3
Eury mendapat sebuah perintah untuk mengamankan permata kohinor yang akan di pamerkan di sebuah museum tua di Moscow. Sebenarnya tugas ini tak perlu Eury lakukan karena agen yang dimiliki oleh negara ini bisa menjaganya tapi demi hubungan baik antara Rusia dan Columbia akhirnya Eury datang ke museum itu. Ia bersama dua orangnya melakukan penyamaran seperti biasa. Kali ini Eury berpenampilan sebagai seorang tamu undangan begitu juga dengan dua orangnya.Sementara Allary tetap pada tugasnya yang berhubungan dengan komputer.
Dari yang terlihat Eury tidak membawa apapun selain tas tangan kecil. Tapi di balik gaun merah maroon yang Eury pakai terdapat senjata lengkap yang tersusun rapi di paha Eury, mulai dari pisau lipat hingga ke handgun. Tanpa Eury sadari sepasang mata tengah memperhatikannya lekat. Postur tubuh, rambut dan warna kulit Eury sudah dihafal baik dalam kepala orang yang tengah memperhatikan Eury.
“Dapat kau, Jalang,” Orang itu adalah Arche. Arche yakin kalau Eury pasti akan datang ke tempat ini untuk menjaga permata langka itu.
Arche tidak mau membuang-buang waktu. Ia mengeluarkan handgun kedap suaranya.
Wush,,, Satu peluru Arche berhasil membuat tempat itu jadi penuh dengan teriakan histeris.
Peluru Arche kembali melesat, Eury dengan sigap menghindar dari peluru-peluru itu. Ia berlari menuju ke tempat yang tak ramai. Dua orang Eury juga sudah berlari mengejar Arche dan dua orang lain. Arche membawa dua orang kepercayaannya.
Eury segera merobek gaun panjang yang ia pakai hingga sepahanya. Ia meraih handgun kesayangannya dan mulai membalas serangan Arche.
“Pria sialan itu!” Eury menggeram marah. Eury tahu bukan permata Kohinor yang di kejar oleh Arche melainkan dirinya. Eury berlarian sambil membalas serangan Arche. Ia segera masuk ke dalam mobilnya dan melajukannya dengan kencang.
Arche tidak akan membiarkan Eury lolos. Ia segera mengejar Porshe Eury dengan Lycan miliknya. Aksi kejar-kejaran dan saling tembak terjadi sepanjang jalan yang Eury lalui. Eury melewati perumahan kumuh.
“Allary, perhatikan gps mobilku. Dan lihat jalan keluar dari tempat ini,” Eury meminta bantuan Allary. Allary segera mencari posisi kakaknya. Ia mempergesar gambar itu.
“Belok kanan di gang sempit 50 meter di depanmu,” “Belok sekarang!” Allary memberi perintah. Mobil Eury sudah berbelok di sana. Mobil Arche masih mengikuti mobil Eury. Bukan hanya Arche yang mengejar Eury tapi ada 4 mobil lain yang merupakan mobil orang-orang Arche. Di dalam museum, Arche memang mengajak 2 orang tapi di luar museum ada lebih dari 10 orangnya yang berjaga.
Sing,, sing,, peluru dari handgun Arche berbenturan dengan kaca mobil Eury. Beruntunglah mobil Eury di design tahan peluru.
“Allary kemana lagi?” Eury tak bisa lurus ke depan karena sudah ada 2 mobil orang Arche yang menghadang jalan keluar gang kecil itu.
“Tabrak saja dua mobil di depanmu. Lalu belok ke kiri dan setelahnya belok ke kanan pada gang kecil pertama,”
Eury segera mengikuti intruksi Allary. Brakkk,, Eury menabrak bagian buntut dan bagian depan dua mobil yang menghadangnya. Goncangan keras Eury rasakan tapi dengan cepat ia segera mengendalikan lagi mobilnya. Eury mengeluarkan tangannya dari mobil lewat kaca mobilnya, ia memberikan dua tembakan hingga membuat dua mobil itu meledak. Eury kembali fokus menyetir, ia berbelok tajam lalu berbelok lagi pada belokan pertama yang Allary maksud.
“Sekarang terus lurus. 500 meter didepan akan ada jalan kereta api, Kakak hanya memiliki waktu 15 detik sebelum kereta lewat. Gunakan waktu sebaik mungkin,”
Eury segera menginjak pedal gasnya. Di belakang mobil Eury ada mobil Arche yang terus mengejar mobil Eury.
Wushh,, satu peluru melesat dari handgun Arche dan tepat mengenai ban mobil Eury. Mobil Eury kehilangan kendali, tapi Eury dengan cepat mengendalikannya, waktunya hanya tinggal 7 detik lagi. Gesekan ban mobil Eury dan aspal menghasilkan asap, pertanda kalau mobil Eury melewati batas kecepatan.
Semuanya terjadi dengan cepat. Mobil Eury sudah berada di seberang jalan.
“Brengsek!!” Arche memukul setir mobilnya. Kereta yang lewat menghentikan Arche untuk mengejar Eury padahal hanya satu langkah lagi Arche akan mendapatkan Eury.
Eury menyunggingkan senyuman meremehkannya. “Untuk mendapatkan aku kembali kau butuh usaha yang lebih keras, Bajingan!” Ia melajukan mobilnya lagi menuju ke apartemen kecilnya. Setelah selesai menyembunyikan mobilnya di belakang sebuah gudang, Eury segera masuk ke dalam lift.
Pintu apartemen Eury masih terkunci yang artinya tidak ada yang membobol apartemennya. Eury hanya memastikan saja, di pinggiran kota seperti ini sebuah apartemen kebobolan itu sudah lumrah terjadi. Ia menempelkan kartu apartemennya, pintu terbuka lalu Eury masuk ke dalam sana. Eury melemparkan tas tangannya ke atas ranjangnya yang rapi. Ia menaikan sebelah kakinya ke atas sofa lalu membuka tempat penyimpanan senjata yang ia ikatkan di pahanya. Macam-macam senjata itu kini tergeletak di atas ranjang. Selanjutnya Eury memegang wajahnya, ia membuka topeng silikok yang ia pakai. Eury bukan manusia bodoh, ia tidak akan pernah menunjukan wajah aslinya. Hanya orang-orang tertentu yang boleh melihat wajah aslinya.
“Plat mobil yang kau sebutkan tadi tidak terdaftar di negara ini, yang artinya plat mobil itu paslu,” Ozzie sudah membobol jaringan milik tim keamanan pemerintahan lagi. Ia mencari data mengenai plat mobil Eury tapi sayangnya Eury terlalu cerdik. Ia menggunakan plat mobil palsu.
Arche terus mengingat wajah palsu Eury. Ia pikir ia sudah melihat wajah Eury dan akan mudah baginya untuk menemukan Eury. Tapi sayangnya, Arche tertipu lagi. Wajah itu tak akan pernah ia lihat lagi selamanya.
Ring... ring..
Arche melihat ponselnya. “Jazzlyne?” Ia segera meraih ponselnya dan menjawab panggilan itu.
“Ya, Sayang,” Arche bersuara lembut.
“Sayang, kita jadikan makan malam bersama?”
Arche mengerutkan keningnya. “Ah, ya, jadi. Kamu bersiap-siap, 30 menit lagi aku akan menjemputmu,”
“Baiklah. Sampai jumpa 30 menit lagi, Sayang,”
“Hm,” Arche lalu memutuskan sambungan telepon itu.
“Ozzie, kau urus masalah wanita itu. Orang kita sudah menggambarkan wajah wanita itu. Cari dia sampai dapat. Aku ada janji makan malam bersama Jazzlyne. Kehamilannya yang baru masuk 2 bulan, begitu membuatku harus memanjakannya,”
Jazzlyne adalah tunangan Arche. Jazzlyne adalah putri dari seorang mafia yang sudah banyak membantu Arche. Apakah Arche mencintai wanita itu? Jawabannya hanya di ketahui oleh Arche, tapi hal yang paling mendorong Arche untuk bersama Jazzlyne adalah untuk membalas budi. Tak ada yang salah dengan Jazzlyne, wanita itu sempurna. Ia juga berprofesi yang sama dengan Arche. Saat ini wanita itu tengah memimpin cartel narkoba yang ayahnya bangun. Well, mereka adalah pasangan mafia yang sangat disegani dan ditakuti.
“Baiklah. Sampaikan salamku untuk Jazzy,”
“Ya,” Arche mengambil jas hitamnya yang tersampir di sandaran sofa, ia memakainya dengan elegant lalu segera melangkah meninggalkan Ozzie.
Eury tengah menikmati makan malamnya. Ia berada di restoran mewah, kali ini ia tidak sedang menjalankan misinya ia hanya sedang menikmati makanannya saja.
Ring.. ring.. ponselnya berdering. “Sean,” Eury tersenyum melihat ponselnya. Ia segera meraih ponsel itu.
“Ada apa jagoan?”
“Kapan aunty akan pulang?Rumah tanpa aunty membosankan sekali,” Suara anak laki-laki terdengar dari seberang sana.
“Mungkin kali ini akan sedikit lama. Jangan manja, kamu memiliki Opa dan Oma disana. Ah, kamu juga memiliki Kak Aluna,”
“Aunty jahat sekali. Sean sulit tidur karena tidak ada Aunty,” Anak itu masih merengek manja.
“Maaf, boy. Aunty benar-benar memiliki banyak pekerjaan. Apa yang sedang kamu lakukan sekarang?”
“Menonton Oscar,”
“Kenapa belum tidur, hm? Ini sudah malam. Jagoan tidak boleh tidur malam-malam,”
Eury segera menundukan wajahnya. Seorang laki-laki dan perempuan baru saja masuk ke dalam restoran.
“Itu karena aku belum mendengarkan suara Aunty. Sekarang sudah dengar, jadi sekarang Sean mau tidur. Selamat malam, Aunty. Sean merindukan Aunty,”
“Aunty juga, Sayang. Mimpi yang indah jagoan Aunty,” Eury bersuara nyaris berbisik.
Panggilan terputus. Eury segera memutuskan sambungan telepon itu. Ia memasukan ponselnya ke dalam saku jeansnya. Ia mengeluarkan uang ratusan rubel lalu meletakannya di atas meja. Eury tidak boleh terlihat oleh pria yang baru saja masuk, pria yang tak lain adalah Arche.
Sebelum meninggalkan tempat itu, Eury melangkah menuju ke toilet. “Damn!” Ia mengumpat, “Kenapa aku harus takut? Bajingan itu tak akan mengenaliku,” Eury menatap wajahnya di cermin. Benar saja, saat ini Eury sedang menggunakan topeng berwajah seorang perempuan dari silikon.
Seorang wanita masuk ke dalam kamar mandi. Wanita itu adalah Jazzlyne.
“Ah, sial. Janin ini membuatku terus merasa mual,” Umpatan Jazzlyne sampai ke telinga Eury.
Jadi wanita ini tengah mengandung??
“Andai saja Arche tidak menginginkan anak ini, sudah sejak awal akan aku gugurkan,” Jazzlyne mengomel lagi.
Eury segera keluar dari kamar mandi.
“Akan aku bantu kau.” Otak Eury sudah memikirkan hal buruk. Untuk saat ini biarkan dia membalas dendam atas segala yang pernah ia rasakan.
10 menit setelah Eury pergi dari restoran itu ia kembali lagi. Kali ini Eury menyamar kembali menjadi seorang pelayan di restoran itu. Ia membawa nampan berisi satu gelas minuman.
“Selamat malam, Nona, Tuan,” Eury merubah cara bicaranya.
“Ada apa?” Jazzlyne menatap Eury tanpa minat. Beginilah cara Jazzlyne memperlakukan orang dari kelas bawah. Ia terlalu angkuh.
“Ini minuman yang anda pesan,”
“Aku tidak memesan minuman,”
“Tadi aku yang pesan. Kamu terlihat tidak nyaman, jadi aku memesankan minuman yang akan membuatmu nyaman,”
Perhatian Arche membuat Jazzlyne tersenyum manis. Hanya pada Arche ia akan semanis ini.
“Letakan saja,” kata Jazzlyne akhirnya.
Eury segera meletakan minuman itu. Minuman ini bukan akan membuatmu merasa nyaman, tapi lebih dari itu, minuman ini akan membuatmu sangat bahagia.
“Ada lagi yang Tuan dan Nona butuhkan?”
“Tidak! Pergilah!” Jazzlyne mengusir Eury.
Eury segera pergi, bukan kembali ke dapur tapi ia segera keluar dari restauran itu. Eury masuk ke dalam mobilnya. Ia akan menunggu selama 10 menit, Eury tak mau melewatkan sesuatu yang akan membuatnya bahagia.
“Tik,, tok,, tik,, tok,,” Eury menirukan suara detik. Telah terjadi banyak perubahan pada Eury, remaja yang dulunya periang kini berubah menjadi sangat dingin, terkadang ia seperti orang pshyco, seperti saat ini misalnya. Tanpa beban ia terus menunggu.
Sepuluh menit berlalu, 2 menit kemudian Eury menyunggingkan senyuman kejamnya. “Maafkan aku janin kecil. Kau bisa menghukumku saat aku sudah tiba di neraka nanti,”
Setelah menggumamkan itu Eury segera melajukan mobilnya meninggalkan parkiran restauran. “Aku harus mengajarimu arti sebuah kehilangan, Arche,” Mata Eury terlihat begitu kosong.