Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 18 Mempermainkannya? Aku Akan Mengajarimu Bagaimana Cara Menulis Kata Mati!

Theresa melotot balik ke arahnya, "Lebih baik mulut Ketua Vivien dibersihkan dahulu, posisi ini diberikan secara langsung oleh Presdir Havel kepadaku, kalau kamu tidak senang dengan keputusan ini, kamu boleh langsung mengatakannya kepada Presdir Havel."

Vivien tidak bisa menjawabnya, dia hanya dengan penuh amarah menatapinya.

Theresa pun tidak kesal, dia meminum kopi sambil tersenyum, "Pengalamanku memang kurang banyak, tetapi pendidikanku takutnya tidak sanggup diragukan olehmu."

Setelah Vivien mendengarnya, dia pun tertawa sambil melambaikan tangannya, dengan penuh sindiran menatapnya dan bertanya, "Oh? Kamu tamat dari universitas abal-abal mana? Apakah kamu sudah merupakan seorang sarjana? Posisi di atas manajer di Grup Angle mempunyai ketentuan minimal harus memiliki gelar master, apakah kamu mempunyainya?"

"Aku tidak pernah belajar di universitas, tetapi karena sewaktu umur 14 aku terlalu bosan, melalui ujian aku berhasil mendapatkan gelar profesor dari universitas Manchester, apakah universitas itu termasuk abal-abal di matamu?"

Dia mengatakannya dengan santai, seperti sedang mengatakan sesuatu hal yang sangat biasa.

Vivien malah dengan terkejut melihatnya, wajahnya penuh oleh ekspresi tidak percaya.

Umur 14 tahun saja sudah mendapatkan gelar profesor di universitas Manchester, apakah itu masih termasuk orang?

Kalau universitas Manchester termasuk universitas abal-abal, bagaimana dengan universitasnya?

Raut wajah Vivien sangat buruk, karena tidak ingin kalah, dia pun dengan nada aneh berkata, "Memangnya kenapa kalau kamu mempunyai gelar dari universitas Manchester, pekerjaan di bidang kita memerlukan pengalaman, bisakah nona Theresa duduk tenang di posisi ini juga masih tidak bisa diketahui."

Setelah selesai mengatakannya, dia pun berjalan keluar dari pinggul terangkat tinggi.

"Berhenti."

"Ada apa nona Theresa memanggilku?"

Theresa dengan dingin menatapnya, kemudian mengangkat alis dan berbicara sambil tersenyum, "Bisakah aku duduk tenang di posisi ini juga bukanlah hal yang perlu kamu cemaskan, beberapa tumpuk dokumen ini berisi tentang dokumen 5 tahun lalu dari beberapa bagian tim, tolong Ketua Vivien memisah dan memilih dokumen-dokumen ini baru diserahkan kepada aku lagi."

Mata Vivien melebar terkejut.

Bagaimana... bagaimana dia bisa mengetahuinya?

Sewaktu masuk, dia sengaja memilih beberapa dokumen yang formatnya sangat rumit, ada beberapa dokumen yang tertulis dengan bahasa Spanyol, orang baru tidak mungkin bisa mengerti dokumen-dokumen ini.

Dia ada sedikit tidak percaya, tetapi dia masih berjalan maju untuk mengambil kembali setumpuk dokuemn itu.

"Dan juga."

Sewaktu dia dihentikan sekali lagi, Vivien mulai emosi, sambil menggertakkan gigi sambil melotot ke arah Theresa.

"Nona Theresa mempunyai keperluan apa lagi!"

Theresa menatapnya dengan tajam, kemudian dia mengeluarkan sebuah senyuman penuh maksud, "Aku akan memperingatimu untuk terakhir kalinya, panggil aku Direktur."

Raut wajah Vivien menjadi sangat jelek, sewaktu menutup pintu ruangan dia sengaja membantingnya.

Theresa menggelengkan kepala sambil tersenyum pahit, hal-hal kecil seperti itu juga sudah dimengertinya sewaktu dia masih berumur 10 tahun, ingin menindasnya, sepertinya dia masih belum cukup berpengalaman.

Grup Basiroen, di dalam kantor Presdir.

"Presdir Raymond, aku sudah menemukan posisi nona Theresa."

Setelah Raymond selesai rapat, Richie mendorong pintu masuk ke dalam ruangannya, kemudian Richie meletakkan setumpuk dokumen di atas mejanya.

"Orang kita mengikuti terus memeriksa Grup Angle, kemarin dia tiba-tiba masuk dan bekerja di Grup Angle, sepertinya... posisi yang didapatkannya tidak kecil, hari ini adalah hari pertama dia bekerja."

Wajah Raymond berubah gelap sampai sangat menakutkan.

Bercerai dengan cepat, bekerja dengan cepat, apakah dia sudah menjadi wanita simpanan Havel?

Apakah inilah yang dimaksudnya dengan tidak bersalah kepadanya?

Dia masih berani mengatakan tidak pernah mengkhianatinya di dalam pernikahan mereka?

Berpikir sampai disini, bola mata hitam Raymond penuh dengan api amarah, tiba-tiba dia menyadari dia telah dikhianati oleh mantan istrinya.

Berani mempermainkan dirinya, dia adalah orang pertama!

"Kirimkan alamat Grup Angle kepadaku."

"Ha?" Richie bengong, kemudian setelah sesaat akhirnya dia baru tersadar, "Baik Presdir Raymond."

...

Theresa yang sedang duduk mempelajari dokumen-dokumen perusahaan di dalam kantornya pun tiba-tiba bersin 2 kali.

Ada orang yang sedang memarahinya?

Sepertinya Gabrielle yang sudah dicelakainya dengan kasihan sedang memarahinya.

Dia dengan cepat mengalihkan pemikirannya kembali dan fokus kepada dokumen-dokumennya.

Hanya menghabiskan waktu 1 hari, dia sudah mengingat dengan jelas semua dokumen perusahaan yang seharusnya perlu dipelajari selama 3 hari oleh orang lain, sewaktu Vivien melihat dia bisa-bisanya pulang kerja tanpa lembur juga merasa sangat emosi sampai mematahkan sebatang lipstik.

Theresa memijat-mijat bahunya yang lelah, dia menduduki lift dan turun sampai ke garasi mobil.

Tetapi... tadi pagi dia datang ke perusahaan dengan menduduki mobil Havel, mobil barunya baru diletakkan di garasi mobil sewaktu sore hari ini, tetapi Havel juga lupa memberitahu posisinya kepada Theresa, sekarang bagaimana cara dia mencarinya?

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel