Bab 19 Setidaknya Wanita Sialan Ini Lebih Miskin Daripadanya
Theresa memegang kunci mobil sambil mencoba menekannya lantai per lantai.
Akhirnya setelah mencoba 20 menit, dia menemukan mobil barunya.
Melihat mobil berwarna hijau, dia mengelus-elus dagunya sambil mengeluarkan suara ckck 2 kali.
Walaupun modelnya ada sedikit tua, tetapi paling penting mobil ini bisa dipakai dan yang paling membuatnya tertarik adalah warna mobilnya, warnanya sangat... mencolok!
Dia suka!
Dia sudah tidak sabar ingin mencoba menyetir mobil barunya.
Tetapi tiba-tiba suara wanita yang tajam dan penuh sindiran datang dari belakang tubuhnya.
"Aiyoo, bukankah ini adalah Direktur Theresa kami yang sangat hebat sekali? Coba aku lihat mobil apa yang dikendarainya?"
Vivien dengan penuh tersenyum datang mendekatinya, setelah melihat mobil yang dikendarai oleh Theresa, dia pun dengan merendahkan mendecak bibirnya.
"Aku kira mobil bagus apa yang dikendaraimu, ternyata hanya mobil Santana, posisi yang kamu miliki juga tidak kecil, mengapa tidak membeli mobil yang lebih bagus untuk menyenangkan dirimu?"
Theresa tersenyum, sama sekali tidak peduli, "Mobil hanyalah alat untuk transportasi, yang penting bisa digunakan saja."
Vivien menjulingkan matanya ke atas.
Jawaban apa yang dikatakan olehnya, walaupun dia mengatakannya dengan sangat baik, tetapi itu semua hanyalah alasan, bukankah ini semua karena dia miskin?
Seketika, perasaan bangganya pun meningkat drastis, siang hari emosi yang dirasakannya dari Theresa pun menghilang seketika.
Tidak peduli bagaimanapun wanita sialan ini lebih miskin daripadanya!
Dia memegang rambutnya yang berombak, kemudian dengan antusias menggandeng lengan Theresa, "Direktur, akhir-akhir ini aku baru mengganti mobil baru, bagaimana kalau aku mengundang Direktur untuk pergi melihat mobilku?"
Tidak menunggu jawaban Theresa, dia sudah menarik lengan Theresa dan berjalan sampai ke samping mobilnya.
Theresa memutar kepala untuk melihatnya, mobil BMW Z4 yang atapnya bisa dibuka, kalau tidak dilihat dengan jelas, modelnya memang sangat cantik, tetapi kurang cocok digunakan di tempat kerja, mobil seperti ini hanya digunakan untuk meningkatkan kesombongannya saja.
Vivien melihat dia hanya melirik mobilnya sekali pun mengeluarkan ekspresi merendahkan, dengan dingin mendengus dan menyindir, "Direktur sepertinya tidak pernah melihat mobil sport seperti ini 'kan? Ini adalah mobil BMW model terbaru tahun ini, Z70, hanya mobilnya saja juga seharga 3 miliar, aku membelinya dengan seluruh tabunganku."
Setelah Theresa mendengar ucapannya, dia pun mengerutkan dahi.
Bagaimana mungkin mobil ini adalah model Z70?
Sewaktu Vivien melihat ekspresinya, dia mengira ucapannya telah membuat Theresa terpengaruhi jadi dagunya pun terangkat tinggi ke atas.
"Bukan aku ingin mengataimu, tetapi bagaimanapun posisimu di perusahaan adalah Direktur, kalau keluar masuk menggunakan mobil yang terlalu murah, akan terlihat sangat menyedihkan, bekerja di perusahaan dunia hiburan seperti kita, kita juga akan sering pergi ke lokasi syuting para artis, mobilmu ini terlalu sampah, ini akan memalukan nama perusahaan kita."
"Haha..."
Theresa sambil tertawa dingin sambil menggelengkan kepalanya, wajahnya yang didandan tipis dan berlipstik merah pun terlihat sangat menggoda sewaktu tertawa.
Vivien malah emosi, "Apa yang sedang kamu tertawakan?"
"Aku sedang menertawai kebodohanmu, kamu bahkan tidak bisa membedakan Z4 dan Z70, tetapi kamu masih berani menyombongkan diri di depanku."
Vivien pun terbengong, dengan wajah serius menatapnya.
Theresa berjalan ke belakang mobil BMWnya, kemudian dia mengangkat tangan dan memegang knalpot belakang mobilnya.
"Apa yang sedang kamu lakukan!"
Theresa mengulurkan tangannya sampai ke depan Vivien, "Lihatlah dengan baik, knalpotmu ini sangat kotor, knalpot baru tidak akan mempunyai kotoran dengan warna seperti ini."
Vivien terburu-buru mengeluarkan tisu basah untuk membersihkan tangannya, dia sama sekali tidak memercayai ucapan Theresa, "Sebenarnya apa maksudmu?"
"Kelihatannya kamu benar-benar sangat bodoh."
Theresa tertawa sekali, kemudian menjelaskan, "Model ini bukanlah Z70, model ini adalah Z4 yang keluar di pasar sewaktu 3 tahun lalu dan juga mobil ini adalah mobil bekas dengan level terendah, harga termahal mobil ini hanya 700 juta, kalau kamu tidak percaya, kamu boleh pergi menanyakannya kepada penguji mobil bekas."
Mata Vivien terbuka lebar dengan terkejut, dia masih tetap menggelengkan kepalanya, "Tidak mungkin, bagaimana mungkin mobil ini adalah mobil bekas model Z4! Kamulah yang cemburu denganku maka dari itu kamu sedang menjelek-jelekan mobilku, kamu kira aku akan terjebak oleh perkataanmu ya?"
Dia sudah mengatakannya sampai disini, tetapi Vivien masih mengira dia sedang berkata omong kosong, Vivien benar-benar sudah tidak tertolong lagi.
"Didengar dari ucapanmu, sepertinya mobil ini bukan dibeli sendiri olehmu?"
Theresa berhenti sejenak, kemudian memikirkan sesuatu, nada suaranya pun berubah serius, "Vivien, sebenarnya kamu sudah ditiduri oleh petinggi perusahaan kita yang mana?"
Raut wajah Vivien berubah pucat, kemudian dengan penuh emosi mendorong tubuh Theresa.
"Aku tidak mengerti apa maksudmu, aneh sekali!" Setelah itu, dia dengan cepat mengendarai mobilnya keluar dari garasi.
Sewaktu Theresa melihat dia pergi dengan terburu-buru, Theresa pun semakin yakin dengan tebakannya, matanya menyipit dan berubah dingin.
Sebenarnya petinggi perusahaan yang mana yang bersikap tidak becus seperti ini, kalau dia menemukannya maka petinggi perusahaan itu tidak akan mempunyai akhir yang baik!
Dia menyimpan kembali tatapannya, kemudian dia berjalan balik ke depan mobil Santana miliknya.
Sewaktu pintu mobil baru terbuka sedikit, tiba-tiba sepasang tangan besar yang kuat menutup kembali pintu mobilnya.
Suara rendah pria yang dingin dan familiar terdengar dari belakang tubuhnya.
"Mengapa dia tidak membelikanmu mobil yang lebih baik?"
