Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

10. Slave 9

Kedua netra biru menatap ke luar jendela, pantulan sinar matahari membuat kedua mata itu terlihat sangat indah. Hari yang cerah dengan langit biru, warna yang senada dengan air laut. Memperlihatkan keindahan yang ada di Bumi Sparta, ditambah dengan burung-burung beterbangan dengan indahnya.

Linda sering melihat keindahan seperti ini, setiap hari.

Tapi ini adalah hari pernikahannya dengan Darrius, Linda sempat mengira hari ini akan dihiasi oleh awan mendung dan hujan badai serta kilat. Seperti hatinya yang tidak rela dipersunting meski oleh seorang pangeran sekalipun. Tapi hari ini, seolah para Dewa dan Dewi turut bahagia diatas penderitaan Linda.

Gadis paling cantik yang ada di salah satu kerajaan milik Sparta, rambut pirang bergelombang ditata seindah mungkin. Dihiasi oleh aksesoris serta bunga yang cantik, secantik calon mempelai wanita yang mengenakannya. Anting yang terbuat dari mutiara, seketika membuat Linda teringat akan sesuatu yang pernah diberikan Eros untuknya. Linda memegangi benda yang mengalung indah di lehernya.

Namun seorang perias kerajaan menyuruhnya untuk melepaskan kalung tersebut dan diganti dengan kalung yang lebih mewah lagi dari Lord Darrius, awalnya Linda sempat menolak. Namun sang perias tetap bersikeras dan berkata Lord Darrius akan murka jika ia menolak. Dan lagi-lagi, hal itu membuat Linda tersadar, betapa lemahnya derajat seorang wanita.

Linda melepas kalung tersebut, menatapnya sebentar, meski sebentar dapat membuat hatinya teriris. Linda lalu menaruhnya dalam sebuah laci, meninggalkannya di situ. Seolah ia meninggalkan pemiliknya dan menyembunyikannya di tempat terdalam, sangat dalam sampai tak ada seorang pun yang mengetahuinya. Dan mungkin begitulah Linda menjabarkan Eros dalam hidupnya.

Eros bagai kalung mutiara yang Linda simpan di bagian terdalam di hatinya dan menyembunyikan pria itu dari Lord Darrius.

Hanya sebuah mutiara dengan warna indah, dipadukan dengan tali berwarna hitam meski hal itu tidak mengurangi nilai keindahan dari mutiara tersebut. Tidak terlihat mewah seperti kalung yang disediakan oleh Lord Darrius, tapi sangat berharga. Berharga karena meskipun hanya satu buah mutiara, ia dapat mempercantik tampilan Linda, tak kalah dengan segenggam mutiara yang sekarang Linda kenakan.

Linda berdiri dari kursi rias dibantu oleh beberapa pelayan kerajaan.

Gaun satin berwarna putih menjuntai indah, sangat halus di kulit mulus Linda. Terbuka di bagian belakang punggung dan memiliki belahan dada rendah. Hari ini, Lord Darrius benar-benar menunjukan pesona kecantikan Linda yang sebenarnya ke seluruh dunia.

Tak perduli apapun latar belakang Linda dan dari mana ia berasal. Nyatanya, Dewi Yunani telah memberikan sedikit kecantikan kepada Linda, gadis yang akan menjadi istri Lord Darrius. Linda cantik berdiri di depan cermin, tak menyangka yang berdiri di sana adalah dirinya.

Saat Tandu kerajaan menuju pusat istana, dipikul oleh empat orang membawa mempelai wanita yang kini tengah merutuki nasibnya sebentar lagi. Segala perhiasan yang gadis itu kenakan sebenarnya menyulitkan dirinya untuk bergerak, namun ini adalah hari pernikahan. Bangsawan Sparta dari kerajaan lain turut menghadiri pesta rakyat yang akan digelar selama berhari-hari. Tentu Linda akan mengenakan pakaian seperti ini di setiap harinya nanti.

Ketika tandu kerajaan yang Linda naiki melewati seluruh rakyat yang juga ingin melihat calon Putri mereka, semua merasa takjub dan bersorak. Memuja kecantikan Linda saat ia tersenyum kepada ribuan orang yang ada di bagian luar istana, meskipun Linda hanya mencoba ramah di saat hatinya terasa sakit.

Dan tiba saatnya ia menuju ke dalam bagian pusat istana, di mana golongan bangsawan menunggu. Linda mendengar bisikan-bisikan saat ia memasuki istana, entah itu bisikan memuja kecantikannya atau sekedar berbisik bahwa Linda hanya berasal dari golongan budak Sparta. Sebagian dari mereka mengagumi kecantikan Linda yang sering dijadikan bahan omongan bahwa calon mempelai Darrius sangat cantik. Dan memang benar kenyataannya.

Dan sebagian lagi mencibir bahwa Linda hanya beruntung dipersunting oleh Lord Darrius, dan beruntung memiliki wajah cantik sehingga dapat meluluhkan hati Darrius yang keras. Padahal, Linda ragu Darrius memiliki hati.

Linda berjalan tepat di antara orang-orang bangsawan itu.

Menuju Darrius yang sudah gagah dengan jubah bangsawannya beserta anggota keluarga kerajaan.

Tak hanya wajah cantik yang dimiliki oleh Linda, tubuh tinggi dan langsing itu sangat pas dengan gaun yang ia kenakan saat ini. Beberapa orang sempat berpikir bahwa mereka sedang melihat Dewi Afrodit yang berjalan disana, dan mereka menyadari, kecantikan Linda memang tiada tara.

Menggenggam bunga, di dalam hati ada kegugupan tersendiri. Gugup karena harus bersanding dengan seorang pangeran yang terkenal dengan kesadisan dan kekejamannya dalam memerintah. Serta gugup karena ia tidak rela menikah dengan Darrius saat ada seseorang yang kecewa di luar sana, Linda tertunduk lesu.

Saat telah berada di depan Darrius, pria itu malah menarik dagunya agar menatap ke arahnya langsung. Linda menegak salivanya sendiri, ia belum menjadi istri Darrius. Tapi pria itu sudah menunjukan sikap otoriter dan tak ingin ditentang, terbukti saat ini. Saat Linda menatapnya, wajah pria itu datar namun tatapannya menohok bagi Linda.

Seolah Linda adalah boneka dan harus patuh pada setiap perintahnya.

Setelah resmi menyandang gelar sebagai seorang Putri kerajaan, Darrius langsung membawa Linda berkeliling dan memperkenalkan istrinya yang cantik itu kepada seluruh bangsawan Sparta. Menggengam jemari Linda dengan kuat dan sesekali meremasnya, jika gadis itu tak mengindahkan perkataannya.

Dan semua ketakutan Linda kini jadi kenyataan, ia benar-benar menjadi sebuah boneka bagi Darrius. Diajak kesana kemari dan dipertontonkan keindahannya.

Seketika tubuh Linda menjadi lemah, bukan karena ia tak selera dengan makanan yang disajikan hari ini. Tapi lemah karena ia muak dengan Darrius, ini baru permulaan, selanjutnya Linda tidak dapat berpikir, apa ia sanggup.

Seharian menjadi boneka Darrius, akhirnya pria itu meninggalkan Linda sendiri dan lebih memilih mabuk bersama beberapa budak kerajaan. Dan itu membuat hati Linda sedikit perih meskipun ia tak mencintai pria itu, tapi Linda berada di posisi sebagai Putri tidak memiliki harga bagi pangerannya.

Linda duduk bagai patung, tidak penting dan tidak berharga. Seorang diri, ia ingin sekali keluar dari keramaian ini mencari udara segar. Tapi ia tahu, itu akan membuat Darrius murka.

Berjam-jam seperti itu, mendengar suara tawa para bangsawan yang seolah meremehkan dirinya. Linda akhirnya tidak tahan dan berdiri dari duduknya, memegang ujung dressnya dan berjalan entah kemana.

Sampai tiba di ruangan yang sepi, akhirnya ia menemukan kedamaian. Linda bersandar di dinding sambil menutup kedua matanya, dunia ini terlalu bising untuknya. Linda ingin kesunyian seperti berada di pinggir pantai, tapi ia sadar hal itu tidak akan terjadi lagi.

Tapi tiba-tiba, telinga Linda mendengar suara erangan. Memecah kesunyian dan ketentramannya yang hanya sebentar, saat Linda mencari asal suara. Ia mengendap, mengintip ke sebuah ruangan terbuka dan mendapati dua orang tengah bercinta.

Itu adalah hal yang biasa terjadi di Sparta, tapi bagaimana jika itu adalah pria yang baru saja ia nikahi hari ini?

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel