Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 2

David selalu tahu bagaimana cara menyakiti hati orang lain.

Setelah ayahku meninggal karena penyakit jantung, aku mengalami kecelakaan dan membuatku buta.

Ibuku diam-diam pergi meninggalkanku karena tidak mau memiliki beban sepertiku.

Karena kedua keluarga ini memiliki hubungan yang baik, Paman Jack membawaku ke rumahnya.

Lalu sejak kapan sikap David padaku berubah?

Sepertinya sejak teman-temannya menertawakan dia yang memiliki calon istri yang buta.

Setelah aku mendengarnya, aku pun memaki orang-orang itu, lalu memeluk David dengan manja.

"Kakak tidak akan membenciku, benar tidak?"

Dulu dia selalu merangkul pinggangku, tapi saat itu, aku merasa tubuhnya sangat kaku.

Beberapa lama kemudian, dia baru menjawab 'ya'.

Colette menjilat-jilat tanganku, aku tahu, dia sedang mengasihaniku.

Aku mengelus darah di tanganku yang sudah kering, aku tahu ada beberapa hal yang sudah saatnya harus dilepaskan.

Tapi tanganku tidak boleh kenapa-kenapa, karena aku baru mendaftarkan diri mengikuti kompetisi piano di Teater Kota Narshe.

Kalau aku menjadi juara, maka aku berkesempatan masuk ke tim orkestra, dengan begitu aku baru bisa menjadi pianis utama.

Setelah tanganku diperban di rumah sakit, aku mendatangi tempatku berlatih piano yang biasa.

Walaupun luka di tanganku sudah diperban, tapi setiap kali menekan tuts piano, tanganku masih terasa sakit.

"Apakah perlu kubantu?"

Tiba-tiba aku mendengar suara pria yang hangat dan lembut, seperti angin sepoi-sepoi di musim semi, aku juga merasa ada sepasang mata yang sedang melihatku dari belakang.

"Kamu adalah guru piano di sini?" Tanyaku dengan tidak yakin.

Dengar-dengar di sini ada guru piano yang sangat hebat dan tampan, ada banyak orang yang datang ke sini untuk diajari olehnya.

Pria itu tertawa-tawa, aku merasa ada seseorang yang duduk di sampingku, aroma kayu yang tipis langsung memasuki lubang hidungku.

"Namaku Daniel Lukito."

"Ternyata Pak Daniel."

"Maaf, aku tidak bermaksud untuk menyinggungmu."

Ketika aku baru selesai berbicara, aku bisa merasakan tanganku sedang digenggam olehnya.

Hatiku ikut bergetar, kemudian, suara yang merdu mulai menyelimuti seluruh ruangan.

Ritme, emosi, intensitas, semuanya sangat pas, beberapa pertanyaan yang selama ini menggangguku pun terjawab.

"Terima kasih Pak Daniel!" Aku sama sekali tidak menyangka hari ini bisa mendapatkan pelajaran darinya, aku pun langsung berterima kasih padanya.

Napas dan aroma kayu yang tipis dari tubuhnya mendarat di wajahku, membuatku mati rasa.

Aku seperti bisa merasakan pria ini sedang bertatapan denganku.

Aku pun menggigit bibirku, jantungku juga berdebar-debar.

Pria di sampingku ini menjadi sedikit tegang, dan sepertinya dia juga menjauh sedikit dariku.

"Lain kali, kalau ada yang tidak kamu pahami, kamu bisa menanyakannya padaku, tapi sekarang, ada hal yang lebih penting."

Aku masih kebingungan, tanganku yang terluka itu terasa sakit.

"Tanganku sudah terluka, walaupun sudah diobati, tapi kamu tetap harus beristirahat."

"Oh, baik."

Ketika aku berdiri, rambutku seperti tersangkut dengan sesuatu, sehingga aku mengerang dengan pelan.

Beberapa menit kemudian, aku tidak menyangka diriku bisa terkapar di atas kaki pria ini dengan gaya seperti ini.

Rasa malu dan canggung pun memenuhi hatiku.

"Kalau sakit, bilang saja." Ternyata rambutku tersangkut di kancing bajunya.

"Apa yang sedang kalian lakukan!"

Tiba-tiba aku mendengar teriakan David dari arah pintu ruangan.

Kemudian, dia berjalan ke arahku dengan cepat, Daniel pun berdiri menggendongku.

David langsung menarik tanganku dengan kasar.

"Lepaskan aku, kamu membuatku sakit."

David tertawa-tawa, "Elena, kamu kira kamu bisa menarik perhatianku dengan mencari pria lain? Jangan merendahkan dirimu sendiri seperti ini."

Kata-katanya ini sulit dipercaya, rasa malu, kecewa dan marah pun langsung memenuhi hatiku.

"David, jangan terlalu sombong, dia adalah Pak Daniel, aku tidak sekotor yang kamu bayangkan."

"Selain itu, aku bukan bawahanmu, aku boleh melakukan apa pun tanpa persetujuan darimu."

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel