Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 8

"Benar, aku sudah mencapai Alam Penyempurnaan Tubuh Tingkat Empat."

Dimas mengangguk, "Baiklah, dimulai dari sisi paling kiri, ada teknik pisau, teknik pedang, teknik tinju dan teknik gerakan, yang ada di paling kanan adalah buku-buku lainnya yang belum dipisahkan berdasarkan kategori. Kamu pilih sendiri saja, setelah kamu memilihkan, bawa ke sini agar bisa kucatat."

Setelah membungkuk, Farrel mulai memilih teknik bela diri dengan penuh antusias.

Untuk sementara dia tidak mau mempelajari teknik pisau dan teknik pedang, karena yang terkuat di Keluarga Tantra adalah teknik gerakan, jadi kalau dia mau mempelajari teknik bela diri, dia harus memulainya dari teknik gerakan dan teknik tinju, kedua teknik ini adalah teknik bela diri untuk bertarung dengan tangan kosong, yang sudah menguasai kedua teknik ini akan memiliki dasar yang baik untuk mempelajari Tubuh Emas Api yang merupakan teknik paling hebat Keluarga Tantra.

Walaupun Farrel tidak tahu dirinya bisa mempelajari Tubuh Emas Api atau tidak, tapi tidak ada salahnya dia mempersiapkannya dari awal, sama seperti dia yang tidak menyangka bisa mencapai Alam Penyempurnaan Tubuh Tingkat Lima sebelum genap berumur 18 tahun, bisa dibilang ini adalah level rata-rata di generasi muda Keluarga Tantra.

Dunia ini dipenuhi dengan kejutan dan kejadian-kejadian yang tidak terduga, tidak ada orang yang tahu apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.

Farrel berdiri di depan rak teknik gerakan, dia mulai memilihnya satu per satu. Sebagian besar teknik gerakan yang ada di sini adalah teknik langkah menghindar dan teknik memperkuat tubuh yang mendasar, efeknya biasa saja. Bahkan ada beberapa teknik gerakan yang pernah dilihat oleh Farrel digunakan oleh orang lain, kurang lebih semuanya adalah teknik bertarung yang biasa.

Setelah memilih bebeapa saat, Farrel tidak menemukan buku yang diinginkan olehnya, dia pun menjadi sedikit kecewa, mau tidak mau dia harus melihat teknik tinju.

Tinju Batu Bergulir, Tinju Kekuatan Besar, Kekuatan Kasar...

Dilihat dari namanya, Farrel tahu ini semua adalah teknik bela diri yang sangat mendasar, setelah melihat puluhan buku, Farrel masih tidak menemukan buku yang diinginkannya. Untuk meraih hasil yang bagus di Perayaan Tahun Baru, dia harus menemukan teknik bela diri yang lebih kuat dari orang lain. Mencapai Alam Penyempurnaan Tubuh Tingkat Lima tidak bisa menjaminnya tidak akan dilepaskan keluar, bagian yang terpenting dari Perayaan Tahun Baru adalah kompetisi. Kalau dia tidak memiliki teknik bela diri yang kuat, maka dia akan dihabisi oleh orang-orang yang setingkat dengannya, dan tidak lama lagi Perayaan Tahun Baru akan diadakan, kurang lebih dalam waktu satu bulan.

Farrel membutuhkan teknik bela diri yang bisa dikuasai dengan cepat dan memiliki kekuatan yang tidak biasa. Bisa dibilang teknik bela diri ini juga didambakan oleh orang-orang lainnya, jadi kemungkinan untuk menemukannya sangat kecil.

Setelah mencari-cari selama dua jam, Farrel masih tidak menemukan teknik bela diri yang diinginkannya. Farrel yang merasa kecewa pun menghampiri Dimas, "Pak Dimas, aku mau tanya, apakah di sini ada teknik bela diri yang bisa dikuasai dengan cepat?"

Dimas meletakkan buku di tangannya, sambil melihat Farrel, dia berkata, "Pemuda, terlalu berambisi bukanlah jalan yang tepat."

Farrel mengangguk, "Aku tahu, tapi waktu yang kumiliki tidak banyak, satu bulan lagi Perayaan Tahun Baru akan diadakan, kuharap Pak Dimas bisa memahamiku."

Dimas melihat kedua mata Farrel, di kedua matanya, Dimas bisa melihat tekad yang kuat.

Bocah yang sungguh menarik! Pikir Dimas di dalam hatinya.

Setelah beberapa saat, Dimas berkata, "Sebenarnya ada teknik bela diri yang bisa dikuasai dengan cepat, tapi biasanya tidak ada orang yang mempelajari teknik bela diri seperti ini, apakah kamu mau mencobanya?"

Kedua mata Farrel langsung bersinar-sinar, "Mau, sangat mau."

Dimas tertawa-tawa, dia berdiri, berjalan ke arah tumpukan buku di ujung tembok.

Dia mengulurkan tangannya, mengambil sebuah buku yang kertasnya sudah menguning di bagian paling bawah.

Kemudian dia berjalan kembali ke depan, menyerahkan buku itu pada Farrel, "Coba lihat dulu saja."

Farrel menerima buku itu, melihat tiga kata yang besar di bagian depan bukunya.

"Tinju Pemecah Gunung!"

Dilihat dari namanya, teknik ini sangat keren, pasti sangat hebat, Farrel langsung membuka dan membacanya dengan serius.

Setelah membacanya sekilas, kening Farrel langsung mengerut, pantas saja tidak ada orang yang mau mempelajari teknik ini, karena teknik ini bisa dibilang terlahir untuk menghancurkan tangan seseorang.

Berdasarkan deskripsi yang tertulis di buku ini, hal pertama yang harus dilakukan untuk menguasai Tinju Pemecah Gunung adalah meninju batu selama 16 jam dalam satu hari, dengan berbagai macam pose yang berbeda dan harus sekuat tenaga, dalam waktu satu bulan, seseorang bisa menguasainya sampai ke tahap pencapaian kecil.

Melihat Farrel terdiam, Dimas tertawa-tawa, "Bagaimana? Apakah kamu mau mempelajarinya? Ini adalah teknik bela diri tingkat manusia yang tinggi, kalau kamu berhasil menguasainya, kekuatannya pasti sangat luar biasa."

Farrel menggigit bibirnya, dia sudah terlambat bertahun-tahun dari orang lain, untuk mengisi perbedaan ini, dia memang harus menderita sedikit.

Setelah menutup bukunya, Farrel mengangguk, "Baiklah, kupilih teknik bela diri ini. Pak Dimas, tolong dicatat, aku menginginkan buku ini."

Wajah Dimas langsung berubah.

"Kamu yakin? Kamu sudah melihat bagaimana cara menguasai teknik bela diri itu?"

Farrel berkata, "Sudah, tidak ada jalan pintas dalam seni bela diri, kurasa aku bisa melalui penderitaan ini."

Dimas tertawa-tawa, selama bertahun-tahun, ini adalah pertama kalinya dia menemui pemuda dari Keluarga Tantra yang memiliki ketangguhan dan tidak takut dengan penderitaan seperti ini.

Walaupun kemampuannya biasa saja, tapi tekadnya sangat kuat.

Dimas berkata, "Kamu bawa saja, buku itu untukmu, tidak perlu kucatat."

Farrel terkejut, ketika dia mau berbicara, tiba-tiba pintu lagi-lagi dibuka, seorang wanita masuk ke dalam, yaitu Kirana.

Seketika, Kirana bisa melihat Farrel juga sedang berada di sini, membuatnya merasa tegang.

Farrel hanya melihatnya sekilas, lalu langsung mengalihkan pandangannya, "Terima kasih Pak Dimas, aku pergi dulu."

Farrel langsung pergi, langkahnya terlihat sangat kuat.

Buat apa dia datang ke sini, bukankah seseorang harus mencapai Alam Penyempurnaan Tubuh Tingkat Empat untuk bisa mendapatkan teknik bela diri?

Ketika Kirana sedang berpikir, Dimas berkata, "Gadis, untuk apa kamu datang ke sini? Kamu bukan anggota Keluarga Tantra, dilarang masuk ke perpustakaan."

Kirana mengeluarkan pedang dari pinggangnya, "Aku datang untuk membantu Efendi..."

Sebelum dia selesai berbicara, Dimas sudah memotongnya, "Tetap tidak bisa, kamu keluar saja, sekarang sudah larut, cepat istirahat."

Kirana mau tidak mau harus pergi meninggalkan perpustakaan dengan rasa tidak terima.

Dia melihat ke arah kepergian Farrel sambil berpikir-pikir.

Buat apa dia datang ke sini? Bukankah seseorang harus mencapai Alam Penyempurnaan Tubuh Tingkat Empat untuk bisa mendapatkan teknik bela diri?

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel