Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 3

Aku meninggalkan perjamuan dan berjalan ke luar, ke jalanan di depan. Di luar ternyata gerimis, jadi aku masuk ke sebuah kafe.

Aku memesan secangkir kopi dan berpikir untuk waktu yang sangat lama. Kopi yang aku pesan sudah dingin, permukaan cangkirnya sudah dilapisi uang air, seperti rasa pahit yang meluap di hatiku.

Ponselku bergetar, ternyata pesan dari Romand yang singkat dan dingin, "Kenapa tiba-tiba pergi?"

Aku menatap layar ponsel, sudut mulutku menyunggingkan senyum mencela diri sendiri. Lalu, aku menjawab, "Kamu tahu jawabannya."

Setelah mengirimkannya, aku mengembuskan napas dengan kuat, seolah aku ingin mengusir semua rasa tidak bahagia dalam hatiku melalui embusan napas ini.

Saat itu, pintu kafe terbuka. Linda dan Romand masuk sambil berpegangan tangan. Tawa mereka bergema keras di dalam toko yang kosong. Terdengar begitu menusuk.

Setelah meninggalkan perjamuan, aku tidak menyangka kedua orang itu menyusulku sampai ke sini.

Tatapan Linda menyapu ke arahku tanpa disengaja, kesombongan dan provokasi tertulis jelas di wajahnya.

"Eh, Kak Yasmine ada di sini juga? Kebetulan sekali."

Dia sengaja menaikkan suaranya, menarik perhatian Romand yang berdiri di sisinya.

Dia menatapku, sedikit kerumitan muncul di matanya. Namun, semua itu hanya berkelebat dan dengan cepat digantikan oleh ketidakpedulian.

"Kak Romand, ayo kita pergi ke tempat lain, suasana di sini kurang enak."

Linda menarik lengan bajunya dengan lembut, kata-katanya penuh dengan kelembutan dan ejekan.

Romand terdiam sejenak, tetapi akhirnya tidak menolak tawaran Linda dan berbalik untuk pergi.

Pada saat itu, aku mendengar suara hancurnya hatiku.

Aku tiba-tiba berdiri dan berkata dengan lantang, "Romand, kamu selalu seperti ini! Kamu tidak pernah sadar dengan kesalahanmu dan hanya melarikan diri. Karena kamu sudah memilihnya, tolong jangan ganggu hidupku lagi."

Suaraku bergema di dalam kafe, menarik perhatian semua orang.

Aku mengabaikan tatapan kaget atau simpati dari mereka semua, berjalan lurus melewati Linda dan Romand untuk keluar dari kafe.

Saat keluar, aku mendengar Romand berteriak di belakang, "Yasmine, sudah cukup!"

Aku tidak menoleh, hanya berkata dengan lirih, "Aku yang sudah cukup atau kalian yang harusnya sudah cukup? Mulai sekarang, semoga kalian bahagia." Setelah mengatakan itu, aku melangkah dengan cepat meninggalkan kafe.

Pasangan biadab di belakang tidak mengejarku.

Pada saat ini, langit sedang turun hujan

Aku berjalan di tengah hujan, membiarkan hujan membasahi tubuhku. Namun pada saat ini, ada seorang laki-laki yang memayungiku.

"Jangan hujan-hujanan, kamu harus menjaga kesehatanmu. Ada banyak laki-laki di dunia ini, tidak perlu hanya bergantung kepada Romand saja."

Aku mendongak, hujan mengaburkan pandanganku. Aku tidak bisa melihat wajah laki-laki itu dengan jelas. Dia mengendarai mobil Maybach, tetapi bukankah mobil itu mirip mobil atasanku?

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel