Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 7

Di malam yang dingin, bulan memancarkan sinar yang terang, bintang yang terlihat sangat sedikit.

Farrel duduk di tengah halamannya yang kecil, bernapas dengan tenang untuk mengeluarkan napas keruh dari dalam tubuhnya.

Dia sedang mempersiapkan diri untuk memakan Pil Pengumpul Kekuatan, ini adalah satu-satunya pil obat yang dimilikinya, jadi dia harus memanfaatkan semua khasiat yang dimiliki pil obat ini.

Setelah dia mencapai kondisi yang prima, dia baru memakan Pil Pengumpul Kekuatan ini.

Pil obat masuk ke dalam mulutnya, berubah menjadi energi yang menyebar di dalam tubuhnya.

Tidak lama kemudian, Farrel merasa seluruh tubuhnya seperti sedang digerogoti oleh banyak semut, rasa sakit pun mulai menyebar di seluruh tubuhnya.

Farrel tidak tahu ini adalah fenomena yang wajar atau tidak, tapi sebelumnya dia juga pernah melalui penderitaan yang jauh lebih menyakitkan dari ini, jadi rasa sakit seperti ini bukanlah apa-apa.

Kemudian, ombak panas mulai mengalir di dalam tubuhnya.

Dimulai dari pusat abdomennya, kekuatan yang hangat mulai menyebar tiada henti, perasaan seperti ini sangat mirip dengan ketika dia meminum anggur milik Dilan, ini membuat Farrel tersenyum-senyum, tapi kemudian, dia langsung berkonsentrasi penuh.

Di saat seperti ini, perhatiannya tidak boleh teralihkan, dia merasakan ombak panas mengalir di dalam meridian, dan perlahan-lahan mulai melemah.

Seiring dengan mengalirnya ombak panas ini, Farrel bisa merasakan tubuhnya sedang menguat.

Rasa sakit sudah menghilang, tergantikan dengan kekuatan yang menyebar di seluruh tubuhnya.

Tubuhnya sedang menguat dengan cepat, ototnya memadat, meridian mengeras, organ-organ di dalam tubuhnya juga menguat.

Farrel sedang memperhatikan perubahan di dalam tubuhnya, dia bisa melihat perubahan di tubuhnya dengan jelas, dia menyaksikan tubuhnya yang menguat, berbeda sepenuhnya dengan yang dulu.

Farrel syok, kalau ini adalah perubahan yang disebabkan oleh sebutir pil obat, itu berarti khasiat pil obat benar-benar begitu mengerikan.

Farrel masih mengingat kondisi tubuhnya beberapa hari yang lalu, dengan kondisi tubuhnya saat ini, perbedaannya bagai langit dan bumi.

Ombak panas perlahan-lahan mulai melemah, sampai pada akhirnya menghilang begitu saja.

Farrel tahu ini adalah pertanda kekuatan obatnya sudah diserap sepenuhnya oleh tubuhnya, karena tidak ada bedanya dengan memakan bahan obat.

Setelah menghembuskan napas panjang, Farrel menggerak-gerakkan tubuhnya, kedua matanya langsung bersinar-sinar.

Dia yang sebelumnya kurus dan lemah ini, sekarang sudah jauh menguat, tubuhnya juga terlihat jauh lebih sehat.

Tubuhnya seperti menguat dua kali lipat dari sebelumnya, dia tidak tahu kekuatannya meningkat berapa banyak, tapi dia yakin lebih dari dua kali lipat.

Farrel berdiri, memasang pose dengan baik, melancarkan tinjunya ke arah batu pelatihan.

Tinjunya ini menghasilkan suara angin yang keras, ketika mendarat di batu pelatihan, suara yang nyaring pun terdengar, serpihan-serpihan batu berterbangan, tinju Farrel barusan berhasil meninggalkan bekas tinju yang sangat dalam, juga menghasilkan retakan yang cukup luas.

Dia melihat kepalan tangannya sambil tersenyum, ternyata benar, kekuatannya sudah meningkat banyak.

Setelah dibandingkan dengan bekas tinjunya tadi siang, Farrel merasa kekuatan dirinya sudah meningkat lebih dari dua kali lipat, hanya saja dia tidak tahu, dirinya sudah mencapai Alam Penyempurnaan Tubuh Tingkat Empat atau Alam Penyempurnaan Tubuh Tingkat Lima.

Farrel tertawa-tawa, suara tawanya menggema di tengah udara.

Setelah beberapa lama, suara tawanya menghilang, Farrel memutuskan untuk menguji kemampuannya seperti apa, selain itu, dia juga memerlukan satu set teknik bela diri.

Biasanya, orang yang mempelajari seni bela diri, sesampainya di Alam Penyempurnaan Tubuh Tingkat Empat, mereka memerlukan satu set seni bela diri untuk berkultivasi, kalau mereka hanya mengandalkan kekuatan tanpa menguasai teknik bela diri, mereka hanya bisa menjadi tukang pukul yang kuat.

Sebagai keluarga bela diri, Keluarga Tantra memiliki perpustakaan yang besar, di dalamnya tersimpan berbagai macam teknik bela diri, semua anggota Keluarga Tantra bisa memasukinya.

Walaupun sebagian besar yang ada di sini adalah teknik bela diri tingkat rendah, teknik bela diri tingkat manusia hanya sedikit, dan satu-satunya teknik bela diri tingkat spiritual yang pernah dia dengar hanyalah Tubuh Emas Api yang merupakan jurus andalan Keluarga Tantra, tapi bagi Farrel yang tingkat kultivasinya masih rendah dan belum menguasai kekuatan sejati, teknik bela diri tingkat manusia yang terendah juga sudah cukup.

Dia berjalan ke arah perpustakaan, melewati halaman belakang kediaman Keluarga Tantra dan kebun bunga, dan pada akhirnya dia sampai di depan perpustakaan.

Sekarang sudah tengah malam, selain beberapa penjaga yang ditemuinya, dia tidak menemui orang yang dia kenal.

Di pintu masuk perpustakaan, terdapat sebuah batu hitam setinggi manusia.

Salah satu tujuan Farrel datang ke sini adalah untuk menguji kemampuannya seperti apa. Satu-satunya benda yang bisa menguji tingkat kultivasi seseorang dengan adalah batu hitam yang sudah dimodifikasi oleh master seni bela diri.

Farrel berdiri di depan batu hitam, memfokuskan pikirannya, lalu melancarkan tinjunya.

Setelah tinjunya mendarat di batu hitam, batu hitam langsung memancarkan cahaya.

"Alam Penyempurnaan Tubuh Tingkat Lima, tingkat menengah."

Setelah melihat tulisan Alam Penyempurnaan Tubuh Tingkat Lima, Farrel langsung mengayunkan tangannya dengan penuh antusias.

Dalam satu hari, dia bisa naik dua tingkat, perkembangannya ini sungguh mengejutkan, kalau bukan karena takut bisa membangunkan orang lain, Farrel pasti sudah berteriak sekeras-kerasnya.

Setelah menenangkan emosinya, Farrel membuka pintu masuk perpustakaan.

Seketika, Farrel melihat seorang pria tua yang sedang duduk di samping pintu sambil membaca buku, dengan hormat Farrel memanggilnya, "Pak Dimas."

Pria tua ini adalah penjaga perpustakaan, Farrel juga tidak tahu kenapa Keluarga Tantra menunjuk Dimas yang sudah hampir tidak bisa berjalan ini untuk menjaga perpustakaan ini.

Dimas mengangkat kepalanya melihat Farrel, "Kamu datang untuk mencari teknik bela diri? Farrel, kamu sudah mencapai Alam Penyempurnaan Tubuh Tingkat Empat?"

Farrel sedikit kaget melihat Dimas bisa memanggil namanya, bagaimanapun juga dia sudah bertahun-tahun tidak mendatangi perpustakaan ini. Terakhir kali dia datang ke sini, dia hanya melihat-lihat seisi perpustakaan ini, setelah menyadari tidak ada satu pun teknik bela diri yang bisa dipelajari olehnya, dia pun langsung pergi dengan kecewa.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel