Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Mengusir Viktor Dan Lisa

“Selamat siang, Pak Harun,” sapa satpam penjaga bank.

“Siang. Siapa ini?” tanya Harun saat melihat Kevin yang tampak seperti sedang sedih.

"Pak Harun, dia ini pelayan restoran yang sering mengantar makanan di sini. Katanya dia mau ketemu sama Bapak.”

Harun melihat ke arah Kevin, “Maaf, ada apa ya? Hari ini saya tidak memesan makanan dari restoran kamu kan?” tanya Harun ingin tahu maksud kedatangan Kevin.

Kevin melihat ke arah Harun. Dia juga bingung harus mengatakan apa pada Harun saat ini.

Tapi Kevin yang sudah penasaran dengan kebenaran ucapan Susan tentang dia. Maka Kevin pun memberanikan diri membuktikan apa yanh dikatakan Susan dengan meminta konfirmasi pada Harun.

“Pak, saya datang ke sini bersama Susan. Dia ada di mobil. Dia katakan kalau saya ini Tuan muda Gregorious, pemilik bank ini,” ucap Kevin menjelaskan tujuannya datang ke bank itu.

Beberapa orang yang ada di sana saling berpandangan, “Tidak mungkin lah dia seorang tuan muda, Pak," kata salah seorang satpam yang ditambah anggukan kepala dari customer service yang tadi.

"Pasti ada suatu kesalahan, Pak Harun. Mungkin dia mencuri identitas tuan muda yang bapak maksud tadi," timpal Victor yang kebetulan juga sedang ada di sana.

"Iya, pak. Dia ini hanya pelayan rendahan di rumah makan ibuku, tidak mungkin lah kalau dia ini seorang tuan muda," tambah Lisa.

"No. Informasiku valid. Dia ini adalah tuan muda dari Keluarga Gregorius, pemilik dari bank ini, juga pemilik dari banyak perusahaan di dunia ini," bantah Harun.

Kevin masih setengah tidak percaya mendengar kata-kata Harun itu, karena dia masih merasa dirinya berada di dalam sebuah acara televisi yang sedang berusaha melakukan prank kepada dirinya seolah dirinya adalah anak orang kaya raya.

"Oke. Kalau memang aku adalah tuan muda seperti yang bapak bilang tadi, maka aku ingin bapak memecat customer service ini dan para satpam yang tadi sudah mengeroyokku."

"Oke, kalau ini kemauan tuan muda dan karena mereka sudah berbuat kurang ajar kepada tuan muda, maka saat ini juga, aku mau memecat mereka semua."

Kata-kata Harun ini langsung disambut protes oleh para satpam dan customer service itu. Mereka tidak terima atas perlakuan Harun yang memecat mereka yang sudah lama bekerja di bank ini, tapi Harun malah percaya pada Kevin yang hanya seorang pelayan restoran kecil.

“Kalian jangan berani membantah! Ini adalah kehendak tuan muda. Kalian semua harus pergi dan itu berlaku mulai saat ini. Tapi, jangan khawatir, kalian akan mendapatkan pesangon sesuai peraturan bank ini."

Mendengar kata-kata Harun itu, para satpam dan Mawar semakin panik. Mereka terus membujuk Harun untuk tidak memecat mereka.

"Keputusan tidak berada di tanganku. Ingat, aku cuma pegawai, cuma pekerja di bank ini, sama saja dengan kalian. Cuma, kebetulan saja posisiku lebih tinggi dari kalian."

Mendengar itu, Para satpam dan Mawar kini menatap Kevin. Dari tatapan mereka, mereka terlihat meminta pertolongan Kevin walaupun masih belum berani untuk mengungkapkan.

"Oke, aku tidak akan memecat kalian tapi sebagai gantinya, kalian semua harus mengusir dua orang ini dari bank ini," kata Kevin sambil menunjuk ke arah Viktor dan Lisa.

Kevin sengaja menyuruh mereka untuk mengusir Victor dan Lisa karena Kevin ingin mengetahui kelanjutan sandiwara ini. Kevin yakin, Victor dan Lisa tidak akan terlibat dalam acara TV, jadi, Kevin ingin membuktikan tentang acara TV yang mengantarkan Kevin sebagai tuan muda yang Kevin curigai ini.

Mawar dan 5 orang satpam kini menatap ke arah Harun. Mereka tampaknya sedang meminta pertimbangan dari Harun atas permintaan Kevin.

Dengan santainya Harun berkata, "Kalau memang tuan muda menghendaki untuk mengusir dua orang itu, maka kalian harus bertindak. Untuk konsekuensinya, kalau ada yang nanti menuntut, maka pihak bank akan membantu kalian. Dan yang jelas, kalau kalian melakukan perintah tuan muda, maka pekerjaan kalian akan selamat."

Mendengar kata-kata Harun itu dan mengingat ada pengampunan dari Kevin, Mawar langsung bergerak, dia langsung mendorong Lisa untuk keluar dari bank ini sementara para satpam yang ingin menyelamatkan pekerjaan mereka, tanpa dikomando lagi langsung mengangkat tubuh Vicktor dan mereka bawa keluar.

Kevin merasa agak takjub melihat aksi para satpam dan Mawar yang langsung mengikuti apa kemauannya itu. Dia juga heran melihat sebuah bank yang tentu saja membutuhkan nasabah, bisa mengusir nasabah yang cukup hebat seperti Victor dan Lisa.

Kevin mengikuti sampai di depan kantor dan dia melihat tubuh Victor dibuang begitu saja di depan pintu utama. Setelah itu para satpam berjaga-jaga dan melakukan barikade di depan pintu masuk supaya Victor tidak boleh lagi masuk ke dalam bank.

Victor yang merasa terhina mengancam akan menuntut mereka, akan melaporkan mereka ke polisi. Dia juga menuding-nuding Kevin dan mengancam akan melaporkan Kevin ke polisi.

Kevin sendiri kini semakin bimbang melihat keadaan yang terjadi ini. Sebelumnya dia pikir dia hanya masuk dalam acara TV, tapi setelah dia melihat perlakuan para satpam kepada Victor yang merupakan anak orang cukup berpengaruh di kota ini, maka Kevin mulai ragu akan dugaannya sebelumnya kalau dia sedang masuk acara televisi.

Karena itu Kevin mendekati Harun yang mengikuti Kevin dari tadi dan bertanya kepadanya, "Sebenarnya apa yang terjadi? Apakah aku memang betul-betul seorang tuan muda dari keluarga Gregorius itu?"

"Iya, tuan muda. Menurut Susan, tuan muda sedang amnesia. Karena itulah selama setahun ini tuan muda menghilang."

"Lalu siapa sebenarnya aku?"

"Aku sendiri hanya pegawai biasa dan aku cuma beberapa kali bertemu dengan kakek Anda, tuan muda. Orang yang lebih mengenalmu adalah Nona Susan, karena itu, tuan muda sebaiknya bertanya tentang diri tuan muda sebelum tuan muda kecelakaan itu kepada Nona Susan."

"Baiklah, kalau begitu aku akan menemui Susan." Kevin membalikkan tubuhnya sambil otaknya terus bekerja, karena dia masih dalam keadaan percaya dan tidak percaya dengan kenyataan ini.

"Tunggu dulu, tuan muda. Nona Susan menyuruh aku untuk memberimu ini. " Harun mengeluarkan sebuah handphone terbaru dari perusahaan terkemuka Amerika dan handphone itu selain keluaran terbaru milik Kevin duku sebelum menghilang.

"Ini untukku?"

"Yah. Ini sebenarnya adalah milikmu, tuan muda. sengaja disimpan di brankas ini agar tidak hilang. Nona Susan yang membawa handphone ini ke sini, karena itulah, Nona Susan memintaku untuk memberikan handphone milik tuan muda ini kembali kepada tuan muda."

"Mungkinkah aku bukan tuan muda yang kalian bilang itu?"

"Nona Susan sudah melakukan tes DNA dan sudah membuktikan kalau tuan muda adalah tuan muda yang hilang sejak setahun yang lalu itu. Oh, ya, Nona Susan juga meminta tuan muda untuk pergi ke show room mobil mewah bernama Planet Sport yang berada sekitar 50 meter dari bank ini."

"Untuk apa aku ke sana?"

"Untuk membeli mobil, tuan muda, untuk fasilitas terbaru tuan muda. Tuan muda bisa membeli mobil apa saja yang tuan muda mau dan tuan muda tinggal sebutkan nama tuan muda dan menunjukkan kartu ini kepada mereka,” kata Harun sambil memberikan kembali kartu Super Galaxy milik Kevin.

"Baiklah aku akan ke sana," kata Kevin sambil mengambil handphone dari tangan Harun itu.

"Kalau memang ini adalah acara televisi, nampaknya mereka mempunyai modal yang sangat banyak. Sebelumnya mereka berani mengusir Victor, anak seorang berpengaruh di kota ini, sekarang mereka memberikan handphone yang mahal banget. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi di showroom nanti, mungkin aku akan dibelikan sebuah mobil," batin Kevin.

Saat Kevin sudah berada di showroom mobil yang dibilang oleh Harun tadi, seorang sales wanita berumur 20 tahunan bernama Yuni, langsung menyambut Kevin. Dia tersenyum pada Kevin yang berani masuk ke dalam showroom mobil mewah tempat dia bekerja.

"Hei, kenapa kamu tidak membawa bungkusan makanan? Biasanya kamu ke sini membawa bungkusan makanan?" sapa Yuni.

Kevin mengenal wanita ini karena wanita ini beberapa kali memesan makanan ke Restoran Bunga Bakung tempat Kevin bekerja.

"Tidak saat ini. Aku sudah dipecat dari restoran itu, sekarang ini aku datang untuk membeli mobil." Kevin mengedarkan pandangannya mencari mobil yang dia inginkan.

"Hah, mau beli mobil? Apa aku tidak salah dengar? Di sini itu harga mobilnya paling rendah itu satu milyar. Sementara dengan gaji kamu sebagai pelayan di restoran itu, kamu mungkin perlu waktu 50 tahun untuk bisa membeli mobil di sini. Buat makan aja kamu kembang kempis, pake gaya mau beli mobil. Jadi, jangan mimpi lah," kata Yuni sambil mencibir ke arah Kevin.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel