Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 5

Wajah Melviano langsung berubah, dia menghela napas panjang, turun dari ranjang, merapikan bajunya.

Ketika dia membuka pintu, Roy Japhar langsung berlari ke dalam seperti seekor monster yang marah.

"Calista! Sudah kubilang, jangan ladeni dua sampah ini!"

Rambut kuningnya bergerak mengikuti pergerakan tubuhnya, matanya yang berwarna biru diselimuti dengan selapis kabut.

Aku duduk di atas ranjang, melihat tampangku yang bodoh di balik cermin——

Mulutku terbuka lebar, kedua mataku terlihat syok.

Sebelum aku menjawab, Roy sudah menarikku ke luar sambil bergumam, "Aku sungguh tidak menyangka, setelah putus, kamu tidak langsung mencariku!"

"Kenzo itu juga benar-benar tidak berguna, aku sudah bergegas ke sana, tapi ternyata dia tidak bisa menahanmu, dasar tidak berguna!"

Aku tidak berani mengatakan apa-apa.

Karena Roy adalah satu-satunya penerus di perusahaan tempatku bekerja sekarang.

Dia adalah pria omega yang terkenal di Kota Lukano.

Rambut pirang dan mata biru adalah ciri-ciri anak blasteran yang dimilikinya.

Orang-orang yang mau menikah dengannya mungkin mengincar perawakannya, juga mungkin mengincar hartanya.

Yang pasti, antrean panjang ini bisa mengelingi Kota Lukano ratusan kali.

Kalau dia tidak satu sekolah dengan Kenzo, mungkin aku tidak akan bisa mengenal orang seperti ini.

"Calista, kenapa kamu diam saja?"

"Jawab aku!"

Dia memang baik, tapi sedikit berisik.

Seperti burung kenari yang dikurung di dalam sangkar yang kulihat saat masih kecil.

"Kamu dari tadi berbicara tiada henti, aku juga tidak bisa mengatakan apa-apa...."

Walaupun aku menyukai omega, tapi aku tidak berani membayangkan kehidupanku akan sehancur apa kalau aku hidup bersama pria seperti Roy.

"Aku...."

Roy terdiam sesaat, lalu dengan kesal dia berkata, "Karena sekarang kamu sudah lajang, maka kamu adalah milikku."

"Sekarang, aku akan menemanimu membereskan kopermu, lalu tinggal di rumahku."

"Kita menikah bulan depan, di hari ulang tahunku!"

Ucapan-ucapan Roy ini membuatku pusing, aku juga dimasukkan ke dalam mobil dengan kondisi bingung.

Sebelumnya, ketika masih berpacaran dengan Kenzo, Roy sempat menyatakan perasaannya padaku, tapi aku menolaknya dengan halus dan bilang 'aku sudah memiliki pasangan'.

Mungkin itu adalah pertama kalinya Roy ditolak oleh wanita lain.

Bagaimanapun juga dari kecil dia adalah pria yang dipuja-puja oleh banyak orang, jadi menurutnya, walaupun aku sudah menikah dengan Kenzo, aku juga harus menceraikannya demi dia.

Jadi, sekarang Roy merasa, setelah aku putus dengan Kenzo, tidak ada orang yang bisa menghalanginya untuk mendapatkanku lagi.

Pria kaya yang seenaknya, aku benar-benar salut.

Ketika aku sedang berpikir bagaimana cara menolaknya lagi, Roy tiba-tiba mengulurkan tangannya, membelokkan kepalaku untuk menghadap ke arahnya, "Calista, kenapa kamu tidak terlihat senang sedikit pun?"

"Jangan-jangan kamu masih memikirkan Melviano yang bajingan itu? Atau Nafis yang tidak ada bedanya dengan anjing liar itu? Aku tidak mengizinkanmu memikirkan mereka lagi!"

"Kamu adala milikku, kamu adalah milikku, kamu adalah milikku!"

Aih, sungguh cerewet.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel