Bab 2 . Kenangan
Lima tahun yang lalu Suri juga berjalan ke ruangan itu dan saat dirinya membuka pintu dirinya melihat Tuan Dominic duduk di sofa.
Dulu untuk menjaga agar dirinya tidak terjerumus ke dalam dunia kelam porstitusi, ibu angkatnya memutuskan menutup kecantikannya. Warna kulit digelapkan dan rambut di beri bedak agar terlihat kusam. Penampilan itulah yang menemaninya melewati masa sekolah, beruntung dirinya memiliki ingatan fotografis dan otak brilian, membuat dirinya menjadi murid terpintar dan terhindar dari para pembully.
Tuan Dominic orang pertama yang mengetahui penampilan aslinya, saat Suri menolong pria itu dari serangan penusukan di rumah bordil tempat ibunya bekerja. Tangan Suri terluka dan Tuan Dominic mengobatinya, saat itu terlihat perbedaan warna kulit yang terkena alkohol.
Dan untuk membalas kebaikan Suri, Tuan Dominic memberinya sebuah kartu hitam yang dapat Suri gunakan jika sewaktu-waktu dalam masalah.
Dan hal buruk pun terjadi beruntun, dan saat itu juga ibu angkatnya meninggal.
Lima tahun lalu saat Suri memasuki ruangan ini, kata-kata yang diucapkan Tuan Dominic masih sangat jelas diingatannya. Dan hal itu terkenang kembali dalam ingatannya.
Tuan Dominic, lima tahun yang lalu menanyakan apa rencananya setelah ibunya meninggal. Dan Suri masih ingat jelas penampilan Tuan Dominic saat itu. Fitur Tuan Dominic yang memukau, tubuh yang sempurna di balut pakaian mewah. Waktu itu Tuan Dominic mengenakan kemeja putih yang dipadu dengan rompi dan celana berwarna gelap. Lengan kemeja digulung ke atas, kancing bagian atas kemeja terbuka, rambut sedikit berantakan. Suri terpesona dengan keindahan yang dimiliki pria tersebut.
Waktu itu Suri menjawab ingin bekerja untuk pria itu, karena Suri tidak mungkin kembali ke rumah lamanya yang merupakan properti dari rumah bordil. Selama ini ibu angkatnya sangat melindungi dirinya, dapat dibayangkan apa yang akan terjadi jika dirinya kembali ke sana walaupun masih dengan penampilannya yang buruk.
Dan Suri juga berkata akan membayar kebaikan Tuan Dominic, yang membantunya terlepas dari masalah dengan salah satu tamu rumah bordil yang ingin mengambil keperawanannya karena ibu angkatnya tidak sengaja menumpahkan anggur di sepatu kulit pria itu. Saat itu, ibu angkatnya diminta mengantar minuman dan hal buruk pun terjadi. Beruntung Suri memiliki kartu hitam Tuan Dominic dan berlari meminta pertolongan kepada pria itu yang selalu menyendiri di kamar VIP lantai 3 rumah bordil.
Lalu Tuan Dominic juga bertanya bagaimana cara Suri membayar kebaikannya.
Saat itu dengan polosnya, Suri menjawab akan memberikan keperawanannya kepada pria itu. Ironisnya dirinya ditolak walau dengan penampilan aslinya yang cantik. Tuan Dominic berkata dirinya menyukai wanita dewasa dan berpengalaman, dan itulah yang menjadi diri Suri saat ini.
Karena keperawanannya ditolak maka Suri akan menggunakan tenaga dan otaknya untuk membalas kebaikan pria itu. Untuk alasan itulah Tuan Dominic membiayai kuliah Suri ke universitas ternama di negara K.
Suri terdiam cukup lama di depan pintu ruang kerja, mengingat kembali kenangan lama. Apakah di balik pintu ini, Tuan Dominic bersama wanita?. Itu yang dilihatnya saat dirinya masuk ke ruangan ini lima tahun yang lalu.
'TOK TOK TOK'
Suri mengetuk pintu ruang kerja perlahan.
Suara serak Tuan Dominic terdengar berkata, "Masuklah."
Suri membuka pintu perlahan, hanya dengan mendengar suara Tuan Dominic sudah membuat jantungnya berdegup kencang.
Tuan Dominic berdiri di depan jendela besar ruangan, sinar matahari menyinari tubuh pria itu. Suri kembali terpesona, sudah lama dirinya tidak bertemu pria idamannya dan Suri merindukan pria itu.
Tuan Dominic menatap Suri yang melangkah masuk ke ruangannya. Sangat cantik sesuai dengan perkiraannya, Suri yang saat itu berusia 18 tahun sudah memancarkan kecantikannya. Namun seiring bertambahnya usia, kecantikan itu menjadi lebih sempurna dan memukau.
Tubuh gadis kecil itu juga tumbuh di beberapa tempat, Tuan Dominic melihat dada Suri yang berisi dan pinggul yang bulat. Dan semua kecantikan itu disempurnakan dengan otak yang brilian.
Suri berdiri di hadapan Tuan Dominic dan menyapa, "Apa kabar, Tuan?".
"Terlalu membosankan jika hanya menanyakan kabar, apakah kamu merindukanku?" ujar Tuan Dominic.
Tuan Dominic tahu jelas akan perasaan gadis itu padanya, saat ini usia Suri sudah cukup dewasa jadi tidak ada salahnya jika sedikit menggodanya.
Suri merasakan wajahnya memanas, Suri yang biasanya paling handal menyembunyikan perasaannya, saat ini dinding pertahanannya runtuh total. Dirinya tidak dapat berkutik di hadapan pria idamannya.
"Duduklah," Tuan Dominic duduk di sofa.
Suri mengikuti perintah Tuan Dominic, dan duduk di sofa di hadapan pria itu sambil menyilang kan kaki jenjangnya. Suri berusaha membangun kembali dinding pertahanannya, memasang ekspresi datar. Suri cukup kesal terhadap Tuan Dominic yang mengabaikannya setelah menggoda dirinya.
Tuan Dominic bersandar di sofa besar, menatap Suri. Kecantikan Suri sulit membuat dirinya untuk mengalihkan pandangannya.
"Kamu tahu, banyak hal yang tidak seharusnya kamu lalukan di negara K!" ujar Tuan Dominic.
Suri yang telah berhasil membangun kembali pertahanan dirinya, segera menjawab "Saya tahu, setiap gerakan saya akan dilaporkan langsung kepada anda oleh paman Bob."
"Dan paman Bob sangat sering mengambil foto diriku secara diam-diam. Apakah anda menerima semua foto saya?"
Paman Bob dan istrinya adalah wali Suri saat kuliah di negara K, mereka mengelola toko roti. Dan akhir-akhir ini Suri baru mengetahui bahwa paman Bob adalah mantan gangster ternama pengikut setia keluarga Qin, yang artinya paman Bob adalah kaki tangan ,Dominic Qin. Suri mengetahui hal itu dari Darren Sima, mantan kekasihnya. Tentu keberadaan paman Bob disana bukan hanya sekedar membuka toko roti, namun sebagai informan untuk keluarga Qin.
"Apakah itu penting saya menerima foto dirimu atau tidak?" tanya Tuan Dominic sambil tersenyum.
"Tentu, setidaknya jika sudah tidak terpakai aku ingin memintanya untuk kenang-kenangan," jawab Suri datar.
"Lalu?" Tuan Dominic kembali menunggu penjelasan Suri perihal kelakuannya.
"Intinya kamu mengetahui apa yang saya lakukan tapi tidak melarang, dan saya anggap itu artinya boleh dilakukan!" ujar Suri.
Sungguh gadis yang bermulut tajam dan tanpa basa basi. Tuan Dominic mengangguk pelan, memang dirinya tidak begitu mempermasalahkan Suri yang berhasil bergabung dengan kelompok hacker ternama di negara K. Yang Tuan Dominic permasalahkan adalah Suri mengencani pemimpin kelompok itu yang juga merupakan putra keluarga Sima, keluarga terhormat dan terkuat di negara K.
"Kamu memiliki kekasih?" lanjut Tuan Dominic.
"Mantan kekasih lebih tepatnya. Aku diputuskan saat saya memutuskan kembali kepada anda," ujar Suri langsung apa adanya.
"Kamu mencintainya?" Tuan Dominic tidak tahan jika tidak menanyakan hal tersebut.
"Apakah kamu mencintai deretan kekasihmu yang sepanjang rel kereta api?" tanya Suri kembali pada Tuan Dominic.
Tawa Tuan Dominic lepas, dirinya tidak menyangka Suri akan menjawab pertanyaan dengan pertanyaan. Dan mengibaratkan deretan kekasihnya sepanjang rel kereta api. Itu tidak salah, dirinya sendiri tidak tahu sudah berapa banyak wanita yang telah dikencaninya
"Kamu cemburu?" tanya Tuan Dominic.
"Aku tidak akan cemburu dengan deretan rel kereta api!" jawab Suri sambil memberikan senyum terindahnya kepada Tuan Dominic.
Tapi di dalam hati kecilnya Suri cemburu dengan wanita yang membuat Tuan Dominic selalu menghabiskan malam panjang menyendiri dan minum sampai mabuk di ruang VIP lantai 3 rumah bordil. Sampai saat ini Tuan Dominic masih melakukan hal tersebut. Tuan Dominic bertemu dengan wanita itu saat wanita itu dijual ke rumah bordil, lalu wanita itu menjadi miliknya sendiri. Hubungan cinta mereka hanya berjalan singkat sampai wanita itu meninggal karena kecelakaan. Suri memperoleh semua informasi itu dari Sam.