Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 11

"Jadi pacar gue,"

Dan seketika Zahra membeku.

Apakah telinga Zahra bermasalah? Atau otak makhluk dihadapannya ini yang bermasalah? Zahra menatap tajam kearah Eldy, jari-jarinya dengan cepat mencubit dan memelintir perut Eldy. Rasakan.

"AWW!" Eldy meringis kesakitan, perutnya terasa perih akibat cubitan maha dahsyat dari Zahra. Apa salahnya? Bahkan diluar sana gadis lain mungkin akan pingsan jika Eldy meminta untuk jadi pacarnya, namun Zahra? Malah Eldy yang ingin pingsan karna cubitannya, belum sembuh lebam dipipi tirusnya kini bertambah lagi diperut sixpack nya.

"Kok malah dicubit sih Ra!"Eldy meringis seraya mengelus-elus perutnya.

"Kalo ngomong dipikir dulu makanya!"

"Emang tadi gue ngomong apa?"

Zahra memutar bola matanya malas, "jadi pacar gue,"

"Oke, gue jadi pacar lo sekarang." Ucap Eldy dengan senyum penuh kemenangan.

Setelah sadar dengan tingkah polosnya barusan, Zahra menepuk jidatnya. Mimpi apa ia semalam sehingga harus bertemu makhluk seperti Eldy.

●●●

"PENGUMUMAN,PENGUMUMANN!!" Lengkingan suara berat milik Davin menggelegar keseluruh penjuru kantin.

"LIAT SINI, ORANG GANTENG MAU NGOMONG." kali ini Tama yang berteriak tak mau kalah.

Regan, Zafran dan Eldy hanya bisa terkekeh melihat tingkah abnormal sahabatnya itu.

Saat seluruh siswa maupun siswi yang berada dikantin memperhatikan mereka,Tama dan Davin mulai berteriak lagi.

"JADI, MOST WANTED SMA GOLDEN...." davin melirik Eldy, sesaat kemudian ia melirik Tama untuk menyuruh melanjutkan kalimatnya.

"ELDY ROLANDO WIRAWAN DAN ZAHRANA BEAUTY ALEXIS.."

Zahra yang mendengar namanya dipanggil langsung menengok ke sumber suara, sebenarnya dari tadi ia sudah mendengar bahwa ada yang berteriak teriak seperti orang gila. Namun Zahra tidak peduli, ia lebih fokus dengan mie ayam yang ada dihadapannya.

"MEREKA BERDUA JADIAN, HOREEEE!!!"

Dan teriakan terakhir dari Davin membuat seluruh siswa maupun siswi yang mendengarnya berteriak ricuh, ada yang senang, ada yang marah, ada yang cemburu dan ada yang tidak perduli.

Wah couple Golden

Cantik sama ganteng ya

Lebih cocok sama gue ka Eldy nya

Semoga sakinah mawadah warohmah

Langgeng ya kak

Yah ka Eldy punya pacar

Kuatkan hati dedek ya Allah

Aku ikhlas...

Dan seperti itulah komentar para siswi yang mendengan idolanya sudah memiliki pacar, apa lagi pacarnya adalah Zahra. Model, atlit karate dan anak pemilik sekolah, tentu saja bukan tandingan mereka.

"Anjir lo Ra," ucap Diandra sambil mengeleng-gelengkan kepalanya.

"Oh, gitu ya Zahra sekarang. Main Rahasia rahasiaan sama kita," sambung Lea sambil memakan Baksonya.

Zahra mendelik sebal.

"Terpaksa,"

Tania mengangkat sebelah Alisnya. "Terpaksa atau terpaksa?" Lalu ia tersenyum jahil kearah Zahra.

Zahra memutar bola matanya malas.

"Buat ngelupain Kelvin."

"Gue sumpahin sayang beneran nyaho lo Ra," Lea terkekeh pelan.

"Jangan gitu Ra, daripada cuman pelampiasan mending ga usah sama sekali. Bakal ada pihak yang tersakiti lagi kedepannya." Ucap Diandra dengan tegas.

Sebenarnya bohong jika Zahra harus terpaksa menjadi pacar Eldy, sudah setahun Eldy mencoba mendekati Zahra namun selalu ia tolak dengan telak karna waktu itu Zahra masib menunggu Kelvin. Namun sekarang Kelvin telah tiada, mungkin Zahra bisa mulai membuka hatinya untuk Eldy.

●●●

you have a new message.

Eldy Rolando W : Hai pacar wkwk

Eldy Rolando W : kok kangen ya

Eldy Rolando W : Ra , vidio call kuy

Eldy Rolando W : tidak menerima jawaban tidak.

Eldy Rolando W : not allowed youre ignored

Eldy Rolando W : woi

Eldy Rolando W : sayangkuuuuuu

Zahrana Alexis : hai jg, gue g kgn, kuy

Eldy Rolando W : harus dipanggil sayang dulu ya baru di rit :)

Zahrana Alexis : srh lo dh.

Incoming call

Vidio Calling

Turn on your camera?

"Malem-malem masih cantik aja neng," ucap lelaki disebrang sana sambil terkekeh.

"Cantik nama tengah gue,"

"Zahrana Beauty Alexis hm? Kayanya Alexis ga cocok deh jadi nama belakang lo,"

Dahi Zahra mengernyit, apa apaan.

"Terus, maksud lo gue ga cocok jadi anggota keluarga Alexis iya? Gitu maksudnya?"

"Eits, sabar dulu gue belum selese ngomong. Galak amat lo kayak ibu kos," Eldy terkekeh pelan.

"Haha, lucu banget." Zahra memutar bola matanya malas.

"Kayanya lebih cocok kalo alexis diganti jadi wirawan deh, Zahrana Beauty Wirawan. Oke punya kan." Kekehan Eldy terdengar dari sebrang sana.

"Serah lo," ketus Zahra.

"Idih ngambek, kalo ngambek gue cium." Terlihat dilayar ponsel Zahra wajah tampan Eldy yang sedang mengeluarkan senyum jahilnya.

"Gue matiin nih." Balas Zahra semakin ketus.

"Jangan dong, kan masih kangen."

Zahra mendesah pelan, tadi ia sudah sangat mengantuk saat Eldy mengajaknya vidio call ia pikir hanya sebentar nyatanya sudah hampir satu jam setengah mereka ber-vidcall ria. Ada saja hal yang dibahas Eldy, membuat Zahra penasaran, terkadang Zahra juga terlarut dalam obrolan tidak penting Eldy.

"Udah jam 12 ini, gue ngantuk ." Suara Zahra sudah mulai terdengar serak, ia benar benar mengantuk.

"Yaudah, tidur sana. Good night my darl." Ucapan selamat tidur dari Eldy terdengar sangat merdu ditelinga Zahra, dan tanpa sadar ia pun membalas.

"Too darl." Dan setelah itu Zahra terhanyut kedalam bunga tidurnya.

●●●

"Morning princess," sapa Derano untuk Zahra putrinya.

"Too,papa ganteng," balas Zahra sembari mencium pipi papahnya kemudian duduk disamping Zaskya-adiknya-.

"Zahra mau Roti atau Nasi goreng?" Tawar Liliana terhadap anak keduanya itu.

Zahra nampak berfikir sejenak sebelum akhirnya ia memilih nasi goreng untuk menjadi santapannya pagi ini.

"Dek.." panggil Zafran terhadap Zahra dengan nada manja.

Zahra hanya menatap datar kearah Zafran, matanya menatap mata kakak laki lakinya itu seakan mengatakan -apa-.

Sebenarnya Zahra sudah tidak dongkol lagi dengan Zafran, namun ia ingin membuat kakak nya itu merasa bersalah lebih dalam. Bukannya apa, Zahra hanya menyukai tampang memelas milik Zafran.

"Berangkat bareng abang ya, abang kesepian kalo dimobil sendirian. Lagian emg adek ga mikir, ntar keluarga kita dibilang sombong loh sampe bawa kendaraan pribadi sendiri-sendiri," bujuk Zafran, alasan klasik. Sebenarnya tadi pagi Eldy menghubunginya untuk menyuruh Zafran berangkat bersama Zahra agar saat pulang sekolah nanti Eldy bisa mengantar Zahra.

"Gak." Sahut Zahra masih dengan nada ketusnya. "Pulang sekolah aku mau jalan sama temen-temen, mereka nebeng aku sekalian mau nginep disini."

Zaskya yang sedari tadi memperhatikan kedua kakaknya itu hanya bisa geleng-geleng kepala. Ia terkadang bingung, padahal ia masih duduk dibangku kelas 2 sekolah menengah pertama, namun ia merasa bahwa yang childish adalah kedua kakaknya ini.

Zafran mendesah pelan mendengar jawaban adiknya itu, apakah Zahra masih marah? Padahal biasanya mereka tidak pernah bertengkar lebih dari 3jam, namun sekarang sudah hampir 24jam dan Zahra masih terlihat dongkol dengan Zafran

Zafran Bernando: rencana gagal bos q.

Sent.

"Jadi pacar gue,"

Dan seketika Zahra membeku.

Apakah telinga Zahra bermasalah? Atau otak makhluk dihadapannya ini yang bermasalah? Zahra menatap tajam kearah Eldy, jari-jarinya dengan cepat mencubit dan memelintir perut Eldy. Rasakan.

"AWW!" Eldy meringis kesakitan, perutnya terasa perih akibat cubitan maha dahsyat dari Zahra. Apa salahnya? Bahkan diluar sana gadis lain mungkin akan pingsan jika Eldy meminta untuk jadi pacarnya, namun Zahra? Malah Eldy yang ingin pingsan karna cubitannya, belum sembuh lebam dipipi tirusnya kini bertambah lagi diperut sixpack nya.

"Kok malah dicubit sih Ra!"Eldy meringis seraya mengelus-elus perutnya.

"Kalo ngomong dipikir dulu makanya!"

"Emang tadi gue ngomong apa?"

Zahra memutar bola matanya malas, "jadi pacar gue,"

"Oke, gue jadi pacar lo sekarang." Ucap Eldy dengan senyum penuh kemenangan.

Setelah sadar dengan tingkah polosnya barusan, Zahra menepuk jidatnya. Mimpi apa ia semalam sehingga harus bertemu makhluk seperti Eldy.

●●●

"PENGUMUMAN,PENGUMUMANN!!" Lengkingan suara berat milik Davin menggelegar keseluruh penjuru kantin.

"LIAT SINI, ORANG GANTENG MAU NGOMONG." kali ini Tama yang berteriak tak mau kalah.

Regan, Zafran dan Eldy hanya bisa terkekeh melihat tingkah abnormal sahabatnya itu.

Saat seluruh siswa maupun siswi yang berada dikantin memperhatikan mereka,Tama dan Davin mulai berteriak lagi.

"JADI, MOST WANTED SMA GOLDEN...." davin melirik Eldy, sesaat kemudian ia melirik Tama untuk menyuruh melanjutkan kalimatnya.

"ELDY ROLANDO WIRAWAN DAN ZAHRANA BEAUTY ALEXIS.."

Zahra yang mendengar namanya dipanggil langsung menengok ke sumber suara, sebenarnya dari tadi ia sudah mendengar bahwa ada yang berteriak teriak seperti orang gila. Namun Zahra tidak peduli, ia lebih fokus dengan mie ayam yang ada dihadapannya.

"MEREKA BERDUA JADIAN, HOREEEE!!!"

Dan teriakan terakhir dari Davin membuat seluruh siswa maupun siswi yang mendengarnya berteriak ricuh, ada yang senang, ada yang marah, ada yang cemburu dan ada yang tidak perduli.

Wah couple Golden

Cantik sama ganteng ya

Lebih cocok sama gue ka Eldy nya

Semoga sakinah mawadah warohmah

Langgeng ya kak

Yah ka Eldy punya pacar

Kuatkan hati dedek ya Allah

Aku ikhlas...

Dan seperti itulah komentar para siswi yang mendengan idolanya sudah memiliki pacar, apa lagi pacarnya adalah Zahra. Model, atlit karate dan anak pemilik sekolah, tentu saja bukan tandingan mereka.

"Anjir lo Ra," ucap Diandra sambil mengeleng-gelengkan kepalanya.

"Oh, gitu ya Zahra sekarang. Main Rahasia rahasiaan sama kita," sambung Lea sambil memakan Baksonya.

Zahra mendelik sebal.

"Terpaksa,"

Tania mengangkat sebelah Alisnya. "Terpaksa atau terpaksa?" Lalu ia tersenyum jahil kearah Zahra.

Zahra memutar bola matanya malas.

"Buat ngelupain Kelvin."

"Gue sumpahin sayang beneran nyaho lo Ra," Lea terkekeh pelan.

"Jangan gitu Ra, daripada cuman pelampiasan mending ga usah sama sekali. Bakal ada pihak yang tersakiti lagi kedepannya." Ucap Diandra dengan tegas.

Sebenarnya bohong jika Zahra harus terpaksa menjadi pacar Eldy, sudah setahun Eldy mencoba mendekati Zahra namun selalu ia tolak dengan telak karna waktu itu Zahra masib menunggu Kelvin. Namun sekarang Kelvin telah tiada, mungkin Zahra bisa mulai membuka hatinya untuk Eldy.

●●●

you have a new message.

Eldy Rolando W : Hai pacar wkwk

Eldy Rolando W : kok kangen ya

Eldy Rolando W : Ra , vidio call kuy

Eldy Rolando W : tidak menerima jawaban tidak.

Eldy Rolando W : not allowed youre ignored

Eldy Rolando W : woi

Eldy Rolando W : sayangkuuuuuu

Zahrana Alexis : hai jg, gue g kgn, kuy

Eldy Rolando W : harus dipanggil sayang dulu ya baru di rit :)

Zahrana Alexis : srh lo dh.

Incoming call

Vidio Calling

Turn on your camera?

"Malem-malem masih cantik aja neng," ucap lelaki disebrang sana sambil terkekeh.

"Cantik nama tengah gue,"

"Zahrana Beauty Alexis hm? Kayanya Alexis ga cocok deh jadi nama belakang lo,"

Dahi Zahra mengernyit, apa apaan.

"Terus, maksud lo gue ga cocok jadi anggota keluarga Alexis iya? Gitu maksudnya?"

"Eits, sabar dulu gue belum selese ngomong. Galak amat lo kayak ibu kos," Eldy terkekeh pelan.

"Haha, lucu banget." Zahra memutar bola matanya malas.

"Kayanya lebih cocok kalo alexis diganti jadi wirawan deh, Zahrana Beauty Wirawan. Oke punya kan." Kekehan Eldy terdengar dari sebrang sana.

"Serah lo," ketus Zahra.

"Idih ngambek, kalo ngambek gue cium." Terlihat dilayar ponsel Zahra wajah tampan Eldy yang sedang mengeluarkan senyum jahilnya.

"Gue matiin nih." Balas Zahra semakin ketus.

"Jangan dong, kan masih kangen."

Zahra mendesah pelan, tadi ia sudah sangat mengantuk saat Eldy mengajaknya vidio call ia pikir hanya sebentar nyatanya sudah hampir satu jam setengah mereka ber-vidcall ria. Ada saja hal yang dibahas Eldy, membuat Zahra penasaran, terkadang Zahra juga terlarut dalam obrolan tidak penting Eldy.

"Udah jam 12 ini, gue ngantuk ." Suara Zahra sudah mulai terdengar serak, ia benar benar mengantuk.

"Yaudah, tidur sana. Good night my darl." Ucapan selamat tidur dari Eldy terdengar sangat merdu ditelinga Zahra, dan tanpa sadar ia pun membalas.

"Too darl." Dan setelah itu Zahra terhanyut kedalam bunga tidurnya.

●●●

"Morning princess," sapa Derano untuk Zahra putrinya.

"Too,papa ganteng," balas Zahra sembari mencium pipi papahnya kemudian duduk disamping Zaskya-adiknya-.

"Zahra mau Roti atau Nasi goreng?" Tawar Liliana terhadap anak keduanya itu.

Zahra nampak berfikir sejenak sebelum akhirnya ia memilih nasi goreng untuk menjadi santapannya pagi ini.

"Dek.." panggil Zafran terhadap Zahra dengan nada manja.

Zahra hanya menatap datar kearah Zafran, matanya menatap mata kakak laki lakinya itu seakan mengatakan -apa-.

Sebenarnya Zahra sudah tidak dongkol lagi dengan Zafran, namun ia ingin membuat kakak nya itu merasa bersalah lebih dalam. Bukannya apa, Zahra hanya menyukai tampang memelas milik Zafran.

"Berangkat bareng abang ya, abang kesepian kalo dimobil sendirian. Lagian emg adek ga mikir, ntar keluarga kita dibilang sombong loh sampe bawa kendaraan pribadi sendiri-sendiri," bujuk Zafran, alasan klasik. Sebenarnya tadi pagi Eldy menghubunginya untuk menyuruh Zafran berangkat bersama Zahra agar saat pulang sekolah nanti Eldy bisa mengantar Zahra.

"Gak." Sahut Zahra masih dengan nada ketusnya. "Pulang sekolah aku mau jalan sama temen-temen, mereka nebeng aku sekalian mau nginep disini."

Zaskya yang sedari tadi memperhatikan kedua kakaknya itu hanya bisa geleng-geleng kepala. Ia terkadang bingung, padahal ia masih duduk dibangku kelas 2 sekolah menengah pertama, namun ia merasa bahwa yang childish adalah kedua kakaknya ini.

Zafran mendesah pelan mendengar jawaban adiknya itu, apakah Zahra masih marah? Padahal biasanya mereka tidak pernah bertengkar lebih dari 3jam, namun sekarang sudah hampir 24jam dan Zahra masih terlihat dongkol dengan Zafran

Zafran Bernando: rencana gagal bos q.

Sent.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel