Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 3

David tidak bersuara lagi, tapi suasana di sekitarku tiba-tiba berubah.

Jelas-jelas dia sangat benci berada dekat-dekat denganku.

"Elena, dia adalah pacarmu?"

Maya tiba-tiba datang dengan wajahnya yang polos seperti biasa.

Ketika aku mau membantahnya, David sudah mendahuluiku sambil tertawa-tawa, "Pacar apanya, kalau setiap hari dia bergaul dengan pria-pria yang tidak senonoh seperti ini, cepat atau lambat dia akan menjadi rusak."

"Sikapmu ini sungguh membingungkan, kamu sedang cemburu?"

"Memangnya kenapa kalau aku menyukai Elena, kamu ini siapanya dia?"

Daniel berdiri di depanku, menggenggam tanganku untuk menenangkanku.

David yang tidak suka ditentang orang lain pun menendang ujung meja dengan kesal, menghasilkan suara yang keras, lalu dia langsung pergi begitu saja.

Sejak saat itu, setiap hari Daniel menemaniku berlatih di sini, tapi hari ini, hujan sangat deras.

Setelah kutolak berkali-kali, Daniel tetap bersikeras untuk mengantarku pulang.

Mungkin karena akhir-akhir ini terlalu lelah, aku pun tertidur di sampingnya.

Ketika aku bangun, mobil sudah berhenti.

Aku cepat-cepat meminta maaf, tapi sabuk pengamanku ini tidak bisa dilepas sama sekali.

"Biar aku saja."

Suaranya ini bisa memberikan ketenangan bagi orang lain, aku pun menggenggam ujung bajuku.

Setelah buta, indraku yang lain menjadi sangat sensitif.

Seketika, aku merasakan tekanan yang berat di tubuhku.

Napasnya yang pelan ini terasa di samping leherku.

Kalau ada cermin di depanku, wajahku pasti sangat merah.

Walaupun tidak bisa melihat, tapi aku juga bisa merasakan pesona yang dimiliki pria ini.

"Krek."

Tubuhku tiba-tiba condong ke depan.

Bibirku pun menyentuh kulitnya yang hangat, membuatku melamun sesaat.

"Pak Daniel, maaf."

Aku mengepalkan tangan dengan panik, aku juga mendengar suara klakson mobil dari belakang.

Suara klaksonnya semakin kencang, menunjukkan amarah pemilik mobil di belakang.

Aku cepat-cepat turun dari mobil, tapi jantungku berdetak dengan sangat cepat.

"Kalau aku tidak pulang, apakah kamu mau membawa pria itu ke rumah?"

Aku menenangkan diriku, tidak tahu kenapa David bisa semarah itu.

"Aku mau beristirahat, jangan ganggu aku."

"Kuberi tahu kamu, selama masih ada aku, kamu jangan berpikiran macam-macam!"

Suara David di belakangku terdengar sedikit kesal.

Benar juga, bagaimana mungkin pria hebat seperti David terima diabaikan oleh orang lain?

Kompetisi piano di Teater Kota Narshe sebentar lagi akan diadakan, Daniel memberiku banyak arahan.

Di hari kompetisi diadakan, dia juga meneleponku untuk menyemangatiku.

Tapi, tidak lama kemudian aku baru menyadari kalau sopir yang biasa mengantarku sedang menghilang.

Aku pun cepat-cepat memanggil taksi daring, tapi karena rumah David berada di pinggiran kota yang sunyi, tidak ada satu pun taksi yang menerima pesananku ini.

Aku mencoba menunggu taksi di pinggir jalan, tapi aku malah menemui David yang baru pulang.

"Kamu sedang mencari Pak Andre? Aku menyuruhnya pergi mengantar Maya, hari ini dia ada kompetisi piano, kebetulan aku tadi ada urusan jadi tidak bisa mengantarnya."

"Tapi, apakah kamu tahu betapa pentingnya kompetisi ini bagiku?"

Aku hampir menangis, tidak lama lagi kompetisi ini akan dimulai.

Kalau aku melewatkan kompetisi ini, maka aku harus menunggu 3 tahun lagi.

"Lagipula kamu tidak mungkin menang, kamu hanya mau berpartisipasi di kompetisi itu, untuk apa kamu membuang-buang waktumu di sana? Kamu tidak bisa melihat, kalau kamu tidak sengaja ditabrak——"

"Apakah kamu berhak mengambil keputusan untukku? Mempermainkanku seperti ini sangat seru bagimu? Kenapa kamu bisa memperlakukanku seperti ini?"

Kedua tanganku yang sedang menggenggam ponsel pun bergetar, tiba-tiba aku mendengar suara Daniel dari ponselku.

"Elena, keluar, aku menunggumu di gerbang."

"Baik." Aku mengelap air mataku.

David berjalan ke arahku membawa kunci mobil, "Untuk apa kamu menangis karena hal sekecil ini? Biar aku saja yang mengantarmu."

"Tidak perlu." Ucap Daniel dengan suaranya yang berat.

Aku pun langsung berlari ke arahnya.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel