Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Kejujuran Casandra

Ya, mungkin ini adalah saatnya Casandra jujur tentang Lutfi. Casandra ingin Jack tahu siapa Lutfi sebenarnya.

“Bukan dia orangnya, Lutfi adalah mantan kekasihku. Aku mengenal dia sebelum dia pindah ke Bandung. Kamu pasti penasaran mengapa aku cuek sama Lutfi. Karena aku sakit hati dulu dia ninggalin aku ke Bandung.” Casandra jujur pada Jack.

“Lalu siapa Ayah janin itu?” tanya Jack penasaran. Casandra terdiam, ini belum waktunya Jack tahu kebenaran itu.

“Bukankah perjanjian aku akan jujur tentang itu setelah anak ini lahir? Jadi bersabarlah sampai anak ini lahir. Nunggu paling 2 mingguan lagi ya aku akan jujur pada kamu.” Casandra belum siap jujur tentang satu hal ini.

Akhirnya Jack mengalah, dia tidak menanyakan lagi pada Casandra karena memang belum waktunya. Mereka kini berada di dalam kamar, tidak berapa lama Naomi datang.

Naomi sudah berjaga-jaga jika Casandra melahirkan, dia juga sudah membawa beberapa baju bayi. Casandra senang Mamamu mau merawat bayi itu, jika Casandra membuang pasti tidak tega.

“Mama sudah bawakan makanan buat kalian,” kata Naomi sembari menata makan malam dibantu oleh pembantu Casandra.

Mereka makan malam bersama, jack mengangkat telfon saat ponselnya berdering. Entah siapa yang menelfon Jack tampak senang.

“Siapa Mas yang telfon? Kamu gembira sekali?’’ tanta Casandra penasaran. Baru kali ini Jack sebahagia itu seperti baru mendapat hadiah lotre.

“Mas Brian akan pulang, dia akan memperkenalkan calon istrinya,” jawab Jack tersenyum. Mendengar nama Brian, Casandra teringat kejadian waktu itu.

Selesai makan Casandra dan Naomi menonton televisi, sedangkan Jack mengerjakan kerjaan kantor. Casandra merasa ketakutan dengan akan datanganya Brian. Namun, dia berusaha tenang agar semua orang tidak curiga.

Casandra tidur lebih dahulu, dia merasa perutnya keram. Jack menemani dia, Naomi menginap sehingga Jack merasa terbantu jika memerlukan sesuatu.

**

Bangun tidur Casandra merasakan mules, tapi lebih sering. Kata Naomi Casandra akan lahiran, mereka membawa Casandra kerumah sakit. Ternyata benar Casandra sudah bukaan 3.

Semua keluarga menunggu, hanya Naomi yang menemani Casandra. Keluarga yang lain menunggu diluar, Casandra masih belum juga lahiran padahal sudah 5 jam di dalam.

“Ma, kenapa lama sekali lahirnya?” tanya Casandra takut jika bayinya kenapa-kenapa. Tapi kata Dokter pembukaan belum lengkap karena tadi sempat kembali ke bukaan 5 lagi.

“Sabar berdua saja ya,” kata Naomi menenangkan Casandra. Naomi mengejan beberapa kali, dokter mengecek sudah bukaan lengkap. Dokter dan suster menyiapkan persalinan.

“Ayo Bu segera mengejan tapi pinggulnya jangan diangkat ya,” kata Dokter. Casandra mengejan beberapa kali sampai akhirnya bayinya lahir. Suster membersihkan bayinya dan mengecek kesehatan bayinya.

Anak Casandra seorang perempuan, hidungnya mancung dan kulitnya putih. Wajahnya mirip Casandra, dia sangat cantik. Naomi langsung menggendongnya, saat Dokter menyuruh Casandra menyusui dia tidak mau.

Naomi akhirnya memberikan Dokter bahwa anak ini akan dia adopsi. Keluarga yang lain sudah boleh masuk, tapi Jack tidak mau masuk karena ada bayi itu.

“Cantik sekali,” kata Mama Jack menggendong cucunya. Dia mencium bayi itu hingga menangis.

Casandra dirawat beberapa hari karena belum terlalu pulih. Sedangkan bayinya langsung dibawa pulang oleh Naomi. Jack tidak mau melihat bayi itu sama sekali.

**

Brian telah sampai di rumah bersama kekasihnya, keluarganya menyambut dengan senang. Brian baru beberapa bulan pergi sebelum Jack menikah karena tugas.

“Kenalin Ma, Pa. Ini Kania calon istri Brian,” kata Brian memperkenalkan Kania pada kedua orang tuanya.

“Oh ya nanti malam kita kerumah Jack ya, dia pasti kangen sama kamu,” kata Mama Jack pada Brian.

Mereka lalu makan setelah itu istirahat, Brian merasa kangen dengan seseorang. Seseorang yang telah dia lukai sebelum dia pergi.

“Dimana kamu sekarang?” tanya Brian. “Kabar terakhir kamu telah menikah.” Brian berusaha memendam kangennya.

Mereka akan makan malam di rumah Jack, Jack senang kakaknya akan datang. Dia ingin memarahinya karena pergi sebelum Jack menikah.

“Keluarga aku akan malam bersama kita, aku akan kenalkan kamu dengan kakakku. Kamu pasti senang, kakakku orangnya ramah sekali.” Jack memberitahu Casandra yang baru saja keluar dari rumah sakit.

Casandra hanya tersenyum, dia berharap Brian kakak Jack bukan orang yang sama dengan Brian yang dia kenal. Jika benar, maka akan terjadi permusuhan.

**

Kania sedang duduk diteras bersama Mama Jack, Mama Jack bercerita tentang Brian waktu kecil. Kania senang bisa akrab dengan keluarga Brian.

“Tante pasti senang punya dua anak laki-laki,” kata Kania tersenyum manis pada Mama Jack.

“Tentu, mereka yang selalu bikin Tante tersenyum,” kata Mama Jack.

Hari sudah sore, mereka segera masuk kedalam rumah sebentar lagi magrib tiba.

**

Naomi dan Dion sedang mengurus akte kelahiran bayi perempuannya yang diberi nama Sandrina Putri, di panggil Putri.

“Putri, anaknya Mama lagi bobok ya?” tanya Naomi seakan putri sudah bisa berbicara. Dia mencium putri yang sekarang menjadi anaknya.

“Biarkan dia tidur, jangan diganggu,” kata Dion. “Oh ya Lusa kita pindah, karena besok akte Putri sudah jadi.” Dion dan Naomi benar-benar akan menjauh dari Casandra dan Jack.

Sebenarnya berat bagi Naomi memisahkan bayi dari ibu kandungnya tapi semua demi kebahagiaan Casandra. Mereka rela menjauh dan merawat bayi tidak berdosa itu. Bahkan sampai saat ini mereka tidak tahu siapa ayah kandung bayi itu.

Putri tiba-tiba menangis, Naomi segera menggendongnya. Dion membuatkan susu untuk putri, dengan adanya putri mereka tidak lagi kesepian. Mereka mendapat kebahagian yang baru.

“Ini Susunya,” kata Dion pada Naomi. Bayi mungil itu menyusu setelah itu tidur kembali. Naomi berharap putri akan menjadi anak yang sholehah dan berbakti pada dia dan Dion.

Mereka meletakkan Putri, Naomi segera ke dapur untuk menyiapkan makam malam. Sedangkan Dion menunggui putri sambil main kerja.

**

Brian dan keluargamu telah sampai dirumah Jack, Jack senang dan memeluk Brian. Mereka masuk Casandra masih didapur menyiapkan makan malam.

“Sayang kenalkan ini Kakakku,” kata Jack pada Casandra. Casandra kaget melihat Brian yang dia kenal ternyata Kakak Jack. Casandra tersenyum pada Brian, senyum yang dipaksakan.

Mereka makan bersama, Kania tampak akrab dengan Casandra. Casandra berharap Brian memilih orang yang tepat.

Selesai makan mereka ngobrol, Brian beberapa kali mencuri pandang pada Casandra. Tapi Casandra cuek sekali padanya.

“Mas, aku kan sudah melahirkan. Kamu penasaran kan siapa ayah anak itu?” tanya Casandra tiba-tiba yang membuat semua mengalihkan pandangan pada Casandra.

“Iya katakan, siapa dia?” tanya Jack antusias. Jack sempat lupa akan janjinya Casandra tentang hal itu tapi kini Casandra bersedia memberiitahunya.

Casandra menarik nafas dalam-dalam lalu mengeluarkannya. Mungkin ini adalah saat yang tepat untuk jujur, biar Casandra tidak didera rasa bersalah pada Jack.

“Dia,” kata Casandra menunjuk pada Brian yang duduk disamping kania. Semua orang kaget ketika Casandra menunjuk Brian sebagai ayah dari bayi yang beberapa hari lalu dilahirkan Casandra. “Kakak kamu adalah ayah bayi itu.” Tambah Casandra meyakinkan.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel