Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 16 Memperkenalkan Diri

Bab 16 Memperkenalkan Diri

Apa Mingyue yang ingin melihatnya? Atau apa Ziyan yang ingin melihatnya? Jangan bilang dirinya ini benar-benar dikenal? Yang direncanakan Mingyue bukanlah cara pertemuan seperti ini, setidaknya Mingyue ingin membuat Chu Ziyan memiliki rasa terima kasih padanya baru ingin bertemu. Tapi, karena sudah seperti ini, sekarang dirinya hanya bisa menghadapinya saja, Mingyue mengangkat kepalanya dengan hormat tapi juga takut.

Mata lembut Chu Ziyan jatuh di wajahnya.

Mingyue segera menundukkan kepalanya lagi dengan hormat.

Bibir Chu Ziyan sedikit mengulas senyum dan berkata: "Benar-benar anak yang pemalu. Baik, berikutnya."

Hanya seperti itu? Sudah lolos begitu saja?

Orang-orang di belakang terus memperkenalkan diri, melapor dari pintu. Chu Ziyan masih mendengarkan dengan sabar seperti tadi, dan juga dari awal hingga akhir dia juga tidak menatapnya lagi sampai semua orang selesai memperkenalkan diri. Ziyan tampaknya memperlakukan orang lain sama seperti dia memperlakukan Mingyue, tapi kenapa hati Mingyue merasa aneh?

Su Wanrong kemudian merasa lega.

Tapi pada saat ini, Chu Ziyan kemudian batuk perlahand dan tiba-tiba memanggil: "Pelayan Istana Su."

Jantung Su Wanrong seketika terkejut, baru saja dirinya sedikit tenang sekarang napasnya menjadi tercekat, dadanya berdebar kencang, dia kemudian melangkah maju dan memberi hormat.

"Aku di sini."

"Tadi malam ..." Kata-kata lembut Chu Ziyan itu terhenti di situ.

Kepala Pelayan Zhou melangkah maju kemudian mengambil cangkir teh yang ada di atas meja lalu diserahkan ke tangan Ziyan, Ziyan lalu menyesapnya perlahan, tatapannya itu jatuh ke cangkir teh, tidak menatap Su Wanrong.

Tapi tindakan Ziyan yang berhenti seperti itu membuat Su Wanrong sangat gugup, dia terus berspekulasi mengenai apa yang akan dikatakan Ziyan selanjutnya, dirinya meremas gaunnya erat-erat dengan tangannya, tubuhnya sedikit gemetar.

"Pelayan Istana Su, tadi malam..." Melihat dahi Su Wanrong yang berkeringat, Chu Ziyan kemudian berkata dengan lembut, "Merepotkanmu."

Su Wanrong sedang bimbang apa dirinya harus mengekspos Mingyue atau bertaruh pada keberuntungan, tubuhnya sedikit bergetar: "Ini merupakan pekerjaanku, sama sekali tidak merepotkan."

Chu Ziyan meletakkan cangkir teh di tangannya kemudian berkata perlahan: "Sejak zaman kuno jika tidak ada aturan maka itu tidak akan teratur, jadi aku telah menetapkan berbagai peraturan mengenai akses ke Istana JingAn ..."

Ziyan berbicara dengan jelas dan tegas, dengan suara yang enak didengar itu bergema lembut di dalam aula, terdengar begitu menyenangkan di telinga orang lain, tapi itu seperti pisau lembut yang satu per satu menerobos pertahanan batin Su Wanrong.

Su Wanrong sama sekali tidak bisa menebak apa yang ingin Ziyan lakukan, semakin dirinya mendengarkan, dirinya semakin takut, punggungnya bahkan sudah basah oleh keringat.

Suara Chu Ziyan yang jernih itu terus berkata: "Mengenai aturan keluar masuk Istana JingAn ..."

"Yang Mulia!" Su Wanrong berlutut, garis pertahanannya benar-benar hancur bahkan dia melupakan etiketnya, Su Wanrong menyela kata-kata Chu Ziyan dan berkata dengan ketakutan, "Aku, aku ini di..."

"Pelayan Istana Su."

Chu Ziyan menyela Su Wanrong dengan lembut, tapi itu malah membuat Su Wanrong sangat takut, dirinya hanya menatap Ziyan dengan wajahnya yang begitu pucat, tidak berani berbicara sepatah kata pun, dan Ziyan hanya tersenyum tipis.

"Aku bahkan belum mengatakan mengenai hadiah, mengapa Pelayan Istana Su berlutut?"

Melihat tampilan Su Wanrong yang suram dan tak berdaya, Chu Ziyan hanya menampilkan raut yang baik hati dan membuat orang lain merasa hangat, kemudian Ziyan tidak mengatakan apa-apa dan hanya menatap ke arah Zhou Quan.

Zhou Quan mengerti kemudian mengangguk dengan hormat dan berkata.

"Belakangan ini, Pelayan Istana Su melakukan kontribusi di kediaman ini, kemarin malam dirinya juga kembali melakukan kontribusi, jadi Pangeran Yan secara khusus memberinya hadiah senilai 100 emas untuk menghargainya."

Hadiah?

Pangeran tadi hanya ingin menghadiahinya dan bukan mengeksekusinya? Su Wanrong masih dalam keadaan terkejut, jika tahu begitu maka dirinya tadi akan bertahan! Tadi dia tidak mengatakan kata "difitnah" bukan? Su Wanrong mencoba memperbaiki kesalahan bicaranya tadi.

"Yang Mulia, aku tidak enak hati menerimanya."

Wajah Chu Ziyan begitu lembut, tapi Su Wanrong malah memiliki perasaan bahwa dia menolak orang lain untuk mendekat, di saat bersamaan Wanrong juga merasakan bahwa dirinya sepertinya sudah ketahuan, Wanrong harus melakukan sesuatu untuk mengembalikan citranya di hadapan Pangeran Yan.

"Ini bukan hadiah untukku, itu harus dibagikan pada semua orang."

"Pelayan Istana Su benar-benar berhati besar, semua orang tahu akan hal itu, tapi hari ini tidak harus seperti itu." Kepala Pelayan Zhou tersenyum kemudian berkata pada semua orang, "Sebagai ucapan terima kasih pada kalian semua, Yang Mulia akan hadiah untuk semua orang yang hadir, semuanya akan mendapatkannya."

Semua orang bersorak dan bergembira: "Terima kasih Pangeran Yan!"

Chu Ziyan masih tidak bersuara, hanya tersenyum tipis dan melihat ke arah semua orang dengan tenang, sesekali dia juga terbatuk.

Kepala Pelayan Zhou lanjut berkata: "Selama semua orang bekerja sepenuh hati di kediaman ini maka Pangeran Yan pasti tidak akan memperlakukan kalian dengan buruk."

"Kami pasti akan bekerja dengan baik di kediaman ini!"

Chu Ziyan kemudian bangkit lalu meninggalkan aula.

Apa pertemuan ini berakhir begitu saja seperti ini? Sebelum Zhao Mingyue memasuki ruang akademi, dia tidak bisa menahan diri untuk menoleh ke arah Istana JingAn, seharusnya tidak mungkin ada konspirasi tertentu bukan?

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel