Ringkasan
Jack dan Casandra menikah dengan penuh kebahagiaan. Tapi kebahagiaan itu hilang setelah Jack tahu bahwa Casandra dia nikahi dalam keadaan tidak suci lagi. Bahkan Casandra dinyatakan hamil, 2 minggu setelah pernikahannya. Jack mengklaim anak itu bukan putrinya. Jack tidak pernah menginginkan anak itu lahir, begitu juga dengan Casandra. Setelah anak itu lahir, dia merasa tidak punya orang tua. Bagaimana kehidupan Putri setelah itu?
Pernikahan
Pernikahan adalah sesuatu yang skripsi dan pantang untuk dipermainkan. Saat ini dua insan telah melaksanakan pernikahannya siapa lagi kalau bukan Jack dan Casandra. Sepasang kekasih ini setahun yang lalu jadian. Dam sekarang memutuskan untuk menikah.
Keluarga kedua mempelai sangat bahagia dengan pernikahan ini. Karena ini adalah impian mereka, menikahkan anak-anaknya demi kelangsungan usaha mereka.
“Selamat Jack atas pernikahan kalian,” kata Lutfi sahabat Jack. Lutfi melirik kearah Casandra yang tampil cantik sekali. Namun, Casandra mengacuhkan Lutfi.
Jack tidak menyadari hal itu, dia senang sahabatnya yang baru saja kembali dari bandung itu hadir diacara pernikahannya. Mereka terpisah cukup lama 5 tahun lamanya, dan kini Lutfi kembali untuk membangun bisnis baru bersama Jack.
Lutfi mengulurkan tangannya pada Casandra tapi dia diacuhkan Casandra. Jack menganggap bahwa itu hal biasa, karena mereka baru saja kenal.
“Jack kamu beruntung menikah wanita cantik seperti Casandra. Pasti dia primadona banyak pria,” kata Lutfi saat mereka hanya berdua.
“Ya, aku beruntung. Banyak pria yang mengejarnya tapi aku yang mendapatkan hatinya. Bahkan ada penggemar rahasia dia juga yang sering mengirim barang. Tapi aku tidak cemburu, dia dan hatinya sekarang milikku.” Jack tersenyum senang.
Para tamu mulai berdatangan memberikan ucapan selamat pada Jack dan Casandra. Casandra tersenyum manis pada semua tamunya entah itu perempuan atau laki-laki kecuali Lutfi.
“Selamat cantik, ih kamu makin cantik saja,” kata Laura sahabat Casandra. Laura melirik kearah Jack, Jack tersenyum pada Laura. “Suami kamu tampan sekali, suami impian semua orang.” Laura berkata tanpa menghiraukan raut wajah tak suka dari Casandra.
Beberapa tamu saling bergantian mengucapkan selamat pada kedua mempelai. Dari kejauhan terlihat Lutfi memperhatikan Casandra.
“Kamu memilih dia, baiklah,” ucap Lutfi sembari melihat Casandra. Kini Lutfi bergabung dengan teman-teman Jack yang lain.
Teman-temannya menggoda Lutfi yang masih asyik ngejomblo terus. Bahkan dikira dia bukan pria normal yang tidak akan suka pada wanita. Tapi dia mengelak, bahkan dia telah mengaku punya wanita idaman.
“Seperti apa wanita itu, Lut?” tanya Hans temannya yang penasaran tipe wanita idaman Lutfi. Dari sejak sekolah Lutfi sendiri yang belum pernah pacaran.
“Cantik, pintar dan pastinya mencintai aku,” kata Lutfi. Teman-temannya hanya menertawakan Lutfi, dia bilang Lutfi hanya bisa bermimpi saja.
Sejak dulu Lutfi selalu dibully teman-temannya, hanya karena dia enggan berpacaran. Bukan seperti Jack yang selalu dipuji karena pandai merayu wanita. Bahkan dulu Jack dicap sebagai playboy yang paling tampan.
Dulu ada rasa iri pada Jack, tapi saat ini Lutfi tidak merasakan hal itu. Biar bagaimanapun, Lutfi tidak akan pernah bisa menadingi Jack. Selain tampan Jack juga kaya melebihi Lutfi.
“Jangan melamun, cari pacar sana,” kata Hans saat menyadari Lutfi melamun. Lutfi hanya tersenyum menanggapi perkataan temanmu itu.
“Terserah kalian jika tidak percaya,” ucap Lutfi lalu pergi menuju tempat lain. Teman-temannya hanya tersenyum menatap kepergian Lutfi. Teman-teman Lutfi seperti musuh dalam selimut, baik didepan jahat dibelakang.
Mereka menggunjingkan Lutfi seperti saat dulu, dia menjadi bulan-bulanan temannya. Perempuan pun banyak yang tidak mau berdekatan dengan Lutfi.
Acara telah usai Jack dan Casandra masuk ke kamar pengantin. Seperti pada umumnya malam pertama adalah hal yang paling berkesan. Casandra membuka baju tidurnya, baru kali ini Jack melihat kulit mulus Casandra.
Tidak butuh waktu lama Jack dan Casandra memadu cinta. Jack merasakan ada yang berbeda, tapi Jack tepis pikiran negatif itu. Jack tetap menikmati malam pertamanya dengan Casandra.
Casandra lihai sekali membuat Jack terbuai, dia memainkan milik Jack dan merangsang Jack. Jack sadar Casandra bisa apa saja termasuk urusan ranjang. Pantas saja banyak orang yang merebutkan Casandra. Tapi Jack beruntung mendapatkan Casandra yang menjadi jaman para pria.
Jack menggoyangkan pinggulnya, menikmati setiap sensasi yang pertama kali dia lakukan. Dia memang playboy tapi pantang bagi dia menodai wanita. Apalagi wanita yang dia sayangi. Karena bagi dia kesucian yang berhak mendapatkan adalah suami wanita itu bukan kekasihnya.
Setelah menjalankan aktivitas itu, Casandra ke kamar mandi untuk membersihkan diri tapi Jack dibuat bingung. Ini adalah malam pertamanya tapi Casandra tidak berdarah.
“Mengapa tidak ada bercak darah? Apa dia sudah tidak suci?” tanya Jack. Casandra bingung melihat suaminya seperti mencari sesuatu disprai.
“Cari apa sayang?” tanya Casandra penasaran. Jack hanya diam, dia menatap wajah Casandra yang terlihat polos dan tidak tahu apa yang dia cari.
“Tidak apa-apa, ayo kita tidur!” ajak Jack. Casandra naik keatas tempat tidur. Dia memeluk Jack, dan segera tidur. Mereka lalu tidur, namun Jack masih penasaran.
**
Pagi ini Jack masih libur, dia menghabiskan waktu berdua dengan istrinya di kamar. Casandra membawakan makanan ke dalam kamar mereka sarapan.
Selesai sarapan Jack meminta Casandra agar menemani dia dikamar seharian. Casandra tidak keberatan mereka berdua didalam kamar.
Ponsel Jack berdering saat Casandra di dalam kamar mandi. Ternyata panggilan dari Lutfi, dia segera mengangkatnya.
“Bagaimana malam pertama kamu Jack? Pasti menyenangkan. Masih segelkan?” tanya Lutfi sambil tertawa menggoda. Jack hanya diam saja, Casandra sudah keluar dari kamar mandi.
“Sudah dulu ya, aku ingin bersama istriku dulu,” kata Jack mematikan sambungan ponselnya. Casandra mendekati Jack dan memeluknya.
Akhirnya pagi ini mereka memadukasih lagi. Casandra nampak sudah lihai bermain, bahkan dia menawarkan gaya lain pada Jack. Bahkan Casandra sudah tidak malu lagi telanjang dihadapan Jack.
“Sayang kamu pandai sekali,” puji Jack pada permainan Casandra. Casandra hanya tersenyum, dia masih berada diatas Jack. Dia memuaskan hasrat suaminya, dia yakin Jack akan senang dengan permainan ranjangnya.
“Aha ahah,” desah Jack yang membuat Casandra makin senang. Casandra menggoyangkan pinggulnya lebih cepat agar Jack mendapatkan kepuasannya.
“Hampir keluar sayang, mantap lanjutkan!” kata Jack mengacungkan jempol pada Casandra.
Casandra mencapai titik kepuasan, disusul dengan Jack. Mereka tampak tersenyum, Casandra mencium Jack. Lalu dia berbaring disamping Jack. Casandra ke kamar mandi, Jack memeriksa sprei lagi. Tapi hasilnya nihil tidak ada bercak darah disprei.
Mendengar pintu kamar mandi di buka, Jack menatap Casandra yang baru keluar dari kamar mandi. Tatapan aneh Jack membuat Casandra takut. Casandra mendekati Jack, berharap Jack tidak marah. Dia tidak tahu apa salahnya sehingga Jack menatapnya seperti itu. Baru saja Casandra melakukannya, tapi wajah Jack berubah jadi aneh sekali.
“Kamu kenapa sayang?” tanya Casandra dia duduk ditepi ranjang dekat dengan Jack. Dia memegang tangan Jack dengan lembut. Tapi sepertinya Jack akan mengatakan sesuatu yang sangat penting.
“Siapa yang mendahului aku? Mengapa tidak berdarah?” tanya Jack. Casandra kaget dengan pertanyaan Jack itu.