6
Arche sudah sampai ke mansionnya, ia segera menarik Eury turun dari mobil dan menyeret wanita itu menuju ke bagian belakang mansion. Arche membuka tempat itu, bau pengap dan debu menyapa Arche.
“Berharaplah tempat ini membunuhmu dengan cepat karena dengan begitu kau tidak akan dapatkan siksaan yang lebih keji dari ini!” Arche mendorong Eury masuk ke dalam tempat itu.
“Jadi kau akan mengurungku disini? Membuatku kelaparan lalu mati? Damn!! Kenapa siksaanmu sangat ringan? Dengar, aku pernah kelaparan selama satu minggu dan aku tidak mati juga.” Eury bangun dari posisi terjerembabnya, ia memutar tubuhnya menatap ke sekelilingnya, gudang itu cukup besar tapi terlalu banyak sarang laba-laba dan debu. Dan mungkin saja ada ular disana mengingat seberapa tidak terawatnya tempat itu.
“Siksaanku tak semudah yang kau bayangkan, Eury! Kau akan hadapi sebuah neraka yang menyakitkan,”
“Aku tidak sabar menunggu itu,” Eury asal menyahuti.
Brukk!! Tubuh Eury menabrak lemari yang ada di belakangnya. Sahutan Eury tadi membuat Arche hilang akal. Pinggang Eury mengeluarkan bunyi ‘krak’, Arche terlalu keras membantingnya.
Arche menarik tangan Eury, “Kau sudah salah menantang orang, Eury,” Suara Arche pelan tapi mengintimidasi. Eury telah terbiasa dengan orang yang memiliki aura terlalu dominan jadi ia tidak akan terintimidasi.
“Apa yang mau kau lakukan? Memperkosaku lagi?” Eury mengerutkan keningnya. Gerakkan tubuh Arche mudah sekali terbaca oleh Eury. “Jangan berpikir kalau kali ini aku akan berteriak seperti 7 tahun lalu. Kau tahu, aku menyesal karena dulu berteriak seperti gadis gila yang sangat mencintai keperawanannya. Harusnya saat itu aku menikmati permainanmu, ya tapi harus aku akui dulu aku memang naif karena tak tahu caranya menikmati sentuhanmu,”
Arche membekap bibir Eury dengan bibirnya. Ia menggigit kasar bibir Eury hingga berdarah. Lidah Arche menerobos masuk, seperti jalang Eury membalas permainan lidah Arche, mereka saling membelit dan saling mencecap rasa satu sama lain. Kedua tangan Arche merusak blus tipis yang Eury pakai, ia memainkan tubuh Eury dengan sangat kasar.
Benda-benda mati di gudang itu menjadi saksi bagaimana brutalnya Arche pada Eury, ia menerobos milik Eury tanpa foreplay. Menghujam Eury berkali-kali, dengan sengaja Eury mengeluarkan desahan dan erangannya serta racauannya seolah ia benar-benar menikmati permainan Arche.
Berkali-kali Arche mencapai klimaksnya, sama seperti dulu, tubuh Eury selalu membuat Arche tak bisa berhenti bermain.
Klimaks terakhir Arche dapatkan. Ia mengeluarkan miliknya dari milik Eury.
“Sudah selesai?” Eury bersuara meremehkan. “Yang benar saja? Aku baru saja merasa kalau ini baru di mulai. Kau tak sehebat teman-teman bersetubuhku yang lain,” Eury bahkan tak berniat kembali memakai pakaiannya yang telah rusak.
“Pelacur!”
“Benar.Aku memang pelacur. Himpitan ekonomi membuatku harus menjajakan diriku pada para pengunjung bar. Kali ini aku cukup beruntung karena pria muda yang mencicipiku, biasanya aku mendapatkan pelanggan pria tua berkepala botak dengan perut buncit. Kau tahu? Mulut mereka juga bau, tidak seperti kau yang wangi,” Eury kembali tersenyum kecil. Eury membual mengenai ia adalah pelacur, ia memang pernah melakoni pekerjaan hina tapi sebatas menjadi seorang stripper. Ia cukup memiliki otak untuk tidak terjun ke dunia prostitusi.
Mendengarkan ucapan Eury membuat Arche berhenti memakai pakaiannya.
“Jalang hina!”
“Jangan lupakan, kau lah orang yang sudah mendorongku jadi seorang jalang. Ah ya, harusnya saat ini aku meminta bayaran padamu karena kau telah mengambil keperawananku 7 tahun lalu,”
Arche kembali mendekati tubuh Eury yang terlentang di lantai. Ia mencengkram rahang Eury. “Kau tak akan dapatkan 1 senpun dariku!!! Pelacur sepertimu tidak memerlukan bayaran!!” setelahnya Arche menghempas kepala Eury hingga membentur ke lantai.
Arche memakai kembali pakaiannya lalu keluar dari gudang. Ia mengunci gudang itu dan memerintahkan beberapa penjaga untuk berjaga di depan gudang.
“Bayaranku adalah nyawamu,” Eury bergumam penuh dendam, ia segera memakai pakaiannya kembali. Untuk sebuah permainan yang besar, Eury mempertaruhkan segalanya. Ia tidak akan bermain tanggung, jika Arche menginginkan tubuhnya maka ia akan memberikannya. Arche tak akan bisa menghancurkan hidupnya lagi bukan karena Eury menghalaunya tapi karena kehidupan Eury memang sudah berada di titik paling bawah.
"Aku sudah mendapatkan, Eury,"
Wajah Ozzie mendongak menghadap ke Arche yang membawakan minuman kaleng untuknya.
"Bagaimana bisa?"
"Wanita bodoh itu berkeliaran di jalanan. Ia tidak tahu kalau aku tidak akan pernah melepaskannya," Arche duduk ke sofa, ia meletakan minuman kaleng tadi ke atas meja.
"Jadi dimana dia sekarang?"
"Gudang,"
"Bagus, siksa dia hingga dia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya," Ozzie menyunggingkan senyuman kejinya. "Bagaimana dengan Allary?"
"Aku tidak tahu. Tapi cepat atau lambat kita pasti akan menemukannya, orang-orang kita tersebar di seluruh penjuru kota ini,"
"Aku sudah tidak sabar untuk menemukan jalang kecil itu."
"Kau pasti akan terkejut saat kau menemukannya, Ozzie. Sama seperti aku yang terkejut karena perubahan sikap Eury,"
"Maksudmu?"
"Dia jadi wanita yang tak takut mati. Ia bahkan bersikap sangat santai, ia bahkan bisa tersenyum. Demi Tuhan, aku benci sekali dengan senyuman itu!"
Ozzie nampak tidak percaya dengan ucapan Arche. "Apakah penderitaan membuatnya jadi wanita sakit jiwa??"
"Mungkin seperti itu," Arche tak mau memikirkan lebih jauh. "Lupakan tentang jalang itu, dimana Rodney sekarang??"
"Dia ada di mansionku. Psychopat gila itu terluka di bagian kakinya. Ia mendarat dengan posisi yang salah,"
"Rodney benar-benar sakit jiwa. Kau harus tahu dia membunuh dua pelacur lagi. Benar-benar kanibal. Aku harus menyarankan pada Victor untuk membawa Rodney ke rumah sakit jiwa, atau paling tidak psikiater,"
"Jangan melakukan hal yang sia-sia, Arche. Kau tahu sendiri bagaimana Rodney. Rumah sakit jiwalah yang membuatnya makin brutal seperti ini, aku yakin setelah ini Rodney akan membunuh Victor, Devano ataupun Jazzy," Ozzie tak akan melupakan bagaimana perkembangan seorang Rodney. Awalnya Rodney hanya membunuh, kelinci, kucing, anjing dan hewan lainnya karena hal ini Victor memasukan Rodney ke rumah sakit jiwa. Selama beberapa bulan Rodney menunjukan perubahan hingga akhirnya ia keluar dari rumah sakit jiwa. Tapi setelah keluar dari rumah sakit jwia bukannya Rodney sembuh dia malah makin jadi, bukan hewan yang ia bunuh tapi orang. Benar-benar pengobatan yang sangat baik, bukan?
Sebenarnya Victor tak perlu memasukan Rodney ke rumah sakit jiwa karena seorang penerus mafia memang harus membunuh orang lain.
“Kau benar. Psychopath itu benar-benar tidak tertolong,” Arche menghela nafas panjang. Kegilaan Rodney cukup membuatnya mual.
“Sebenarnya Rodney masih cukup waras jika dibandingkan dengan Devano,” Ozzie membandingkan Devano dan Rodney yang merupakan kakak beradik. Devano adalah putra kedua Victor.
“Tak ada yang waras dari mereka berdua. Rodney senang memperkosa mayat wanita dan Devano senang mengkoleksi kepala orang. Aku tidak mengerti dimana kesenangan dari dua hal itu,”
“Bersyukurlah kau, Jazzy tidak segila itu. Ah ya, bagaimana keadaan Jazzy??”
“Dia masih mengurung dirinya di kamar. Kehilangan janin itu membuatnya sangat sedih.”
“Kenapa kau tidak temani dia??”
“Aku benci melihatnya menangis. Air matanya selalu membuatku ingin marah. Aku ingin meledakan kepala orang saat melihat tangisnya. Bahkan sampai detik ini aku belum pernah membuatnya menangis,” Arche, pria ini sangat menyayangi Jazzy. Ia selalu menyirami Jazzy dengan kasih sayang dan kelembutan, pria tidak punya hati ini bisa bersikap lembut hanya untuk dua wanita, pertama Shirlenne, Ibunya dan kedua, Jazzlyne, tunangannya.
“Aku punya cara untuk membuat Jazzy cepat pulih dari sedihnya,” Ozzie memiliki sebuah ide.
“Apa?” Arche sudah menyiapkan sepatunya jika ide Ozzie tidak penting.
“Kau hamili saja lagi,”
Plak,,, sepatu Arche melayang tepat di dada Ozzie. “Ada ide yang lebih buruk dari itu Ozzie?!”
“Apa-apaan kau ini, Arche!! Aku hanya memberi saran. Kalau kau tidak menerima ya jangan dilakukan!! Dasar pemarah!!” Ozzie mengoceh kesal. Ozzie mengibas-n gibas kaos hitam yang ia pakai.
“Shut the fuck up you, dickhead!!”Arche bersuara tinggi.
“Dasar, old man!!” Ozzie mencibir pelan.
Jika di dalam ruangan kerjanya Arche dan Ozzie sedang saling mencibir maka berbeda lagi di gudang. Saat ini Eury sedang mencari barang-barang yang kiranya bisa ia gunakan untuk menghubungi orang-orangnya saat ini. Atau paling tidak adiknya.
Dapat, Eury menemukan sebuah komputer yang sudah tua. Komputer itu berada di belakang sebuah lemari, sepertinya gudang itu bekas ruang kerja seseorang. Eury mengotak-atik komputer itu, ia segera memasukan IP adress komputer milik Allary. Sekarang Eury sudah terhubung ke komputer Allary, ia mengetikan beberapa kata yang isinya memberitahukan tentang keberadaaannya dan tujuannya berada disana. Eury juga meminta Allary untuk memimpin teamnya.
Usai memberi pesan pada adiknya, Eury segera menghapus jejaknya. Ia memastikan tak akan ada hacker yang bisa melacak jejaknya. Eury kembali mematikan komputer itu, hanya komputer itu satu-satunya alat bagi Eury untuk berkomunikasi dengan Allary.
Jika Eury mau, ia bisa kabur dari tempat itu, dibagian belakang lemari terdapat sebuah jendela yang tidak berteralis, tapi Eury tak mau kabur. Ia akan keluar dari mansion Arche setelah ia memenangkan sebuah peperangannya dengan Arche. Kabur sebenarnya bukanlah gaya Eury, hanya saja ia melakukan itu jika kondisi memang terdesak.
Eury tak berniat membersihkan ruangan itu. Ia membaringkan tubuhnya di lantai dengan beralaskan kardus. Eury pernah berada di posisi mengenaskan seperti ini. Bukan hanya dia, tapi juga keluarganya. Roda kehidupan Eury berputar sangat cepat, hanya dalam waktu kurang dari seminggu, keluarga Eury yang kaya raya jadi gelandangan yang paling miskin.
Meski dalam keadaan seperti ini Eury tetap bisa tidur dengan nyenyak.