BAB 9.Nilam menangis lagi
Mendengar lestari menjerit kesakitan tetangga sebelah rumah tergopoh gopoh menghampiri nilam dan lestari
"Astaghfirullah lestari kenapa bu?"
"Dia kesiram minyak panas td bu" dengan wajah panik bercampur tangis sambil menggendong lestari meminta bantuan pada tetangganya itu
Tetangganya pun mengerti
" baik bu saya akan bangunkan suami saya dulu ya kami antar ke rumah sakit
Dengan bergegas nilam membawa lestari menuju rumah sakit bersama tetangganya sesampainya dirumah sakit lestari di masukan diruang IGD setelah beberapa saat lestari pun dipindahkan ke ruang rawat biasa disusul mbok parmi sambil menggendong ratih,nilam pun mengambil ratih dari gendongan mbok parmi sembil memeluk ratih dan berkata
"nak sabarnya kak lestari baru kecelakaan sayang doakan kak lestari sembuh ya sayang..." sesembari mengusap wajah anak keduanya itu
Mbok parmi mengerti perasaan nilam sambil mendekati mbok parmi pun berkata
"Bu biar saya saja yang jaga rumah sambil nunggu bapak pulang ibu disini saja nungguin non lestari saja ya"
"Tidak mbok,mbok disini menemani saya dan ratih saja biar besok kita pulang sekalian ambil baju ganti untuk lestari" namun kejadian tadi hasan tidak tahu karena sibuk diluar kota
Hasan baru saja pulang dari dinas luar kota memarkir mobilnya dihalaman rumah,rumah tampak sepi seperti tanpa penghuni hasan pun merasa heran kemana semua kenapa tidak ada menyambut ku biasanya lestari dan ratih dengan riangnya menyambutku walaupun aku Tak pernah menghiraukan mereka ketika mereka menyambutku dimana lestari dan ratih? Dimana nilam dengan gaya juteknya untuk memastikan hasan mencoba untuk mengetuk pintu rumah " tok...tok...tok.. Lestari ... Ratih..ini bapak pulang nak namun tak ada jawaban apa mereka tidur tanya hasan dalam hati hasan pun mencoba mengetuk sekali lagi tok...tok... Kali ini nilam yang dipanggil hasan lam...tolong bukan pintu aku pulang" namun tak ada jawaban juga kemana meraka semua gumam dalam hati merasa putus asa tak ada yang membukakan pintu dia hanya duduk lemas didepan teras rumah hasan merasa dengan suasana itu, tiba tiba lamunan hasan buyar mendengar suara tetangga sebelah rumah
"Pak saya cuma ngasih tau saja kalo tadi malam lestari kecelakaan pak badannya kesiram minyak panas saya, suami dan ibu nilam langsung saya bawa kerumah sakit" hasan pun panik mendengar lestari masuk rumah sakit
" bu boleh tau dimana anak saya dirawat sekarang baik pak biar suami saya yang mengantar bapak kesana kalo begitu pakai mobil saya saja pak ujar hasan"
Akhirnya hasan menuju ke rumah sakit tempat lestari dirawat sesampainya dirumah sakit hasan merasa miris melihat lestari tegolek lemah sekujur tubuh dibalut perban karena kesiram minyak panas betapa kaget nya hasan melihat anak sulung tergolek lemas dan hasan mencoba membangunkan nilam dengan mengusap kepala nilam,"maafkan aku nilam disaat seperti ini aku tak bisa menemanimu" dalam hatinya nilam pun terbangun melihat hasan disampingnya sedikit lega sambil mengambil air minum berkata
"Mas lihat lestari anak mu dia mencoba mencari perhatianmu sampai seperti ini apa kamu puas melihatnya tega sekali mas membiarkan anakmu seperti ini jahat kamu mas "ujar nilam sambil menggendong ratih meninggal hasan
Sambil beranjak pergi hasan berpesan pada mbok parmi
" mbok tolong jaga lestari sebentar "
"Baik tuan"
Hasan melangkah pergi meninggal kan kamar itu mencari nilam dan ratih hasan berkeliling rumah sakit akhirnya menemukan nilam dan ratih melihat nilam menangis hasan pun bingung kenapa dia menangis hanya diam kebingungan menunggu nilam sampai selesai menangis datang mbok parmi dengan tergopoh gopoh
"Bu saya cari kemana mana"
"Iya mbok ada apa?" sambil mengusap air mata di pipinya tanpa menghiraukan hasan disampingnya
" ibu menangis? non lestari mencari ibu"
"Baik mbok saya kesana"
Mbok parmi menggendong ratih dari belakang mengikuti nilam dan hasan mengikuti juga diam seribu bahasa
Ketika semua masuk kekamar lestari nilam lega anak sulungnya bangun sedangkan hasan cuma bilang
"Sakit nak..? Dimana sakitnya? Dengan wajah yang datar datar saja
Mendengar hasan bicara seperti itu nilam menatap tajam sedangkan lestari bocah berumur 5 tahun menangis kencang
Menggambar perasaan yang luka bapak bukan memberikan kasih sayang ketika dia sakit malah bertanya dengan pertanyaan seperti itu
Ntah apa yang dibenak hasan hingga mengatakan itu pada anaknya, nilam dan hasan menemui dokter yang merawat lestari
"Bagaimana dok kondisi anak kami lestari" tanya hasan
"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan luka bakar anak bapak tidak serius,hanya saja meninggal kan bekas ditubuhnya dan itu menimbulkan keloid dibagian tertentu mungkin saat ini anak bapak dan ibu susah untuk berjalan tetapi itu hanya sementara saja karena luka bakarnya masih basah mungkin dalam 2 sampai 3 bulan sudah bisa berjalan dilatih saja bu biar tidak kaku" pesan dokter kepada nilam dan hasan
" dok saya berusaha melatih sendiri lestari"ujar nilam
" oh bagus bu dengan didampingi ibunya pasti lestari lebih semangat lagi bu"
Setelah berkonsultasi dengan dokter Hasan dan nilam mengucapkan terimakasih kepada dokter sambil berjabat tangan dan mengaakhiri pembicaraan Nilam hanya diam menyimpan kesal pada hasan hari hari pun berlalu nilam selalu menemani lestari ngajari lestari berjalan lagi tak lupa pula ratih menemani ibu dan juga kakak,sedangkan hasan seperti biasa sibuk sendiri dengan pekerjaannya ketika dikantor teman hasan sambil menepuk bahu hasan berkata
" bro gmn anak mu lestari katanya masuk rumah sakit kenapa dia" ujar temannya
"Sudah keluar kok lima hari yang lalu hanya kecelakaan kecil ke siram minyak panas waktu ibu nya menggoreng kerupuk"
" astagfirullah, san terus gmn ga papa kan lestari"
" ga papa kok kata dokter hanya luka ringan saja"
" oh syukurlah kalo begitu san aku ikut senang"
Lestari mulai belajar jalan lagi pelan pelan nilam mengawasinya dari jauh sambil melakukan kegiatan di dapur kali ini lestari tidak boleh dekat dekat dapur ketika nilam masak
Nilam berpesan dengan mbok parmi
"mbok awasi ratih dan lestari ya saya akan masak buat pesanan besok lusa jangan sampai lestari dan ratih keluar rumah ya"
"Baik bu"
Mbok parmi membersihkan ruang tamu dan teras sambil mengawasi Lestari yang belajar jalan dan ratih sedang asik sendiri bermain
Lestari semakin hari semakin pulih dengan kondisinya lestari kembali ceria dan mulai masuk sekolah lagi seperti biasa dia bermain dengan teman teman nya tibalah hari ulang tahun nya lestari ingin merayakan ulang tahunnya disekolah bersama teman temannya nilam pun membuat kan kue ulang tahun buat lestari dan sedikit bingkisan buat teman teman lestari disekolah,dalam acara ulang tahun lestari yang ke 6 semua datang mengucapkan Happy birthday lestari tak kecuali hasan dia pun mengucapkan happy birthday anak ku sambil mencium pipi lestari lestari sangat senang sekali hari itu karena kedua orang tuanya dan adik nya ratih ada.