Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 10 Kekhwatiran Nick terhadap Riezka

Bab 10 Kekhwatiran Nick terhadap Riezka

Sudah sejam lamanya Riezka terbangun dari tidurnya. Tetapi ia masih sangat ingin berleha-leha untuk terus berada di tempat tidurnya yang empuk, Tubuhnya masih merasakan gelenyar kenikmatan akibat permainan yang dilakukan Drake pada tubuhnya.

“Aku belum pernah melakukannya, tapi mengapa bersama pria itu aku merasa sangat nyaman,” katanya membayangkan semua yang dilakukan oleh Drake sejak ia masuk hingga meninggalkan pria itu.

Riezka menggeliat untuk merenggangkan otot-ototnya yang kaku. Tiba-tiba ia teringat sesuatu dan segera melompat menuju cermin. Ia memperhatikan tubuhnya yang telanjang memastikan bahwa tidak ada tanda yang ditinggalkan oleh Drake.

Rasa lega terpapar dengan jelas di wajahnya karena pria itu bermain bersih dan tidak meninggalkan kerusakan di tubuhnya.

Sementara Riezka masih berada di dalam kamar, Mammi melihat ponselnya berbunyi dan terlihat sebuah nama di layar ponselnya. Nama seorang pria yang selalu royal dalam memberikan bayaran terhadap anak-anak asuhnya. Lukas.

“Selamat siang Lukas…ada yang bisa aku bantu?” sapa Darrel dengan suaranya yang lembut dan empuk.

“Tentu saja ada Darrel. Kau tahu tamuku sangat terkesan dengan pelayanan anak asuhmu semalam. Sebelum kembali ke Univanze dia memintaku untuk menghubungimu.”

“Benarkah? Aku sangat bahagia Tizara berhasil menyenangkan tamu-mu. Lalu kenapa kau tadi mengatakan kalau tamu-mu telah merepotkan dirimu untuk menghubungiku?”

“Karena aku mempunyai penawaran yang sangat besar untukmu dan wanita yang semalam kau kirim. Bisakah kalian datang ke kantorku sore ini?”

“Boleh aku tahu maksud dari kata kalian yang kau ucapkan? Aku yakin kau sangat mengetahui bahwa wanita yang semalam aku kirim adalah anakku yang paling istimewa. Jadi aku tidak mau dia datang bersama dengan orang-orang yang sudah terkenal di dalam bisnis hiburan,” jawab Darrel setelah cukup lama terdiam.

Tidak ada jawaban dari Lukas membuat Darrel ragu apakah Lukas masih berada di ujung telepon atau sudah memutuskan pembicaraan.

“Halo Lukas…kau masih mendengar suaraku?”

“Masih. Jadi bagaimana baiknya kita bicara. Apakah ada tempat yang bisa membuat kita bertemu? Aku tahu klub milikmu tidak buka pada siang hari,” jawab Lukas setelah cukup lama terdiam.

“Apakah ini berhubungan dengan Tizara? Kalau ya aku akan mengirim Tizara bersama dengan Leon,” jawab Darrel.

“Kau mempercayakan keputusan besar pada anak asuhmu?” suara Lukas terdengar tidak percaya.

“Aku yakin sama sepertiku Tizara juga tidak akan mengambil keputusan dengan terburu-buru. Aku yakin dengan dia mengetahuinya akan menjadi mudah baginya,” beritahu Darrel memberikan alasan.

“Aku mengerti. Bagaimana kalau setelah jam makan siang anak asuhmu datang menemuiku. Aku akan mengirim alamatnya padamu,” ujar Lukas memutuskan.

“Baik. Lukas apakah kau tidak bisa memberikan sedikit bocoran padaku?” ujar Darrel tiba-tiba penasaran.

Suara tawa terdengar keras ditelinga Darrel membuatnya menjauhkan ponselnya dari telinga.

“Kau akan mengetahuinya kalau kau datang bersamanya daripada anak asuhmu datang sendiri.”

Lukas sudah memutuskan sambungan teleponnya setelah rasa penasaran Darrel mengalahkan egonya untuk melarang Tizara datang sendirian menemui Lukas.

“Sialan Lukas. Apa yang membuatnya main rahasia? Tapi aku juga tidak bisa membiarkan Riezka dikenali oleh banyak orang bila dia datang bersamaku atau dengan Jack di tempat umum,” katanya membatin karena Lukas sudah membuat dirinya harus memilih.

Waktu sudah menunjukkan pukul 11 siang ketika Riezka keluar dari kamarnya. Ia sedang berjalan menuju dapur ketika dari arah pintu pagar ia melihat Nick Lamere berjalan dengan cepat melintasi halaman.

“Tumben Nick datang ke sini pada siang hari. Apa yang membuatnya datang kesini?” Riezka memperhatikan pria yang sudah banyak membantunya selama ia menjalani perawatan sekaligus mengeluarkannya dari penjara.

Dengan ragu, Riezka mengetuk pintu kamar Darrel untuk mengatakan kalau Nick datang berkunjung.

“Mam…mammi….” Panggilnya pelan seraya mengetuk pintu kamar.

“Ya Riez, ada apa?”

Riezka melihat wajah mammi yang sangat segar dan sudah berdandan dengan rapi.

“Aku melihat Nick baru melintas halaman. Mungkin sebentar lagi si mba kasih tahu kalau ada yang cari mammi,” katanya sambil memandang mammi nakal.

“Hem…nanti mammi temui. Kamu sudah makan belum?” tanya mammi.

“Belum. Ini aku baru mau ke dapur. Oh iya Mam. Semalam Drake memberikan aku cek dengan nilai yang cukup besar. Sebentar lagi aku ambil,” beritahu Riezka sebelum dia melangkah ke dapur.

“Tidak perlu. Cek tersebut adalah bonus buat kamu. Mammi sudah mendapat bayaran dari Lukas. Kemarin bagaimana waktu ke bank? Bisa dengan menunjukkan sertivicate operasi kamu?”

“Bisa Mam. Seperti yang mammi katakan, wajah dan penampilanku memang baru, tapi semua identitas kependudukanku masih tetap sama,” jawabnya.

“Ya sudah. Kamu makan dulu sana!”

Setelah rumah dan tempat hiburan dikembalikan pada Darrel melalui proses hukum yang dibuat-buat akhirnya dapat Darrel miliki kembali. Semuanya sudah kembali normal, tetapi Darrel tetap memutuskan untuk menempati rumahnya yang baru bersama dengan Riezka di temani oleh 2 orang pembantu dan seorang pengawal.

Rumah yang mereka tempati sekarang memang tidak seramai dan sebesar yang dulu, tetapi tinggal di rumah ini seperti merasakan kehidupan yang wajar dan normal. Hubungan Riezka dengan Darrel seperti hubungan antara ibu dan anak. Bukan seperti hubungan antara anak asuh dengan mucikarinya.

Di ruang depan, Nick duduk menunggu Darrel. Ia tahu kedatangan yang tidak biasa pasti berhasil menarik perhatian mereka yang tinggal di rumah ini.

Sejak kasus Riezka selesai, Nick lebih banyak bertemu dengan Darrel di klub. Pilihannya agar mereka lebih bebas dan tidak membuat para tetangga saling berbisik.

“Ada apa Nick? Tidak biasanya kamu datang pada siang hari? Ada sesuatu yang mengganggumu?” tanya Darrek duduk di samping Nick dan menyentuh lengannya.

Nick tersenyum dan menarik tubuh Darrel agar merapat dengannya. Dari wajahnya menyiratkan kekhawatiran.

“Katakan ada apa! Kau membuatku khawatir dan menduga yang tidak-tidak,” tegur Darrel karena sikap diam Nick.

“Aku dengar semalam kau sudah mengirim Riezka untuk melayani tamu? Kau tidak khawatir padanya?” bisik Nick pelan dan ragu-ragu.

Darrel yang mendengar pertanyaan Nick tersenyum lega. Ternyata kedatangan Nick pada waktu yang berbeda karena khawatir dengan keadaan Riezka.

“Kau tidak perlu khawatir. Tidak terjadi sesuatu yang mengkhawatirkan. Kau tahu, klien yang menjadi tamu Riezka sangat puas. Lukas tadi pagi menghubungiku agar membuat perjanjian yang saling menguntungkan. Kau adalah pengacaraku, bagaimana kalau kau juga mendampingi? Seperti kau tahu aku tidak mengerti.”

“Aku akan mendampingimu. Jadi semalam Riezka ada di rumah Lukas? Kau sudah benar-benar bertanya padanya kalau tidak ada sesuatu di sana?” selidik Nick membuat Darrel bingung dan ucapan tersebut tanpa sengaja di dengar oleh Riezka yang baru saja kembali dari dapur.

“Kejadian apa? Kami tiba di sana malah belum banyak yang datang,” tanya Riezka dengan duduk di depan kedua orang yang sangat berjasa di dalam hidupnya.

Terlihat Nick menarik napas sebelum berbicara, “Ada laporan tentang anak dibawah umur yang dipaksa menjadi wanita penghibur hingga gadis itu trauma karena bagian inti tubuhnya mengalami kerusakan yang sangat parah,” beritahu Nick menaikkan sebelah alisnya.

“Benarkah? Dari rumah hiburan mana?” tanya Darrel santai tidak seperti Riezka yang terlihat khawatir.

“Aku belum tahu. Tapi Lukas baru saja membuat pernyataan kalau dirinya tidak ada hubungan sama sekali dengan kejadian tersebut. Dia memang menyediakan tempat untuk memberikan hiburan pada tamu yang baru saja datang dari luar negeri.”

“Benar. Bodoh sekali kalau mereka menyalahkan Lukas untuk hal tersebut,” sahut Riezka mengikik geli.

“Aku sangat khawatir dan sempat berpikir kalau kau yang mengalaminya Riezka. Untuk itulah aku bergegas untuk menemui kalian,” jawab Nick tertawa.

Nick memperhatikan kening Riezka yang berkerut dan ia langsung menanyakannya, “Ada apa? Kenapa kau terlihat ragu-ragu? Katakan saja kalau kau memerlukan pendapat aku pasti akan memberikan jawaban kalau kau minta.”

“Semalam aku dan Jack memang berada di sana. Tetapi aku tidak melihat keanehan sebelum kami menemui pria yang harus aku layani,” jawab Riezka pelan.

“Waktu kau datang memang belum terjadi sesuatu, bagaimana ketika kalian pulang? Jam berapa kau meninggalkan kamar klienmu?”

“Sudah lewat dinihari. Dan kami melalui pintu dan rumah yang berbeda dari tempat kami masuk,” jawab Riezka yakin.

“Ada apa Nick? Kenapa kau bertanya seperti itu? Kau curiga dengan Riezka?”

“Tidak. Aku khawatir kalau ada yang melihat kehadiran Riezka dan mencari peluang untuk membuat klubmu ditinggalkan oleh penggemar setiamu.”

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel