Bab 20 Menantang Dan Ditantang
Sewaktu Theresa mendengar suara ini, dia dengan refleks mengerutkan alisnya.
Sewaktu dia memutar kepala, matanya pun dengan kebetulan bertabrakan dengan kedua mata hitam Raymond yang sudah sangat dekat dengannya.
"Bukankah ini adalah garasi mobil Grup Angle, mengapa Tuan Raymond bisa ada disini?"
Raymond mengeluarkan senyuman yang tipis, "Aku datang untuk membahas kontrak kerja sama dengan Presdir Havel, mengapa? Apakah ada peraturan yang menulis bahwa aku tidak boleh muncul disini?"
Theresa tertawa mendengar jawabannya.
Alasan konyol apa yang sedang dikatakannya?
"Grup Basiroen bergerak di bidang properti, ini sama sekali tidak berhubungan dengan bisnis yang dimiliki oleh Grup Angle, jangan-jangan Tuan Raymond datang untuk mencari artis kami memasarkan properti Grup Basiroen?"
Sewaktu mereka saling berpandangan, tatapan Theresa juga penuh dengan sindiran, auranya sama sekali tidak kalah kepada Raymond.
Raymond dibuat tercengang oleh tatapan mata Theresa, ekspresi wajahnya perlahan-lahan berubah dingin, dia menekan bahunya dan mendorongnya ke belakang, punggung Theresa juga bersandar di pintu mobil, seluruh tubuhnya juga berada dalam pelukan lengan Raymond.
"Apa yang sedang kamu lakukan?"
Paha Theresa juga ditekan oleh lutut Raymond, pahanya sama sekali tidak bisa bergerak.
Posisi ini sangat aneh...
Dengan jarak yang sedekat ini, wajah Theresa pun langsung berubah merah sewaktu napas Raymond terhembus ke wajahnya.
Dia sambil melawan sambil melotot dengan kejam ke arah Raymond.
"Raymond, apakah kamu salah makan obat? Apakah kamu sudah gila?"
Matanya yang sehitam tinta pun terus menatapinya, pandangannya juga seperti sedang menatap mangsa yang tidak patuh.
"Apa maksud warna mobil barumu ini? Warna hijau? Setelah mendapat dukungan dari Havel, kamu juga sangat bangga ya? Sengaja mempermalukanku?"
Ada apa dengan warna hijau?
Mengapa dia mendeskriminasi warn aini?
Dia tidak mengucapkan kata hatinya.
"Demi dia, kamu bercerai denganku, kelihatannya dia tidak begitu baik seperti yang aku pikirkan." Mata pria ini dipenuhi oleh sindiran.
Apa hubungan perceraian mereka dengan Havel?
Apakah maksud kedatangannya adalah untuk menanyakan alasan mereka bercerai juga karena berhubungan dengan Havel?
Tidakkah ini terlalu konyol?
Theresa menatapnya dengan pandangan aneh, "Tuan Raymond, apakah kamu tidak salah? Alasan kita bercerai adalah karena kamu tidak mencintaiku dan aku sudah lelah, aku tidak mau terus berkorban untukmu lagi, ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan orang lain."
"Tetapi..."
Ucapannya terhenti, kemudian dengan pandangan menantang berkata, "Tuan Havel memang sangat baik! Sifatnya lebih baik darimu, kemampuannya lebih hebat darimu, wajahnya lebih ganteng darimu! Kamu bahkan tidak sebanding dengan sehelai rambutnya!"
Sepertinya perkataan yang hampir sama sudah pernah dikatakan oleh Raymond kepada dirinya.
Urat hijau di dahi Raymond pun menonjol keluar, seluruh tubuhnya penuh dengan aura amarah, dia menaikkan dagu Theresa dengan sekuat tenaga.
"Apakah kamu sengaja membuatku marah? Apakah kamu ingin aku menidurimu di tempat ini juga?"
Seketika emosi Theresa pun meledak!
Dia adalah mantan istrinya, mantan istri! Sekarang dia sudah tidak mempunyai hubungan apapun lagi dengannya!
Tetapi mengapa pria bajingan ini malah marah kepadanya! Atas dasar apa pria ini mengancamnya!
"Raymond, aku katakan sekali lagi, lepaskan aku sekarang juga!"
Pria itu sama sekali tidak bergerak.
Emosi Theresa sudah tidak bisa ditahannya lagi, ucapan baik juga tidak bisa dimengertinya 'kan?
Kalau begitu dia hanya bisa mengeluarkan jurus besarnya!
Dia dengan cepat menyerangnya, dia berencana menggunakan Jiu-jitsu untuk membuat Raymond mundur.
Tetapi dia tidak menyangka bahwa gerakan Raymond lebih cepat darinya!
Theresa, "?"
Hanya dalam hitungan detik, sepasang tangannya sudah ditangkap oleh Raymond dengan hanya menggunakan satu tangan, kemudian dia mengangkat kedua tangannya melewati kepalanya dan menekan tangannya di atas atap mobil.
Dan tenaga Raymond juga jauh lebih kuat darinya, dia sama sekali tidak bisa keluar dari pegangannya.
"Raymond!"
Emosi Theresa pun meledak, seluruh wajahnya memerah seperti warna tubuh udang kalau direbus.
Raymond menaikkan sudut bibirnya, matanya yang hitam juga mengeluarkan tatapan bahagia setelah berhasil membalas dendam, sepertinya dia sangat suka melihat Theresa yang marah kepadanya tetapi juga tidak berdaya.
Sewaktu emosi Theresa meledak, ekspresinya juga seperti seekor singa kecil, matanya yang terang juga terlihat keras dan jernih, giginya yang putih pun terus menggigit bibirnya yang merah, sangat menggoda dan mempesona.
Raymond dengan refleks memikirkan hal yang terjadi saat 2 hari yang lalu, dia terkena obat, di saat itu dia tanpa sengaja melihat matanya dan menyadari bahwa matanya sangat mirip dengan mata Caroline sewaktu dia masih kecil.
Saat itu, dia benar-benar sangat tenggelam di dalam suasana tersebut.
Kalau saat ini dia memikirkannya kembali, malam itu sangat indah.
Sewaktu dia memikirkannya, bagian bawah tubuhnya terasa panas.
Theresa dengan sensitif merasakan bahwa bagian tubuh pria yang sedang melekat dengannya mengalami perubahan menjadi sangat tegang, bagian bawahnya juga sangat panas... dan bagian itu sedang menekan perutnya.
"Raymond kamu pria cabul! Pria bajingan! Kalau kamu masih tidak melepaskanku sekarang juga, maka aku akan mati bersamamu!"
Ucapannya yang sangat dominan ini pun menghentikan pemikiran Raymond.
Dia tersadar kembali, dengan maksud tidak baik tersenyum, "Aku masih belum melakukan apapun, tetapi aku sudah menjadi pria bajingan dan pria cabul? Sepertinya aku harus melakukan sesuatu baru bisa memadai panggilan yang kamu berikan padaku!"
Seketika suasana intim pun menyelimuti kedua orang ini.
Setelah dia mengatakannya, pandangannya juga terus menatapi bibir Theresa, seluruh tubuhnya menekan ke bawah, lalu mulutnya dengan kasar menutupi seluruh bibir Theresa, matanya yang hitam pun mengeluarkan pandangan menghukum.
Seketika pandangan Theresa pun pecah, rasa malu mulai merambat naik di seluruh tubuhnya.
"Apa yang sedang kalian lakukan!"
