Bab 6
Karena di Alam Penyempurnaan Tubuh, tingkat satu sampai tiga dianggap sebagai tingkat rendah, tingkat empat sampai enam dianggap sebagai tingkat menengah, tingkat tujuh sampai tingkat sembilan dianggap sebagai tingkat tinggi.
Seseorang yang sudah mencapai Alam Penyempurnaan Tubuh tingkat menengah, bisa mengalahkan tiga orang yang mencapai Alam Penyempurnaan Tubuh tingkat rendah dengan mudah.
Dengan penuh rasa curiga, Farrel lagi-lagi melancarkan tinjunya ke arah batu pelatihan, dia bisa merasakan kekuatan yang keluar dari tinjunya ini, sehingga lagi-lagi muncul bekas tinju di batu pelatihan di depannya, akhirnya Farrel yakin kalau kemampuan dirinya sudah mencapai Alam Penyempurnaan Tubuh Tingkat Empat.
Farrel mengayun-ayunkan kepalan tangannya dengan penuh antusias, selama ada peningkatan, berarti karirnya dalam seni bela diri masih bisa diselamatkan.
Tapi kenapa kemampuannya bisa tiba-tiba meningkat? Farrel ingat, di tiga tingkat sebelumnya, setiap kali kemampuannya meningkat, dia akan melalui penderitaan yang sangat menyakitkan, seakan-akan otot-otot di tubuhnya akan robek.
Tapi kali ini, dia tidak melalui penderitaan seperti itu, sungguh aneh.
Tiba-tiba, Farrel mengingat anggur yang diberikan Dilan, jangan-jangan...
Ketika Farrel sedang berpikir, dia mendengar suara langkah kaki yang sedang mendekat, seorang pria paruh baya bertubuh besar masuk ke dalam, pria yang baru berumur 40 tahun ini sudah memiliki uban di rambutnya, terlihat cukup menyedihkan.
Setelah melihat orang ini, Farrel langsung memasang wajah yang hormat, "Ayah."
Orang yang datang ini adalah ayahnya Farrel, Randi Tantra.
"Farrel, aku mau membicarakan sesuatu denganmu."
Randi berusaha berbicara dengan tenang, wajah Farrel sedikit berubah, kurang lebih dia sudah tahu apa yang mau dibicarakan oleh ayahnya.
Sambil menggigit bibirnya, Farrel berkata, "Katakan saja, Ayah."
Kedua mata Randi terlihat sedih, dengan pelan dia berkata, "Farrel, keluarga sudah mengadakan rapat, setelah Perayaan Tahun Baru kali ini, semua anggota keluarga yang tingkat kultivasinya masih tidak cukup, akan dilepaskan ke kota kecil untuk mengurus bisnis keluarga."
Farrel mengangguk.
"Ayah tidak perlu merasa bersalah, aku yang mengecewakan."
Randi melambaikan tangannya, "Tidak, Farrel, ini bukan salahmu, ayah yang gagal menjalankan tugas dengan baik, dari kecil kondisi tubuhmu sudah tidak baik, tubuhmu lemah dan berpenyakit, seharusnya aku tidak membiarkanmu mempelajari seni bela diri. Aku memintamu mempelajari seni bela diri karena keegoisanku sendiri, tapi tidak disangka kamu malah menjadi bahan tawa di keluarga. Ini semua adalah salahku, aku sudah melihat semua kerja kerasmu selama ini, kamu tidak bersalah sama sekali."
Farrel merasa kedua matanya sedikit berkaca-kaca, kedua tangannya dikepal.
Randi lanjut berkata, "Farrel, sekarang aku mau mendengar keputusanmu. Kalau kamu memilih untuk meninggalkan keluarga, aku jamin kamu bisa pergi ke kota terbaik, kamu bisa mengurus bisnis keluarga yang penting, agar kamu bisa hidup dengan tenang."
Farrel menggeleng-geleng, tatapannya sangat tegas.
"Tidak, ayah, aku mau bertahan di sini."
"Kamu yakin?" Tanya Randi dengan pelan.
Farrel mengangguk dengan serius, "Aku akan berusaha semaksimal mungkin."
"Baik, anakku ini memang hebat, kamu tetap tegar walaupun sudah gagal berkali-kali, Farrel, aku akan berusaha semaksimal mungkin untuk membantumu."
Setelah berbicara, Randi mengeluarkan botol keramil berwarna putih dan biru yang kecil, "Ambil ini, ini adalah Pil Pengumpul Kekuatan, kamu makan malam ini, setidaknya ini bisa membantumu meningkatkan sedikit kekuatan."
Farrel melamun di tempatnya, dia tidak menyangka ayah memberinya sebotol pil obat.
Farrel tahu betapa berharga dan langkanya sebuah pil obat, ini adalah sesuatu yang hanya bisa dibuat oleh kultivator energi yang sangat langka di Benua Othana.
Yang dimaksud dengan kultivator energi adalah semacam pekerjaan kelas tinggi, mereka memiliki kekuatan yang tidak lebih lemah dari seniman bela diri, selain itu, mereka memiliki teknik yang lebih banyak, dan kemampuan yang lebih kuat. Yang paling menonjol adalah mereka bisa menggunakan bahan obat untuk membuat berbagai macam pil obat, setiap pil obat yang mereka buat memiliki khasiat yang berbeda-beda. Dibandingkan dengan bahan obat yang biasa, pil obat jauh lebih bagus berkali-kali lipat.
Kalau bukan karena jumlah kultivator energi terlalu sedikit dan sulit dicapai, mungkin benua ini tidak akan ada begitu banyak seniman bela diri.
Farrel menerima botol keramik itu dengan hati-hati, hatinya merasa terharu.
Bahkan harga pasar sebutir pil obat tingkat terendah juga sudah melebihi beberapa toko berlokasi strategis, selain itu, juga belum tentu ada orang yang menjualnya. Di kota yang biasa seperti Kota Lasria ini, dengar-dengar pil obat hanya dijual satu sampai dua butir di pelelangan yang diadakan setiap tahun.
Farrel tidak tahu apa yang dilakukan oleh ayahnya sampai bisa mendapatkan pil obat ini, tapi setelah melihat uban di rambut ayahnya, Farrel tahu kalau ayahnya sudah berjuang keras untuknya.
Dengan serius Farrel berkata, "Ayah, aku tidak akan mengecewakanmu."
Randi mengangguk, lalu langsung pergi.
Sambil melihat kepergian ayahnya, Farrel menggenggam botol keramik di tangannya erat-erat.