BAB 10 Giliran Ratih Menjadi Perhatian
Setelah acara lestari semua pulang kerumah lestari, lestari asyik membuka kado ulang tahun batapa senangnya mendapat banyak hadiah dari teman temanya lestari selalu ceria walaupun tubuhnya cacat bapaknya hampir memperhatikan dia
Saat Ratih bermain diluar Nilam memanggil
"Ratih sini nak...ibu punya sesuatu
Dengan suara cadelnya
"Iya bu"
Nilam memberikan tape ketan kepada Ratih begitu senang Ratih makannya
Kembali bermain ketika Hasan pulang kantor membawa oleh-oleh buat lestari dan Ratih minuman sari buah buahvita dua kotak lalu diberikan pada Ratih dan lestari sambil berkata
"Nak ini bapak bawa minuman kesukaan kalian mau tidak?
"Mau pak makasih" ujar lestari
mereka berdua dengan senang meminumnya dengan lahapnya
Namun tak beruntung buat Ratih minuman buahvita ternyata racun buat tubuhnya setengah 8 malam Ratih
"Bu..Bu..."
"Ada apa nak" Nilam menjawab
" Perut atih atit banget au ke amar mandi " dengan suara cadelnya
"Ibu bantu sayang"
Ratih mengangguk
Setiap satu jam sekali Ratih merintih kesakitan Nilam pun merasa heran dan merasa ada yang aneh dengan anak bungsunya sampai jam setengah 1 malam
Nilam membangun Hasan
"Mas.. mas... Bangun Ratih daritadi nangis terus, muntah dan berak" Hasan yang tadinya mengantuk tiba tiba bangun segera kekamar Ratih melihat kondisi anaknya yang terlihat pucat
" Sayang kamu kenapa nak apanya yang sakit"
Melihat anak bungsunya terus merintih kesakitan tanpa babibu segera menggendong Ratih menuju mobil disusul Nilam untuk mencari dokter sekitar rumah mereka setelah beberapa saat mencari dokter umum akhirnya menemukan rumah dokter Hasan turun dari mobilnya sedang kan Nilam menunggu didalam bersama dengan Ratih
" tok.. tok...tok.. dok maaf menganggu tolong anak kami"
Sang dokter pun mengihupkakan lempu diruang tamu dan membukakan pintu
Nilam menyusul Hasan sambil menggendong ratih
Dokter pun mempersilahkan duduk dan mendengarkan keluhan dari orangtua pasien
" Ada keluhan dengan anak bapak dan ibu" tanya dokter
" Nilam menjawab anak ini dari jam setengah 8 malam td muntah dan berak dokter"
" Sebelumnya anak ibu makan atau minum apa ya?"
"Siang nya makan tape ketan dan sorenya minum buahvita dok jawab Nilam lagi"
Mendengar dokter hal itu mengerutkan keningnya tanda ada yang tidak beres dengan pasien ciliknya
Segera dokter meminta Nilam menidurkan Ratih dikasur periksa
" Baik bu saya periksa dulu ya"
"Baik dok"
Dokter memeriksa Ratih beberapa saat
Dan selesai memeriksa Ratih
"Dek Ratih tidak ada yang perlu dikhawatirkan hanya salah makan dan minum saja"
Salah makan dan minum? apa itu dok? Jawab Nilam
" Sepertinya ibu yang dominan dalam mengurus anak ya"
Nilam tak menjawab tp matanya mengatakan iya
"Baik bu dek Ratih ini tadi siangnya makan tape ketan jam berapa?
"Sekitar jam 2 an dok"
"Terus 15 menit kemudian minum minuman kotak buah buahvita begitu"
Menyambung pembicaraan Nilam
Nilam pun mengangguk
Dokter pun sedikit tersenyum pada Nilam dan Hasan
Hasan dan Nilam saling menatap tidak mengerti maksud dokter
Dokter pun menjelaskan
" Dek Ratih mengalami keracunan ringan tape ketan dan minuman kotak buahvita dalam waktu berdekatan tidak boleh tapi tidak apa apa dek Ratih akan cepat sembuh karena ini sudah malam dan ada apotik yang buka untuk sementara saya berikan obat pereda dulu besok bapak dan ibu bisa menebus diapotik besok"
" Baik dok terimakasih"
Nilam dan Hasan pun kembali ke rumah dengan membawa Ratih, setelah Ratih minum obat tersebut dia kembali tidur Nilam pun berjaga kalau kalau Ratih rewel lagi
Hasan yang tidak bisa tidur berada diluar
Nilam pun menghampiri Hasan
" Mas maafkan aku td sudah membangunkan mu aku terlalu panik'
" Tak apa dek.."lalu melangkah pergi
"Mau kemana? "Tanya nilam
"Mencari sesuatu yang mengenyangkan"
Beberapa saat Hasan pulang membawa bungkusan dan diberikan kepada Nilam
" Makan lah dek.."
"Ini apa mas" ujar Nilam
" setelah itu istirahatlah kamu pasti lelah menjaga Ratih biar aku saja menjaga dia"
Keesokan hari sebelum Hasan berangkat kekantor mampir apotik dulu membeli obat yang diberikan oleh dokter td malam baru kembali kerumahnya
Sesampainya di kantor
Hasan dipanggil atasannya
" San tumben kamu terlambat masuk hari ini ada apa san?
" Maaf pak anak saya Ratih td malam diare hebat sehingga saya bawa ke dokter dan pagi-pagi sekali saya Nebus obat diapotik dulu"
" Oh baiklah Hasan lalu bagaimana anak bungsu mu sekarang "
" Alhamdulillah pak saya tinggal ke kantor td Ratih mulai membaik pak"
" Baguslah kalo begitu"
" Baik pak terimakasih " dengan senyum dan ingin kembali ruang kerjanya
Belum lagi beranjak keluar druang atasan pak Deni, pak Deni memulai pembicaraan lagi
"San besok sore istri saya ada acara arisan rutin ibu berpesan kepada saya Nilam istri diminta datang ajak lestari ya jangan disimpan di rumah saja"
"Baik pak nanti saya sampaikan dengan Nilam pak
Setiba di rumah Hasan menyampaikan pesan atasan kepada Nilam
Ketika Nilam bersiap Hasan menegur Nilam
" Dek...kamu ga bawa lestari? mas kan udah bilang lestari diajak"
" Ga usah mas lestari dirumah saja" Hasan pun diam saja karena dia tidak mau ribut baru pulang kerja capek
"Tp lestari sudah mandikan" ujar hasan
"Sudah mas...td mbok parmi yang mandikan" sambil berdandan
"Sudah dulu ya mas aku pergi ujar Nilam Hasan pun tetap diam dan istirahat tanpa perduli lestari pergi dengan Vespanya
Nilam pun bersiap untuk Hadir diarisan tersebut dengan Vespa bututnya tp tanpa membawa lestari seperti yang diminta oleh istrinya pak Deni
Ketika sampai dirumah pak Deni disambut oleh ibu ibu yang lain
Karena istri pak Deni tidak melihat Nilam datang membawa lestari
"Bu Hasan lestari kok ga diajak silahkan kembali kerumah ya ajak lestari baru saya mulai arisan ini "
Dengan malu Nilam pun menjawab
"Iya Bu"
Dan kembali kerumah dan menjemput lestari
Beberapa menit kemudian Nilam datang membawa lestari
" Halo cantik ujar istri pak Deni sambil menghampiri dan menggendong lestari
" Baik ibu ibu arisan kita mulai ya terimakasih Bu Hasan telah memenuhi permintaan saya "
Lestari mejadi primadona diacara tersebut Nilam pun bangga dengan lestari walaupun tubuhnya ada kekurangan tp dia tidak minder dengan kekurangannya
Istri pak Deni pun berpesan pada Nilam
" Bu Hasan Jangan minder karena lestari seperti ajak saja lestari disetiap acara seperti nya lestari cerdas walaupun tubuhnya ada kekurangan jangan disembunyikan dirumah saja"
Mulai hari itu baik Hasan atau pun Nilam jika ada acara dikantor maupun dimana saja tak lupa membawa lestari agar lestari tidak minder dengan keadaannya dan tumbuh percaya diri dari diri lestari