Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 3 Akhirnya Kebebasan Itu Datang

Bab 3 Akhirnya Kebebasan Itu Datang

Mammi Darel selalu mengunjungi Riezka di penjara. Sementara tidak putusnya dia berusaha mencari bukti bahwa Riezka tidak bersalah dia hanya membalas yang menimpa dirinya.

Di dalam kamarnya mammi melihat ruangannya yang mewah. Mammi bersyukur selama dirinya bekerja sebagai wanita penghibur sampai menjadi seorang mammi yang memiliki banyak anak asuh, mammi menyimpan kekayaannya di daerah lain dengan nama yang di samarkan. Mammi tidak tahu apa yang akan terjadi seandainya dia tidak melakukannya.

Rumah yang menjadi tempat tinggal mereka selama ini di sita dalam batas waktu yang tidak ditentukan. Mammi tidak tahu apa alasannya dan siapa yang memberi perintah. Dan semuanya sudah menjadi jelas ketika dia mengenal seorang Nick Lamere. Pria yang kasihan dan menaruh hati padanya.

Cukup lama mammi berada di dalam kamarnya sampai dia keluar untuk menemui seseorang yang dengan setia membantunya. Jack.

Di ruang tamu, Jack duduk bersama seorang wanita muda. Mammi menatapnya sebelum mulai bicara, “Siapa dia? Dan untuk apa kau membawanya?”

Jack memandang mammi. Dia tahu kesedihan yang dirasakan oleh wanita yang menjadi majikannya.

“Namanya Lian. Dia aku kirim ke rumah terkutuk itu untuk bekerja sebagai tukang bersih-bersih,” beritahu Jack.

“Lalu? Apakah kau menemukan sesuatu?” tanya mammi dengan napas memburu.

“Ini. Saya menemukan ini di ruangan yang terkunci. Saya sudah memastikan bahwa itu adalah rekaman cctv saat kejadian.”

Wajah Lian tertunduk raut wajahnya begitu sedih membuat mammi dan Jack bertanya, “Ada apa? Apa yang kau lihat?” tanya mammi mendesak.

“Saya minta maaf tidak dapat mengatakannya. Tapi saya mohon hokum mereka seberat-beratnya yang sudah bertindak keji pada gadis remaja yang masih polos.”

Lian tidak mau dirinya ditanya-tanya lagi sehingga dia memutuskan untuk pergi meninggalkan mammi dan Jack.

“Kamu buat copy nya. Buat sebanyak-banyaknya. Aku tidak ingin bukti ini dihancurkan mereka semua.” Perintah mammi pada Jack.

“Kau tidak ingin melihatnya?” tanya Jack sebelum pergi.

“Tidak. Aku tidak sanggup melihat penderitaan Riezka lagi. Aku akan menghubugi Nick. Semoga kali ini kita bisa membawa Riezka keluar. Aku tidak sanggup memikirkan penderitaan apa lagi yang akan dia alami bila masih berada di dalam.”

“Aku mengerti. Apa kau sudah mencari tahu kenapa kita tidak bisa melihat jelas keadaan Riezka setiap kali kita berkunjung?”

Pertanyaan Jack adalah sebuah kewajaan dan mammi juga pernah memikirkannya. Dan jawaban dari sipir penjara semakin mendorong mammi untuk bergerak cepat mengeluarkannya.

“Semuanya atas permintaan Riezka sendiri,” suara mammi begitu pelan dan lebih mirip dengan suara bisikan yang tidak ingin di dengar orang lain.

“Baiklah aku pergi dulu.”

Jack berjalan keluar meninggalkan mammi sendiri. Mammi begitu bersemangat ketika berbicara dengan Nick melalui sambungan telepon. Dan semangat di dalam dadanya semakin membubung tinggi hampir membludak ketika mendengar pendapat Nick. Kebebasan Riezka sudah di depan mata. Apalagi bukti terpenting dari kejadian terkutuk itu sudah berada di tangan mereka.

Sebulan sudah sejak laporan mammi diterima polisi dan baru hari ini surat panggilan dari pengadilan mammi terima.

Tawa kemarahan menguar dari mulut mammi. Dia tidak menyangka laporan yang dia buat justru berbalik pada dirinya sendiri. Kini dirinya dituduh dengan pasal pencemaran nama baik.

“Kita ikuti yang mereka inginkan. Aku yakin bukti yang telah kita berikan sengaja di hilangkan atau diganti dengan bukti yang lain. Yakinlah kebenaran akan segera datang,” suara bernada hiburan terdengar dari belakang mammi dan dia tersenyum melihat Nick yang tidak putus asa memberikan dukungan padanya.

“Maksudmu kita akan mengikuti semua rencananya?” tanya mammi dengan mata nanar.

“Benar. Biarkan mereka yakin dengan kemenangan mereka sebelum kita hancurkan hingga tinggal butiran debu yang tidak berarti.”

“Terima kasih Nick.”

Nick memeluk tubuh wanita yang selalu berada di dalam impiannya. Nick tidak tahu apakah Darrel merasakan kebutuhannya atau tidak. Tetapi hari ini Darrel memberikan tubuhnya untuk dinikmati oleh Nick.

Hari persidangan sudah tiba. Darrel didampingi oleh Nick memasuki ruang siding. Di sana dia melihat 6 orang pemuda yang wajahnya membuat mammi tidak mampu menahan diri untuk mendatanginya. Tetapi mammi tidak bisa menghampiri mereka. Dan sebagai wanita penghibur mammi mempunyai cara sendiri bagaimana menghancurkan harga diri dan mental mereka.

Makian dan umpatan keluar dari pria yang duduk di samping Renold yaitu Razak Dhamler dan Gazil Lomart ayah dari Renold dan Davin.

“Kenapa? Sangat nyata terlihat bukan? Apa yang kalian tanam itulah yang kalian dapatkan,” ejek Darrel membuat wajah Renold dan Davin seputih kapas.

“Aku punya saran bagaimana kalau aku memberikan salah satu gaun Riezka pada kalian? Tentu saja kalau kalian berdua memiliki tubuh mungil sepertinya,” kekehan Darrel membuat mereka mengamuk dan bermaksud memukul Darrel.

“Tindakan Anda hanya memberi bukti bahwa kalian layak mendapatkan hukuman,” ancam Nick sebelum menarik tangan Darrel meninggalkan mereka semua.

Di luar gedung pengadilan, para pengunjung ramai-ramai datang dan memberikan tekanan pada Mammi Darrel. Warga tidak menerima kalau daerahnya dijadikan lokalisasi.

“Manusia bodoh. Semuanya hanya menjadi bukti kalau yang datang adalah warga bayaran semua. Apakah mereka tidak tahu sudah setahun tempat itu di tutup.” Gerutu mammi tertawa sinis.

“Tenanglah. Kami mengharapkan ketenanganmu. Ingat! Reizka membutuhkannya,” bujuk Nick.

“Aku akan keluar dan berharap semuanya sesuai dengan rencana,” bisik Jack pelan dan berjalan keluar dari ruang siding.

Ucapan Nick menyadarkan mammi. Dengan menarik napas panjang mammi mulai mengikuti persidangan. Persidangan yang berisi bukti palsu membuat Mammi, Nick dan Jack tertawa puas. Ternyata dugaan mereka benar. Rekaman yang mereka kirim telah di tukar dengan rekaman cctv yang sudah di edit.

Tiba-tiba di luar ruang pengadilan terdengar suara riuh dan penuh dengan teriakan ngeri. Sebuah pertunjukkan telah di perlihatkan oleh Jack menggunakan dinding putih sebagai layarnya.

Petugas yang berada di dalam ruang siding bergegas keluar dan melihat Jack berdiri dengan memegang pengeras suara.

“Apakah kalian akan membiarkan anak kalian mengalami nasib seperti ini? Dia adalah gadis remaja yang selalu di lindungi. Tapi lihat bagaimana dia dihancurkan. Apakah salah kalau dia membalas semua yang sudah dia terima? Kalau kalian menyalahkan dirinya aku yakin masa depan anak-anak kalian akan hancur sama seperti yang dialami gadis itu. Karena hukum hanya dimiliki oleh orang-orang yang berkuasa.”

Semua diam mendengarkan orasi dari Jack begitu juga petugas pengadilan dan polisi yang tidak bisa berpaling dari layar yang memperlihatkan tindakan brutal 6 orang pemuda terhadap seorang gadis remaja.

Perlahan tapi pasti, petugas yang masih memiliki moral tinggi bergerak masuk ke ruang sidang dan mendekat ke arah 6 pemuda yang berada di film yang masih berlangsung.

Enam orang pemuda segera diamankan dan salah seorang polisi membuat laporan atas perbuatan kejamnya.

Mammi memeluk Nick. Perjuangan mereka membuahkan hasil. Setahun lebih mereka berusaha mencari keadilan untuk Riezka dan hari ini juga pengadilan memberikan kebebasan setelah sidang di tunda selama 4 jam.

“Mereka akan mendapatkan balasan Darrel. Kita akan pastikan hidup mereka tidak berarti. Bukan dengan siksaan seperti yang diterima oleh Riezka. Tapi dengan menghancurkan mental mereka,” bisik Jack saat dia memeluk tubuh Mammi yang bergetar.

“Benar. Kita buktikan bahwa uang dan kekuasaan mereka tidak bisa menjamin bahwa mental mereka juga kuat. Anak-anak manja seperti mereka akan merasakan bahwa pilihan mati lebih tepat daripada bertahan untuk hidup.”

Nick berjalan menjauh. Saat seperti ini dia tidak ingin mengganggu. Ada tugas yang harus dia lakukan sebelum ada kesalahan terjadi. Dengan menghubungi mereka yang memiliki kekuasaan Nick meminta tambahan petugas yang akan mengawal 6 orang pemuda yang sudah diamankan. Nick ragu bahwa mereka diamankan bukan untuk mendapatkan hukuman tapi untuk mendapatkan kebebasan.

Hari ini Darrel, Jack dan Nick akan menjemput Riezka dan membawanya pulang. Tidak ada yang mengetahui tekanan jiwa yang melanda Riezka. Dia khawatir dan gelisah saat bertemu dengan mammi. Ketakukan melandanya ketika perlahan-lahan Riezka melangkah keluar dan bertemu dengan orang-orang yang menyayanginya.

Teriakan histeris mammi dan seruan tertahan Jack dan Nick membuat langkah Riezka terhenti sampai tubuhnya di dekap erat sementara mulut mammi meracau dengan berbagai umpatan sekaligus penghiburan.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel