Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 4

Keesokan harinya, aku tidak menyangka Liam mengirimiku excel berisikan semua uang yang dia keluarkan ketika masih berpacaran denganku, seperti biaya taksi, biaya makan dan lainnya.

Selain itu, dia juga menghitung kerugian mental dan waktu selama beberapa bulan berpacaran denganku, bahkan dia juga menghitung uang belanja ketika dia membuatkanku pangsit dulu.

Aku benar-benar marah, bisa-bisanya dia memintaku menanggung semua biaya makan dan tempat tinggalnya, dia bilang itu semua adalah pengeluaran untuk menghiburku, tapi kenapa dia tidak menghitung komputer seharga 50 juta yang kuberikan padanya sebagai hadiah ulang tahun, ketika dia sakit, aku juga membawanya berobat melalui jalur VIP?

Aku langsung memblokir nomornya, aku masih harus menghadapi ibu tiriku, bagaimana mungkin aku memiliki waktu untuk mengurusnya.

Sesuai dugaanku, ibu tiriku meminta ayahku untuk mempekerjakannya di perusahaan, agar dia terlihat seperti wanita yang mandiri.

Walaupun aku tidak tahu apa yang sedang direncanakannya, tapi demi aset keluargaku sendiri, aku juga pergi ke perusahaan.

Tidak kusangka, ketika aku melakukan inspeksi di kantor cabang, kebetulan aku menemui Liam.

Liam juga kebingungan sesaat setelah menemuiku, lalu dia tertawa dengan bangga, "Kamu menyesal? Karena kamu rela mengejarku sampai ke kantor, aku bersedia memberimu kesempatan, asalkan kamu mau menandatangani perjanjian donor organ dan mengembalikan semua uangku."

Aku melempar foto-foto yang kubawa, "Dasar tidak tahu malu, jangan mencari masalah denganku! Atau aku akan menyebarluaskan perselingkuhanmu ini."

Liam tertawa-tawa, sambil melipat tangannya, dia melihatku denganku, "Perselingkuhanku? Kami adalah saudara!"

"Kalau kamu tidak tahu diri, aku juga tidak akan segan-segan denganmu, kamu juga tahu, dunia pekerjaan berbeda dengan sekolah, kalau kamu tidak mau dipersulit olehku, maka kembalikan semua uangku!"

Hehe, sungguh sok hebat.

Seorang pemimpin proyek sepertinya juga mau mempersulitku? Dia tidak takut dirinya yang akan dipersulit?

Tapi karena dia berani berkata seperti itu, aku mau tahu siapa yang akan merusak suasana di kantor ini.

Karena Liam masih berbicara tiada henti, aku langsung memperlihatkan rincian pengeluaran di ponselku padanya, "Baiklah, setelah dipotong dengan 10 juta yang harus kukembalikan padamu, kamu masih berhutang 200 juta padaku, kamu mau membayarnya dengan uang tunai atau kartu?"

Liam langsung melompat di tempat, sambil menunjukku dia berkata, "Kamu ini sedang memerasku! Siapa yang tahu foto-foto ini diedit olehmu atau bukan?!"

"Buka matamu lebar-lebar, sepatu yang kamu kenakan ini harganya 10 juta, jam tangan yang kamu pakai ini harganya 30 juta...."

Sebelum aku selesai berbicara, dia memotongku dengan wajah yang sudah memerah, "Ini semua adalah pemberian darimu, aku tidak memintanya sama sekali, kenapa barang-barang ini juga dihitung?! Aku bisa mengembalikannya padamu sekarang juga!"

Aku mengangguk, "Baiklah, kalau begitu tolong kembalikan jabatanmu di perusahaan ini padaku juga."

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel