapa?"
"Ini aku Hyeri."
"Oh. Ada apa Hyeri-ah?"
"Apa oppa masih berada di Busan?"
"Tidak. Aku baru saja tiba di Seoul dan sekarang aku berada di Apartemenku."
"Aku ingin bertemu denganmu."
"Kapan?"
"Sekarang. Apa oppa bisa?"
"Tentu saja"
"Oh iya, sekalian ajak Kyungsoo oppa juga."
"Baiklah. Kalau begitu aku tunggu di Cafe Universe."
"Ne, oppa."
Hyeri langsung memutuskan sambungan teleponnya. Entah kenapa bibirnya menarik sebuah senyuman. Sebentar lagi dia akan bertemu dengan Baekhyun. Tanpa sadar satu tangan Hyeri memegang dadanya yang berdegup dengan kencang. Sudah lama dia tidak merasakan degupan jantung yang begitu cepat setelah meninggalnya Yoongi.
"Jangan jatuh cinta dengan hyungku." Ucap Taehyung tiba-tiba yang membuat Hyeri menoleh cepat ke belakang
"Ke-kenapa?" Tanya Hyeri
"Dia sudah punya tunangan. Sebentar lagi mereka akan menikah. Jangan jadi PHO di hubungan mereka." Sahut Taehyung
Mendengar Baekhyun sudah memiliki tunangan membuat Hyeri sedikit kecewa.
"Lagian apa salahnya jadi pho." Gumamnya pelan
"Kamu ngomong apa tadi?" Tanya Taehyung yang samar-samar mendengar Hyeri ngomong sesuatu
"Ti-tidak ada." Sahut Hyeri cepat sambil nyengir
Taehyung langsung menghilang dan Hyeri langsung menghela nafas lega.
"Aku tidak melarangmu buat mencari penggantiku dihatimu tapi jangan tunangan orang lain juga yang kamu jadikan pengantiku." Ucap Yoongi muncul tiba-tiba yang membuat Hyeri lagi-lagi kaget dan menatap tajam Yoongi
"Bisa nggak sih kamu kalau muncul bilang dulu?!" Kesal Hyeri
"Tidak bisa." Sahut Yoongi
Hyeri langsung mendengus kesal. Tapi dia teringat kata-kata Yoongi tadi. "Aku tidak akan menggantikanmu di hatiku dan penggantimu itu tidak akan pernah ada. Kamu akan selamanya ada di hatiku dan disisiku."
"Jangan membohongi perasaanmu sendiri kalau nyatanya posisiku sudah digantikan oleh orang lain. Parahnya lagi orang itu sudah mempunyai tunangan. Inget, jangan pernah jadi orang ketiga dalam hubungan orang."
"Kalau dulu wanita yang bernama Wendy itu bisa menjadi orang ketiga dalam hubungan kita dan membuatmu pergi dari sisiku selamanya, terus kenapa aku tidak bisa jadi orang ketiga dalam hubungan Baekhyun oppa dan membuat tunangannya itu pergi juga untuk selamanya?!—Asal kamu tahu aja. Tunangannya Baekhyun oppa itu adalah Wendy. Orang yang sudah membunuhmu. Dan aku akan balas itu semua. Aku akan rebut Baekhyun dari sisinya."
Hyeri mengatakan kalimat terakhir hanya dalam hatinya. Iya, Hyeri sudah tahu semuanya. Saat Wendy kembali dan kini bekerja di perusahaan kakaknya sebagai sekretaris kakaknya, diam-diam Hyeri mencari tahu semuanya. Fakta yang dia dapat adalah kalau Wendy sudah bertunangan dengan Baekhyun.
"Saat ada orang ketiga dalam hubungan kita dan membuat kita terpisah bukan berarti kamu juga harus menjadi orang ketiga dalam hubungan orang lain!"
"Terserah. Aku tidak peduli"
Hyeri langsung mencari baju yang akan dikenakannya untuk bertemu dengan Baekhyun.
"Yang ini aja deh" Gumamnya dan mengambil dress putih diatas lutut lalu mengantinya di kamar mandi. Setelah berganti paJonginan, Hyeri langsung berdandan senatural mungkin dan mengambil tas kecil untuk menaruh dompet, ponsel dan kunci mobil.
Setibanya di Cafe Universe, Hyeri langsung keluar dan diikuti dengan teman hantunya.
"Apa oppa lama menunggu?" Tanya Hyeri
"Tidak kok. Aku baru aja sampai." Sahut Baekhyun tersenyum membuat Hyeri ikut tersenyum
"Oh iya, apa yang ingin kamu bicarakan?" Tanya Baekhyun
"Mengenai orang tuanya Taehyung. Oppa bilang Mamanya ada dirumah sakit jiwa?"
"Iya. Dia awalnya di rawat di rumah sakit Busan tapi dipindahkan, karena dokter ahlinya pindah tugas ke Seoul. Apa kamu mau ikut aku ngunjunginnya?"
"Bolehkah?"
"Kenapa tidak?"
Hyeri tersenyum. "Aku akan ikut denganmu."
Tidak lama kemudian Kyungsoo datang dan duduk disamping kiri Baekhyun.
"Akhirnya Kyungsoo oppa dateng juga." Ujar Hyeri menampilkan senyumannya
"Ngapain kamu ingin bertemu denganku?" Tanya Kyungsoo bingung
"Bawa aku ke masa lalunya Taehyung." Ucap Hyeri
Kyungsoo menganggukkan kepalanya. "Tapi tidak di sini. Kita ke Apartemen Baekhyun aja."
"Boleh." Ujar Baekhyun
Hyeri mengemudi dibelakang mobil Kyungsoo dan mengikutinya. Ketika tiba di apartemennya Baekhyun, Hyeri langsung memasukinya dan ikut duduk disamping Kyungsoo.
"Tae, aku butuh memegang tanganmu." Ucap Kyungsoo
"Tentu, hyung." Sahut Taehyung
"Apa kita juga boleh ikut?" Taya Namjoon
"Tentu saja. Ayo." Mereka saling memegang tangan dan menutup mata. Mereka semua kini berada dimasa lalunya Kim Taehyung
*FLASHBACK*
"Hyung." Taehyung kecil terus memanggil-manggil hyungnya
"Baaaa~"
"Huwaaaa~"
Jongin terkekeh melihat adiknya terkejut dan menangis.
"Cup... cup... cup... sini hyung peluk dulu." Jongin merentangkan kedua tangannya dan langsung disambut oleh Taehyung.
"Hyung jahat. Kan Tae kaget."
"Maafkan hyung yah?"
"Iya."
"Jongin!! Ayo pulang dan makan siang!!"
"Iya.” ma!!"
"Ayo kita berhenti dulu mainnya." Jongin langsung menggendong Taehyung
"Tapi Taetae masih mau main hyungggg~" Rengek Taehyung
"Kita pulang dulu, terus makan siang lalu tidur siang setelah itu kita lanjut main di dalam rumah. Mau?"
"Humm." Taehyung kecil menganggukkan kepalanya
Jongin membawa adiknya masuk ke dalam rumah dan mendudukannya di kursi khusus untuk Tae. Taehyung dan Jongin makan dengan lahap.
"Sekarang kalian tidur siang" Ucap sang mama
"Baik, Ma."
Selesai makan, Jongin menggendong Taehyung kembali dan membawanya ke kamar adiknya setelah itu dia keluar kamar dan tidur.
Kehidupan Jongin saat itu sangat indah. Dia mempunyai kedua orang tua yang menyayanginya dan adik yang selalu mengikuti kemana dia pergi. Sampai suatu ketika semua itu terjadi. Jongin berada di tempat dan waktu yang salah. Pada saat itu ibunya bersama adiknya sedang pergi untuk belanja dan tinggallah dia dirumah hanya dengan ayahnya. Dia dan ayahnya sedang mengobrol kecil dengan ayahnya. Ayah dan anak itu tidak menyadari kalau ada yang mendekat kearah mereka dengan membawa sebuah pisau. Sampai ketika Jongin melihat kesamping dan matanya membulat.
"SIAPA KAU?!" Teriak Jongin
Tuan Park juga kaget dan segera berdiri. Ketika orang itu ingin menusuk Jongin, Tuan Park melindungi Jongin dan akhirnya dia yang tertusuk.
"Ayahhhh!!!" Teriak Jongin histeris
Jongin tidak mengejar orang kabur itu dia berusaha menyadarkan ayahnya dan menelpon ambulance. Kesalahan fatal Jongin adalah dia mencabut pisau yang menancap diperut ayahnya yang membuat sidik jarinya berada di pegangan pisau itu. Ibunya mulai membenci Jongin dan menuduh Jongin pembunuh.
Ibunya menuduh Jongin cemburu dengan kehadiaran Taehyung yang membuat semua kasih sayang mereka teralihkan ke Taehyung lalu membunuh suaminya sebagai pelampiasan rasa kesal dan marahnya. Jongin yang memang tidak terbukti bersalah pun tidak dipenjarakan, hal itu membuat Sena kecewa karena anak itu sudah membunuh suaminya.
Sejak saat itu semuanya berubah. Jongin tidak pernah dianggap ada oleh mamanya bahkan mamanya tidak mengizinkan Taehyung untuk dipegang Jongin. Sampai Jongin memutuskan untuk pergi dari rumah itu. Dia bekerja keras untuk memenuhi kehidupannya sendiri.
Sudah berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun lebih Jongin hidup sendiri dan dia dapat kabar kalau ibunya sudah menikah lagi. Dengan mata kepalanya sendiri dia melihat ibunya bahagia bersama pria yang dinikahinya. Dia iri sangat. Dulu dia juga pernah dalam posisi itu tapi sekarang semuanya berubah. Dia tidak pernah lagi merasakan kasih sayang dari ibunya dan perhatian kecil ayahnya ketika dia berbuat ulah.
*FLASHBACK END*
Hyeri, Taehyung, Baekhyun dan semua yang menyaksikan masa lalunya Taehyung menitikkan airmatanya. Taehyung lupa kalau dulu dia memiliki seorang kakak yang sama perhatiannya kayak Baekhyun. Dia melupakan orang yang sejak dulu menyayanginya. Di saat semuanya lagi bersedih, Namjoon tiba-tiba menghilang.
"Dia mau kemana?" Tanya Hoseok
"Biar aku susul." Sahut Yoongi dan menghilang menyusul Namjoon
"Aku ingin bertemu dengan Jongin hyung." Ucap Taehyung
Hyeri dan Kyungsoo langsung menoleh kearah Taehyung "Kamu yakin?" Tanya Hyeri
Taehyung mengganggukkan kepalanya.
"Kalau begitu kita ke apartementnya Jongin sekarang." Ucap Baekhyun
Mereka langsung berangkat keapartementnya Jongin.
Saat tiba di apartementnya Jongin, mereka langsung membunyikan bel.
Suara pintu terbuka mulai terdengar, dan nampaklah Jongin yang menatap bingung dua temannya dan satu orang perempuan yang tidak dia kenal.
"Ada apa ini rame-rame ke sini?" Tanya Jongin bingung
"Boleh kita masuk?" Tanya Baekhyun
"Tentu saja." Sahut Jongin
Mereka semua masuk ke dalam apartement kecil milik Jongin. Jongin segera menghidangkan minuman dan beberapa makanan kecil lalu ikut bergabung dengan mereka.
"Aku akan langsung tanya, apa kamu kenal dengan Taehyung?" Tanya Baekhyun
"Kenal. Dia adikmu." Sahut Jongin
"Aku katakan sekali lagi. Apa kamu kenal dengan Taehyung?!" Tekan Baekhyun
Jongin menatap kedalam matanya Baekhyun dan dia seperti mengerti arah pembicraan ini.
"Iya. Aku emang mengenalnya. Dia adik aku tapi itu dulu." Sahut Jongin
"Maaf. Tapi apa oppa juga yang— Aku tidak mungkin setega itu membunuh adikku sendiri. Aku tahu maksud kedatangan kalian kesini. Apalagi kamu Baek, kamu selalu curiga sama aku dan menuntut penjelasan dariku. Aku emang benci banget dengan Taehyung tapi aku tidak membunuh dia apalagi sampai tega mencelakainya." Jongin memotong ucapan Hyeri
"Aku tidak percaya sama kamu." Ucap Baekhyun
"Terserah kamu mau percaya atau tidak. Tapi itulah faktanya." Sahut Jongin
"Kamu selama ini terlihat membenci Taehyung." Sahut Kyungsoo
"Aku benci dia bukan berarti aku yang membunuhnya. Aku bukan seorang psikopat yang tidak memiliki hati." Sahut Jongin
"Hyung. Maafin Tae." Ucap Taehyung
"Taehyung bilang, hyung. Maafin Tae." Ucap Hyeri
Mata Jongin membulat. "Apa... apa dia ada disini?" Tanya Jongin
"Iya. Tepat disamping kirimu." Sahut Hyeri
"Hyung yang harusnya minta maaf karena tidak memenuhi janji hyung yang ingin selalu bersama Taetae. Maafin hyung." Ucap Jongin
Taehyung menggelengkan kepalanya. "Tae yang salah. Tae sudah melupakan hyung. Maafin Tae."
"Dia mengatakan sesuatu?" Tanya Jongin
"Dia mengatakan, Tae yang salah. Tae sudah melupakan hyung. Maafin Tae." Sahut Kyungsoo
"Tidak masalah. Tapi asal Tae tahu bukan hyung yang bunuh Tae." Ucap Jongin
"Tae percaya hyung. Tae percaya." Ucap Taehyung
"Dia bilang, Tae percaya hyung. Tae percaya." Sahut Hyeri
"Terimakasih." Ucap Jongin
"Kalau bukan Jongin yang bunuh Taehyung terus siapa?" Celetuk Seokjin yang membuat Hyeri dan Kyungsoo langsung menoleh kearah Seokjin
"Bener juga." Gumam Hyeri
"Apanya yang bener?" Tanya Baekhyun
"Kalau bukan Jongin oppa yang bunuh terus siapa yang bunuh Taehyung?" Sahut Hyeri
Kyungsoo langsung memicingkan matanya kearah Baekhyun. "Jangan-jangan kamu yang bunuh Tae yah?" Tuduh Kyungsoo
Baekhyun langsung menjitak kepalanya Kyungsoo dengan keras. "Tuh mulutmu dijaga. Untuk apa aku bunuh Taehyung coba?!" Marah Baekhyun
"Ya, siapa tahu kan? Biasanya yang terlihat baik itu busuk di dalamnya. Kamu bantuin kita buat nyari siapa pembunuh Taehyung agar kamu tidak ketahuan kan?" Tuduhnya lagi
Baekhyun menghela nafasnya/ "Kalau aku yang benar-benar bunuh Taehyung, aku tidak akan mungkin bertengkar dengan ayahku sendiri hanya untuk memenuhi keinginan Taehyung agar Hana bebas dari penjara. Seperti yang Jongin katakan aku ini manusia yang memiliki hati bukan seorang psikopat yang tidak memiliki hati juga pandai berbohong untuk menutupi kejahatannya."
"Udahlah. Ngapain kamu nuduh Baekhyun kayak gitu kalau tidak ada buktinya." Ucap Jongin
"Maaf." Ucap Kyungsoo
Jongin mengeluarkan ponselnya dan mengetikan sesuatu disana. Mereka memberitahu kepada semua teman-teman mereka kalau mereka perlu bantuan dan harus pergi ke rumah Jongin secepatnya.
Setelah selesai Jongin, Kyungsoo dan Baekhyun memasukkan ponselnya. Setelah menunggu hampir setengah jam, akhirnya mereka semua dateng juga.
"kalian lama banget sih?!" Marah Baekhyun
"Maaf, Baek." Sahut Suho
"Cepetan masuk!" Ucap Baekhyun lagi
"Dateng juga kalian. Baekhyun udah kayak cewek PMS nungguin kalian." Ucap Kyungsoo
"Hooh. Dari tadi dia marah-marah nggak jelas mulu." Sahut Jongin
Baekhyun hanya memutar bola matanya malas. Baekhyun itu benci menunggu.
"Ngapain sih nyuruh kita ngumpul disini?" Tanya Jackson
"Bantu aku nyari tahu siapa pembunuh adikku dan Jongin" Ucap Baekhyun
"Siapa adiknya Jongin?" Tanya Mark
"Adiknya Jongin adalah Taehyung." Jawab Baekhyun
"Loh bukannya itu adiknya yah, Baek?" Tanya Jinyoung
"Iya. Tapi Jongin kakak kandungnya." Ucap Baekhyun
Mereka melotot tidak percaya.
"Bagaimana bisa?" Tanya Jaebum
"Nanti aku jelasin. Yang penting sekarang, apa lo pada mau bantuin kita?" Tanya Jongin
"Tapi bukannya Tae mati karena kecelakaan yah?" Tanya Suho
"Lebih tepatnya kecelakaan yang disengaja" Sahut Baekhyun
Mereka semua saling lempar pandang. "Baik. Kita bantuin" Sahut Suho dan diangguki oleh yang lainnya
"Kook?" Panggil Hyeri
Jungkook menoleh sekilas kearah Hyeri dan kembali menatap Sehun.
"Kook?" Tanya Sehun
"Jungkook. Dia sekarang berdiri disampingmu." Ucap Hyeri
Mata Sehun membulat. "K-kamu bisa liat?" Tanya Sehun
"Iya." Sahut Hyeri
"Kamu tidak mau ngomong sesuatu?" Tanya Kyungsoo
"Banyak yang ingin aku omongin tapi bukan sekarang." Sahut Sehun
Kyungsoo menganggukkan kepalanya.
*****
Sementara ditempat lain, Yoongi dan Namjoon berada di sebuah Taman tidak jauh dari apartementnya Jongin.
"Jadi maksudmu, orang yang mencelakaimu sampai meninggal adalah orang yang dinikahi Mamanya Taehyung?" Tanya Yoongi
"Iya. Aku tidak tahu apa salahku sampai dia mencelakaiku." Sahut Namjoon
"Apa kamu pernah bikin masalah dengannya?" Tanya Yoongi
Namjoon menggelengkan kepalanya. "Aku baru pertama kalinya bertemu dengannya saat mantau proyek di Busan dan saat itu ayahku memintaku buat menemui rekan kerja ayahku yang sudah bekerjasama dengan ayahnya sejak lama." Sahut Namjoon
"Tapi apa kamu yakin orang itu yang membunuhmu?" Tanya Yoongi
"Aku yakin. Sebelum aku benar-benar menutup mata, aku sempat melihatnya tersenyum puas melihat aku yang sudah tidak berdaya." Sahut Namjoon
"Kamu tahu tujuan dia membunuhmu itu apa?" Tanya Yoongi
"Aku tidak tahu. Aku saja baru pertama kali ketemu dia dan langsung bekerjasama dengannya. Mana aku tahu tujuan dia bunuh aku apaan." Sahut Namjoon
"Setelah kamu tahu ini semua, apa kamu akan membenci Taehyung ataupun Baekhyun?" Tanya Yoongi
Namjoon menggelengkan kepalanya. "Yang salah itu adalah ayah mereka bukan mereka. Aku nggak berhak membenci orang yang tidak bersalah. Aku hanya mau dia dipenjara dan mengakui semua perbuatannya. Dengan cara itu aku bisa pergi dengan tenang." Ucap Namjoon
"Kalau begitu kita minta bantuan Hyeri." Sahut Yoongi
"Tidak sekarang. Aku tidak mau Tae tahu ini lebih cepat." Ucap Namjoon
"Terus sekarang kamu mau apa?" Tanya Yoongi
"Kita kembali aja." Sahut Namjoon dan langsung diangguki oleh Yoongi
Mereka memilih untuk kembali.
"Astaga. Ngagetin aja kalian berdua!" Marah Hyeri
Namjoon dan Yoongi hanya nyengir dan menggumamkan kata maaf.
“Kalian dari mana saja?" Tanya Hyeri
"Tidak dari mana-mana kok." Sahut Namjoon
"Kamu lagi ngomong sama siapa?" Tanya Mark
"Ini, Namjoon dan Yoongi. Mereka muncul tiba-tiba kayak setan aja." Gerutu Hyeri
"Dia kan emang setan. Gimana sih?!" Sahut Kyungsoo
"Bener juga hehehe." Sahut Hyeri
Mereka hanya memutar bola matanya malas.
"Jadi kita ketinggalan apa nih?" Tanya Namjoon
"Kalian ketinggalan banyak banget." Sahut Kyungsoo
"Jadi?" Tanya Yoongi
"Kita pulang sekarang." Sahut Hyeri dan Kyungsoo berbarengan
"Hah?" Bengong Yoongi dan Namjoon