Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 2

Alpha adalah puncak piramida manusia, tapi aku adalah wanita alpha yang setengah berhasil berdiferensiasi.

Mungkin karena omega di keluargaku jauh lebih banyak.

Aku bukan hanya lemah, tubuhku juga kecil, dan yang lebih parah adalah aku tidak bisa mengendalikan feromonku sendiri.

Bisa dibilang, aku adalah wanita yang bisa menggoda semua omega di jalanan.

Agar aku tidak menjadi wanita yang bisa meluapkan keberahianku di mana pun dan kapan pun, aku harus menggunakan inhibitor untuk hidup dengan normal.

Tapi inhibitor hanya bisa bertahan selama beberapa waktu, kalau aku menggunakannya terlalu banyak, akan terjadi yang namanya resistansi obat, juga bisa memperpendek umurku.

Kakak sepupuku tidak percaya dengan efek samping ini, sehingga dia sudah mati sebelum menginjak usia 30 tahun.

Sebenarnya solusi untuk mengatasi masalahku ini sangat mudah——

Kalau keberahianku sedang meningkat, aku hanya perlu mencari seorang pria untuk berhubungan intim denganku.

Tapi, aku adalah wanita yang setia, aku tidak mau berhubungan intim dengan siapa pun.

Jadi, ketika masih sekolah, aku menerima Kenzo yang menyatakan cintanya padaku, ketika siklus estrusku muncul untuk pertama kalinya, aku berhubungan dengannya.

Aku merasa Kenzo adalah pria yang cocok denganku, aku juga merasa kami akan bersama selamanya.

Tapi siapa sangka, pria ini malah menyelingkuhiku!

Aku langsung mendobrak pintu ruangan, bertatapan dengan Kenzo yang kebingungan.

"Tidak perlu ragu-ragu, kita putus saja."

Aku membanting kotak cincin di atas meja dengan keras.

"Kamu tidak perlu memaksakan diri untuk menikahiku!"

Kedua mata Kenzo terbuka lebar, dengan rasa tidak percaya dia bertanya, "Kamu, kamu mendengar semuanya...?"

"Kuberitahu kamu, Kenzo, kalau saat itu kamu tidak mengejarku mati-matian, aku juga tidak akan menerimamu!"

"Mulai sekarang, jangan pernah muncul di depanku lagi, aku jijik!"

Aku langsung keluar dari ruangan dengan marah besar, lalu aku masih bisa mendengar suara Kenzo yang sangat sedih, "Nafis, sebenarnya aku tidak berniat untuk membuat hubungan kami berdua menjadi...."

"Ya, ya, ya, aku tahu, temanku, aku masih ada sedikit urusan, aku pergi dulu ya."

Setelah berpamitan dengan Kenzo, Nafis langsung mengejarku dan menggenggam pergelangan tanganku.

"Calista, tunggu sebentar!"

Sebagai seorang jaksa, penampilan Nafis ini terlalu santai.

Dia adalah pria alpha yang sesungguhnya, wajahnya tampan, otaknya pintar, latar belakangnya juga kuat.

Karena suka berolahraga, dadanya sangat besar, sampai kancing kemejanya hampir copot.

Ketika Kenzo membawaku berkenalan dengan Nafis, aku langsung merasa rendah diri dengan tubuhku yang sangat kecil.

Aku langsung melepaskan tangannya, dengan dingin aku berkata, "Kenapa? Nafis sang jaksa yang hebat, tadi kamu sudah merendahkanku, sekarang kamu mau merendahkanku langsung di depanku?"

Kedua mata Nafis menyipit, dia sedikit membungkuk untuk mendekati wajahku.

Rambutnya yang berwarna putih keperakan ini hampir mengenai wajahku.

"Kamu benar-benar marah?"

"Dia sudah menyukai wanita lain, aku tidak mungkin memintanya untuk terus melanjutkan hubungannya denganmu, benar tidak?"

Aku hanya tertawa-tawa, lalu langsung pergi begitu saja, tidak mau meladeninya lagi sama sekali.

Tapi Nafis lagi-lagi mengejarku, "Dia sungguh keterlaluan, bagaimana kalau malam ini aku menemanimu minum-minum?"

"Tenang saja, kamu boleh menghinanya dengan bebas, aku tidak akan memberitahunya!"

"Calista, Calista! Apakah kamu mendengarku?"

Sekarang kami sudah berada di jalanan yang besar, perawakan Nafis sangat menarik perhatian, apalagi sekarang dia sedang berputar mengelilingiku seperti seekor anjing, membuat ada banyak orang di sekitarku yang memperhatikan kami berdua.

Aku langsung meneriakinya, "Nafis, hentikan...."

Sebelum selesai berbicara, tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang aneh di seluruh tubuhku——

Gawat!

Secepat ini sudah datang?!

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel