Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 1

Rooftop, tempat yang Zahra kunjungi dengan alibi cari angin. Kalau boleh jujur, sebenarnya Zahra ingin menumpahkan segala kekesalannya. Bagaimana bisa, sahabat yang begitu ia percaya, menyembunyikan hal yang sangat penting? Bahkan Zahra tidak pernah menyembunyikan apapun dari sahabatnya. Dan kini, Zahra malah terlihat seperti orang bodoh karena ia tidak mengetahui apa-apa.

Gadis itu berjalan lurus, tepat ke dekat pagar pembatas rooftop. Ia menatap lurus dengan pandangan kosong. Mungkin kelihatannya lebay, tapi kalau boleh jujur, rasanya sangat menyakitkan. Saat kita tidak pernah sedikitpun menyembunyikan sesuatu dari orang yang kita percaya, dan mereka malah melakukan hal yang sebaliknya.

Tiba-tiba, tubuh Zahra terangkat ke udara. Gadis itu terperanjak kaget dari lamunannya, dan sepasang tangan kekar sudah melingkar erat di perut datarnya.

"Lo gila?"

Zahra terpaku menatap wajah Eldy yang begitu dekat dengannya. Lelaki itu mencengkram erat kedua bahu Zahra, dan mata tajamnya menatap Zahra seolah-olah seperti belati yang siap menancap kapan saja.

"Lo denger gue, nggak?" sentak Eldy.

Zahra mengerjapkan matanya, seketika raut wajahnya berubah kesal. Gadis itu menepis cengkraman kuat Eldy dari bahunya, kemudian balas menatap mata Eldy tidak kalah tajam.

"Apa!" teriak Zahra pada lelaki di hadapannya.

"Lo hampir aja jatuh, sadar nggak sih?" balas Eldy tak kalah keras. "Kalo aja gue telat nangkep lo, nggak ada lagi Zahrana Beauty Alexis di dunia ini."

Zahra terdiam, matanya mulai memanas. Dalam hitungan detik Zahra akan menangis. Tapi ia tidak bisa, tidak mungkin Zahra menangis di hadapan Eldy. Lelaki yang mati-matian Zahra jauhi. Bisa-bisa Eldy tahu bahwa sebenarnya Zahra adalah sosok yang lemah, bukan gadis kuat seperti yang orang kenal.

Hening, Zahra menundukkan kepalanya. Matanya memanas dan bibirnya mulai bergetar. Pertahanannya sebentar lagi akan runtuh. Tidak dapat terbendung lagi, Zahra terisak pelan. Dan Eldy dapat mendengar dengan jelas isakan gadis di hadapannya itu.

Eldy mematung, bingung harus berbuat apa. Gadis kesayangannya menangis, entah karena apa. Apa yang biasanya dilakukan seorang pria saat wanita menangis? Memeluknya? Jika Eldy memeluk Zahra sekarang, yang terjadi selanjutnya hanya ada dua kemungkinan :

1. Zahra akan membalas pelukannya

2. Zahra akan langsung menendang Eldy dengan jurus karate yang gadis itu kuasai

Dengan penuh pertimbangan, Eldy menarik nafasnya. Tangannya terulur ke depan perlahan, sedikit ragu karena ia masih takut akan konsekuensi yang ia terima. Pasrah, tidak memerdulikan kalau sebentar lagi Zahra akan menghajarnya, Eldy menarik Zahra ke dalam pelukannya.

Satu detik

Dua detik

Tiga detik

Eldy terus menghitung setiap detik kedekatannya bersama Zahra. Ini sudah lebih dari lima detik, dan Zahra masih bergeming di dalam pelukannya. Eldy menghela nafas lega, walaupun gadis itu tidak membalas pelukannya, setidaknya Zahra tidak menendang atau melakukan sesuatu padanya.

"Gue ki-argh!" ucapan Eldy terpotong akibat Zahra yang menonjok perutnya begitu keras.

Eldy meringis, kemudian menatap Zahra bingung. Tadi gadis itu diam saja, sekarang malah memberikan tonjokkan mautnya. Maunya apa?

"Jangan cari kesempatan!" Zahra menatap Eldy dengan kilatan benci di matanya. "Gue bukan cewek murahan yang suka dipeluk-peluk sembarangan!"

Setelah mengucapkan itu, Zahra melengos pergi. Meninggalkan Eldy yang masih setia memegangi perutnya yang benar-benar sakit. Bukan main, tenaga Zahra hampir sama dengan tenaga lelaki sebaya mereka.

"Lo cewek beneran apa bukan sih, Ra?" gumam Eldy pelan.

***

"Ngapa muka lu, El? Asem gitu," tegur Zafran yang pertama kali sadar akan kedatangan Eldy.

"Adek lo nih, tenaganya kayak seribu gajah," sahut Eldy seraya meringis.

Zafran langsung tertawa cekikikan seraya menepuk-nepuk meja di hadapannya. Tidak hanya Zafran, Regan, Davin dan Tama yang mendengar itu juga ikut tertawa. Mereka rasanya bahagia mendengar Eldy menderita. Ya, menderita karena cinta. Karena, diantara mereka berlima, hanya Eldy yang jomblo, itu semua karena Eldy yang nekat bersumpah tidak ingin berpacaran dengan siapapun selain dengan Zahrana Beauty Alexis.

Ah, iya. Mari kita berkenalan dengan mereka berlima. Mereka di sebut The boys, karena beranggotakan lima orang cowok dengan wajah di atas rata-rata. Dan beberapa hampir semua anggotanya berparacarn dengan anak The Girls. Jadi, para fans The Girls, menyebut mereka berlima The boys.

Yang pertama, adalah Zafran Berlando Alexis. Kapten basket di SMA Golden, wajahnya tampan karena ia blasteran. Zafran adalah kakak kandung dari Zahrana Beauty Alexis, si gadis yang menjadi incaran sahabatnya sejak lama. Zafran tidak jomblo, di mana-mana, kapten basket identik dengan kapten cheer's. Dan memang benar, pacar Zafran adalah Tania Riana, kapten cheer's di SMA Golden.

Kedua, Davin Geraldi Lotama. Davin adalah yang paling kalem, kalau kata orang dia itu diam-diam menghanyutkan. Kenapa? Karena, tidak ada angin dan tidak ada hujan, Davin mengumumkan bahwa ia telah resmi berpacaran dengan Alea Grisella, anggota The Girls sahabat Tania.

Ketiga, Regan Atmaja. Orangnya cakep, wajahnya cool, tapi aslinya jahil naudzubillah! Sisi kegantengan Regan, akan terlihat saat ia duduk dengan kalem. Sayang, semua itu harus buyar saat sisi jahilnya muncul. Anehnya, Regan malah berpacaran dengam Chatrine, anggota The Girls yang paling pendiam dan kalem. Mungkin mereka adalah pasangan sempurna, saat si jahil dan si polos bersatu.

Keempat, Tritama Leonard. Panggilannya Tama, bukan Tri, karena kata Tama, dia bukan sim card. Kurang lebih dengan Regan, sifat Tama jahil. Tapi masih dalam batas wajar, ya paling hanya mengempesi ban motor seseorang. Tingkat jahilnya menurun karena selalu dimarahi oleh kekahnya, Diandra Almira. Kalau Tama tidak menurut dengan Diandra, cewek itu bakalan ngambek, mana ngambeknya lama. Tama tidak tahan, untung Tama sayang.

Terakhir, Eldy Rolando Wirawan. Katanya sih, yang paling ganteng. Sifat Eldy sangat sulit ditebak, cowok itu terlihat sangat dingin dan cuek. Namun, sifatnya akan berubah 180 derajat saat sedang bersama Zahra. Cowok itu berubah menjadi sosok yang lembut, dan hoby menebar senyum. Ingat, Eldy dalam mode ini hanya berlaku untuk Zahra. Kalau kalian bukan Zahrana Beauty Alexis, jangan harap bisa mendapatkan senyuman manis limited edition dari seorang Eldy Rolando Wirawan.

Sayang, usaha Eldy selama bertahun-tahun itu sia-sia. Saat Zahra mengemumkakan prinsip bahwa ia tidak ingin mengenal yang namanya cinta selama masih di bangku sekolah. Gadis itu fokus pada karirnya, menjadi model termuda dengan bayaran termahal tahun ini. Namun, bukan Eldy Rolando Wirawan namanya kalau menyerah sebelum berperang. Disisa waktunya yang ada, ia harus bisa menaklukan hati Zahra.

Bukannya Eldy tidak laku, karena terus mengejar Zahra. Banyak gadis di SMA Golden yang menyukai Eldy, bahkan rela melakukan apapun untuk dilirik oleh cowok itu. Namun, Eldy sudah memegang teguh pendiriannya. Bahwa ia hanya akan mencintai dua wanita di dunia ini.

Yang pertama adalah Diana, seorang wanita hebat yang telah melahirkan, merawat dan memberikan apa yang Eldy mau selama ini. Dan yang kedua, adalah Zahrana Beauty Alexis. Gadis yang sama sekali tidak pernah meliriknya, namun telah berhasil mengisi penuh hatinya yang kosong.

To be continued

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel