Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 4

Astaga.

Aku merasa otakku hampir berhenti berputar.

Aku sempat berpikir, Melviano menunjukkan dirinya tidak suka denganku di hadapan Kenzo karena Melviano menyayangi muridnya ini, sehingga tidak berharap hidupnya dihancurkan olehku.

Tapi aku sama sekali tidak menyangka kalau sebenarnya dia mau meniduriku!

"Gu...Guru Melviano, aku bukan murid lagi...aku, aku bisa sendiri...."

Aku berusaha melepaskannya, tapi dia sama sekali tidak bergerak, bahkan kedua tanganku ditahan olehnya.

Sungguh menyebalkan!

Kalau pria berotot seperti Nafis, aku masih bisa memakluminya, tapi pria beta yang sekurus ini juga bisa menindih tubuhku dari atas?!

"Kenapa kamu menolakku? Karena aku tidak setampan Kenzo?"

Sebenarnya sebagai beta, Melviano tidak memiliki feromon yang wangi seperti yang dimiliki omega, tapi ini semua tidak penting....

Yang penting adalah aku sama sekali tidak berani berhubungan dengan seorang pendeta!

Nada bicara Melviano terdengar sedih, tapi pergerakannya sangat tegas.

Kedua tangannya sudah mencubit pinggangku, ketika dia mau melakukannya——

"Tok tok tok", tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu yang keras dari luar.

Lalu, terdengar suara pria yang keras dan nyaring, "Melviano, dasar bajingan, cepat buka pintunya!"

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel