Bab 6 Aku Boleh Tertarik
Bab 6 Aku Boleh Tertarik
Jack mengikuti arah pandangan Riezka. Mulutnya tertawa karena yang dilihat adalah hal biasa terjadi di setiap pesta yang dibuat oleh Lucas.
“Kamu yakin ini alamat yang benar Jack?” tanya Riezka menggigit bagian dalam bibir bawahnya.
“Tentu saja. Katakan padaku apa yang aneh?” desak Jack melihat Riezka yang masih menatap ke depan tanpa mengedipkan matanya.
“Aneh. Aku merasa kita datang ke tempat hiburan yang paling berkelas. Lihat kendaraan yang berada di sini? Kau yakin bahwa mereka yang datang ke sini adalah pria-pria tidak bermoral?” tanya Riezka tanpa sadar bahwa dia sekarang adalah bagian yang membuat pria tidak bermoral.
“Bermoral atau tidak bukan kita yang memutuskan. Kau lupa bahwa kita berada di dalamnya?” ujar Jack mengingatkan.
“Kau benar. Aku masih berpikir kalau aku adalah orang yang paling suci,” ucap Riezka mengejek dirinya.
Jack mengabaikan ucapan Riezka, karena ia tahu gadis itu gusar.
“Sudah siap? Kita harus masuk sebelum batas waktu yang sudah ditentukan.”
“Kenapa? Apakah ada ketentuan yang mengatur?” Riezka tidak percaya kalau semua tamu harus datang tepat waktu.
“Untuk yang lain mungkin tidak. Tapi Lucas bukan orang biasa. Ayo kita keluar!”
Jack menyadari bahwa Riezka sangat gugup dan dia tidak menyalahkan gadis itu. Bagaimanapun ini adalah yang pertama kali untuknya.
“Tizara? Ayo keluar!”
Wajah Riezka pucat dan tubuhnya menegang. Tidak bisa dipungkiri bahwa ia mengalami tekanan batin antara melakukannya atau tidak.
“Kalau kamu tidak bersedia kita bisa kembali,” kata Jack yang kembali masuk ke dalam mobil.
“Jadi kita bisa kembali?” Ia tidak percaya bahwa mereka bisa kembali hanya untuk mengembangkan hatinya.
“Mengapa tidak. Kita hanya perlu membayar denda pada Lucas 10 kali lipat dari nilai yang sudah disepakati. Kemudian Aloha akan berakhir karena kehilangan pelanggannya,” cetus Jack hingga membuat wajah Riezka pucat dan bergegas membuka pintu mobil.
“Tidak. Aku tidak akan membuat mami menderita lagi. Aku yakin pasti bisa!”
Jack mengamati wajah Riezka mencari kesungguhan di wajahnya. Wajah yang memiliki kekerasan hati dan juga semangat hidup yang sebelumnya pernah hampir hilang.
Riezka berjalan dengan keanggunan yang sudah dipelajarinya ketika dia melakukan pemulihan membuat sebagian besar tamu melihatnya penuh ingin tahu.
Wanita yang baru saja melewati usia 20 sudah memiliki keanggunan layaknya wanita terhormat yang tidak dimiliki oleh para wanita yang hadir atas undangan Lucas.
Jack memberikan undangan dari Lucas dan mendapatkan pemeriksaan lebih detail karena undangan yang dimilikinya berbeda dari yang lainnya.
“Apakah nona mu baru pertama kali melakukannya?” tanya pria yang memiliki tubuh kekar dan wajahnya tampan namun menyimpan kekejaman.
“Benar.”
Pria kekar itu memperhatikan Riezka dengan pandangan menilai. Dia memang mengenal Jack, tapi belum pernah melihat pria itu posesif terhadap wanita-nya. “Silahkan masuk. Tuan Lucas meminta kalian langsung menuju ruangan Tulip. Beliau menunggu kalian di sana.” beritahunya setelah memberikan tanda pengenal yang harus Jack dan Riezka pakai.
“Terima kasih.”
Memasuki ruangan yang sangat luas dan terbuka membuat mata Riezka terbelalak. Dia tidak percaya melihat banyak sekali wanita yang mengenakan pakaian yang lebih banyak memperlihatkan bentuk tubuhnya daripada menutupinya. Sangat berbeda dengan yang dia pakai.
“Jack … mami tidak salah kan memberikan aku pakaian seperti ini?” tanya Riezka tidak yakin.
“Tentu saja tidak salah. Kamu hanya perlu mengikuti pesan yang sudah disampaikan mami. Kamu hanya melayani satu orang tamu saja yang bernama Drake. Tidak ada tugas yang lain. Bahkan Lucas juga tidak bisa memaksamu.”
“Aku masih baru, tapi mengapa mami memberikan kepercayaan begitu besar.” Katanya sementara jari-jarinya saling bertautan.
“Aku tidak tahu apa alasannya. Hanya aku minta, jaga kepercayaan mami. Oke?”
Riexka tersenyum dan berusaha menghilangkan keraguannya saat Jack membuka pintu ruangan yang diberitahukan oleh pria yang melakukan pemeriksaan di pintu sebelum mengijinkan mereka masuk.
Mata Tiza menatap tidak percaya dengan isi ruangan yang baru saja mereka masuki. Tidak terdapat apa pun di dalamnya. Berbeda dengan kemewahan yang berada di luar ruangan. “Kita tidak salah masuk, kan?” Tiza tidak dapat menyembunyikan wajah gelinya.
Mata Jack tidak berkedip saat melihat wajah Tiza setelah sekian lama hanya melihat kemurungan dan kesedihan pada wajah yang biasanya selalu ceria.
“Jack? Kamu mendengar yang aku katakan?” katanya sembari mengibaskan tangannya di depan pria dengan wajah sangar dan tidak pernah terlihat ramah. Setidaknya bukan kepadanya.
“Aku mendengarnya. Kita tidak salah. Aku melihat namamu di depan pintu kamar sebelum membukanya,” jawab Jack.
Sama seperti Riezka, dia juga bingung mengapa kamar yang mereka masuki hanya terdapat kursi yang bisa memuat dua orang saja. Mungkinkah hanya kursi itu di ruangan ini.
Tidak yakin dengan yang mereka lihat, Jack mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi mami saat pintu ruangan terbuka dan Nampak seorang pria dengan wajah dingin tetapi juga sangat tampan. Komposisi yang selalu membuat wanita tertarik untuk berada bersamanya.
“Aku yakin kamu tidak perlu menghubungi mami ketika aku sudah ada di sini. Apakah dia gadis yang mami kirim untuk melayani Drake?” tanya pria yang baru masuk yang dikenal dengan nama Lucas.
“Benar.”
Lucas mendekati Riezka. Tidak tahu dari mana keberanian itu datang. Riezka berdiri tenang dan mengangkat dagunya. Memperlihatkan bahwa dirinya berbeda dengan wanita penghibur yang ada di luar ruangan.
“Dia bersih?” tanya Lucas pada Jack membuat wajah Riezka kemerahan. Tersinggung dengan ucapan pria yang masih memeriksanya melalui tatapannya.
“Bersih. Anda bisa melihat surat-surat yang diberikan oleh dokter dan hasil laboratoium yang kami terima sore tadi.”
Riezka terkesiap mendengar ucapan Jack, Dia benar-benar tidak percaya bahwa pemeriksaan yang dikatakan oleh mami sebagai kegiatan rutin ternyata tujuannya adalah ini.
Reaksi yang diperlihatkan oleh Riezka tidak lepas dari pengamatan Lucas. Dia puas bahwa dia tidak salah menghubungi Mami Darel dan membuat penawaran yang cukup tinggi dan berbeda.
“Aku menyukainya. Apa pendidikan akademik yang kamu miliki?”
Pertanyaan yang sama sekali tidak terduga. Untuk apa Lucas bertanya tentang pendidikan seorang wanita penghibur? Apakah wanita yang sedang menghibur tamu di luar sana memiliki pendidikan tinggi? Riezka yakin tidak semua memilikinya.
“Aku Sarjana ekonomi. Tapi apa hubungannya?”
“Tentu saja ada hubungannya. Kamu akan melayani seorang Drake yang memiliki pengetahuan dan posisi yang tinggi di negaranya. Tidak mudah memberikan kepuasan padanya. Hari ini adalah kedua kalinya dia berkunjung ke negara ini sebelum kembali pulang ke kerajaannya.”
“Aku tidak mengerti Tuan. Anda membayarku agar melayani seorang tamu negara. Bagaimana kalau aku tidak bisa melakukannya? Aku tidak akan membuat kedua negara saling bermusuhan bukan?” Riezka tidak dapat menyembunyikan kegelisahannya saat mendengar bahwa dia akan melayani seorang tamu negara.
“Dengan kata lain kamu sudah mengetahui apa yang akan terjadi bila tidak berhasil melakukannya. Jadi layani dia dan berikan kepuasan padanya. Aku lihat mami sudah memberi pakaian yang berbeda dari wanita penghibur yang biasa di lihat.”
Pandangan Riezka jatuh pada wajah keras namun memperlihatkan kelembutan sama dengan wajah Jack, Ada rasa menyelusup ke dalam hatinya saat dia lebih memperhatikan wajah Lucas.
“Apa yang kau lihat! Tertarik padaku? Sayang sekali aku tidak bisa menerimanya sekarang,” katanya menyindir Riezka yang masih bersikap angkuh.
“Jadi aku boleh tertarik padamu?” Balas Riezka dengan nada menggoda.
Lucas terlihat memutar kedua bola matanya. Dia tidak tahu dari mana keberanian gadis itu keluar. Sementara Jack hanya mengangkat kedua bahunya saat pandangan Lucas tertuju padanya.
“Aku menyukai gaya bercandamu Tizara. Tizara … aku suka dengan namamu,” pujinya.
Riezka dan Jack tidak tahu harus memberi tanggapan apa pada pria yang memiliki kekuasaan sangat besar ini. Tetapi waktu terus berlalu sementara pria yang harus Riezka temui belum juga terlihat.
“Kalian ikut denganku. Walaupun aku keberatan dengan kehadiran Jack, aku tidak bisa melarangnya karena termasuk ke dalam kesepakatan kami.”
Setelah mengucapkan kalimat tersebut, Lucas berjalan mendekati dinding.
Seperti cerita mistery atau apa namanya saat sebuah pintu rahasia terbuka ketika ada gerakan atau kode yang diberikan. Itulah yang terjadi saat Lucas mengetuk dinding polos yang berada di sisi kanan mereka.