Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 1

Hari ini adalah hari pertunanganku dengan Kenzo Sulistio.

Sepulangnya dari kantor, aku langsung membawa cincin tunangan, bergegas menuju hotel, tempat pertunanganku diadakan.

Sesampainya di pintu ruang istirahat, sebelum mengetuk pintu, aku mendengar suara Kenzo dari dalam, "Aku tidak mau menikah dengan Calista Kodinata."

Aku tercengang, tanganku yang mau mengetuk pintu pun terhenti di tengah udara.

"Aku benar-benar sudah bosan dengannya."

Itu adalah pertama kalinya aku mendengar nada bicara Kenzo sedatar ini.

Nafis Lauwita, yang merupakan sesama jaksa seperti Kenzo, bertanya sambil tertawa-tawa, "Kamu sudah bosan atau kamu sudah menyukai wanita lain?'

"Beberapa hari yang lalu, dengar-dengar atasanmu yang cantik itu memberimu kartu kamar hotelnya, apakah kamu mendatanginya?"

Kenzo menjawab 'ya' dengan keras, lalu dengan kesal dia bertanya, "Guru Melviano dan Roy merasa atasanku jauh lebih baik, bagaimana menurutmu?"

Suasana hening beberapa detik.

Lalu sambil tertawa terbahak-bahak Nafis berkata, "Bagaimana mungkin Calista sebanding dengannya!"

"Dari segi latar belakang dan perawakan, atasanmu jauh lebih unggul, kalau aku menjadi kamu, aku juga pasti akan putus dengannya!"

Kenzo tidak mengatakan apa-apa, membiarkan Nafis merendahkanku begitu saja.

Aku menggenggam kotak cincin dengan keras sampai telapak tanganku kesakitan, hatiku juga ikut merasa kesakitan.

Aku dan Kenzo adalah teman masa kecil yang bertumbuh bersama.

Awalnya kukira dia akan menjadi pasangankuu seumur hidup.

Tapi tidak kusangka, sebelum kami bertunangan, dia sudah mengkhianatiku!

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel