Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 5

Liam tersenyum sinis, "Kamu kira perusahaan ini adalah rumahmu? Aku yakin kamu mendapatkan pekerjaan ini dengan tidak mudah, lebih baik kamu hargai pekerjaanmu ini."

Setelah berbicara, dia menyuruh rekan kerjanya membeli kopi untuknya, hanya untuk memamerkan kekuasaannya di perusahaan ini, secara tidak langsung dia juga memintaku untuk jangan membuat masalah dan cepat-cepat mengembalikan uangnya.

Kalau aku benar-benar adalah karyawan di sini, mungkin aku bisa ditekan olehnya.

Aku malas omong kosong dengannya, jadi aku langsung pergi mencari manajer.

Setelah melihatku, manajer langsung bilang kalau dia sudah menjaga Liam dengan baik, tapi dia juga mengingatkanku, dengan kemampuan yang dimiliki Liam, Liam hanya bisa menjadi pemimpin proyek.

Setelah berbicara, dia memberitahu semua kesalahan yang sudah dilakukan Liam di perusahaan ini, yang terbanyak adalah mengambil kredit orang lain.

Aku tertawa-tawa, ternyata di mata orang lain, aku adalah seorang budak cinta.

Aku memberitahunya kalau aku sudah putus dengan Liam, juga berharap manajer bisa menegakkan keadilan di perusahaan ini.

Manajer mengangguk-angguk, lalu langsung memanggil Liam ke ruangannya.

Dia berkata pada Liam dengan suara yang berat, "Perusahaan ini tidak menerima orang yang tidak bermoral."

Liam melihat manajer dengan panik, "Ini semua adalah salah paham! Wanita ini yang mau memerasku...."

Melihat wajahku yang kesal, manajer langsung menggebrak meja, meminta Liam untuk segera membereskan barangnya dan pergi dari kantor ini.

Wajah Liam memucat, dia mendesakku untuk menjelaskan sesuatu pada manajer.

Aku tersenyum sinis, "Apa yang harus kujelaskan? Memangnya itu semua bukan kenyataan?"

"Emma, jangan mencari gara-gara, setidaknya kita pernah berpacaran selama itu, kenapa kamu tega sekali padaku? Kamu masih memiliki hati atau tidak?!"

Standar ganda yang dimilikinya ini membuatku kehabisan kata-kata, lalu aku dan manajer berdiskusi Liam ini harus dipecat atau tidak.

Liam.

Liam langsung mengubah sikapnya, dia bilang dia pasti akan membayar hutangnya padaku dan memohon padaku agar tidak dipecat.

Aku mengangguk, aku berjanji tidak akan mempersulitnya asalkan dia membayar semua hutangnya padaku.

Demi mempertahankan pekerjaannya ini, dia langsung menandatangani perjanjian pelunasan hutang.

Keesokan harinya, dia menjual rumahnya dan melunasi hutangnya.

Aku tertawa-tawa melihat uang yang kuterima ini, walaupun aku bilang tidak akan mempersulitnya, tapi kalau kemampuannya sendiri yang tidak mumpuni, siapa yang bisa dia salahkan?

Tidak lama kemudian, manajer memberitahuku kalau Liam sudah dipecat, selain itu, Liam juga sudah membayar ganti rugi atas kesalahannya yang dulu.

Liam pun langsung meneleponku, setelah mendengar teriakannya yang tidak berdaya itu, aku berkata, "Kemampuanmu dalam bekerja dan sikapmu sama-sama buruk, kamu bisa menyalahkan siapa selain dirimu sendiri?"

Dengan keras Liam berteriak, "Jangan bangga dulu! Kamu hanyalah wanita murahan yang hanya bisa dipakai oleh pria lain...."

Aku malas omong kosong dengannya, jadi aku langsung mematikan teleponnya dan memblokir nomor barunya ini.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel