Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 9

Bella memenuhi janjinya untuk menemui Edo di sebuah retoran. Dia masuk ke dalam restoran yang dimaksud Edo. Dirinya langsung berjalan menuju ruang VVIP restoran, tempat Edo menunggunya. Jantung Bella terasa berdetak lebih kencang mengingat dirinya akan bertemu dengan malaikat penolong dirinya. Bahkan dia tidak bisa membalas kebaikan Edo dengan mudah. Dalam hatinya dia sudah bertekad dan berjanji akan melakukan apa pun untuk membalas kebaikan Edo padanya.

Bella mendorong pintu ruang VVIP restoran dan menatap ke dalam ruangan itu. Di dalam ruangan itu sudah ada Edo yang menunggu dirinya sambil duduk di sana, dengan kaki yang dinaikkan ke atas meja dan sebuah puntung rokok di tangannya. “Hah! Inikah gaya khas orang kaya?” Tanya Bella dalam hati. Tetapi, dia segera membuang mimpinya jauh-jauh mengingat dirinya yang tidak akan pernah menjadi orang kaya.

“Edo.” Panggil Bella sambil mengambil tempat duduk di depan Edo dan menunduk dalam diam.

Edo mengangguk dan menurunkan kakinya dari atas meja. Dia menatap Bella dengan senyuman sinisnya. Sebentar lagi dirinya akan memiliki gadis ini dan akan menjadikan Bella sebagai alat pemuas nafsunya serta seorang istri yang akan memperbaiki namanya di mata publik.

“Apa kamu sudah makan?” Tanya Edo basa-basi.

Padahal dia sudah tidak sabar ingin mengatakannya. Kamu harus menjadi isteri kontrakku! Ah! Tapi itu terlalu membuat image-nya nanti akan menjadi buruk. Edo adalah tipe laki-laki yang sangat mementingkan image-nya, apalagi dirinya akan mendapatkan Bella sebagai istrinya. Bella tidak akan bisa menolaknya. Bella sudah punya hutang yang menumpuk padanya.

Bella menggeleng. Dirinya belum makan. Dia sadari tadi terus saja memikirkan persyaratan apa yang akan diberikan oleh Edo padanya, membuat Bella tidak ada nafsu makan. Sekarang dia sudah ada di hadapan Edo dan ingin segera mengetahui persyaratan apa yang akan diberikan Edo pada dirinya.

“Aku belum makan sedari tadi.” Katanya dengan lirih.

Edo mengangguk, kemudian memanggil pelayan lewat bel yang disediakan dalam ruangan VVIP itu. lalu memesan makanan untuk Bella. Bella harus makan yang banyak agar gadis itu tidak pingsan ketika dia mengutarakan maksudnya untuk menikahinya.

Siapa yang tidak mau menikah dengannya. Dia adalah pria tampan dan juga kaya raya. Tidak ada seorang wanita pun berani menolak dirinya. Malahan wanita yang akan dia nikahi itu akan merasa sangat senang dan beruntung bisa dinkahi pria setampan dan sekaya Edo.

“Kamu makan saja dulu. Setelah selesai makan, baru nanti kita bicarakan syarat yang akan aku berikan padamu.” Ucap Edo.

Bella hanya mengangguk. Dia sebenarnya ingin segera menanyakan syarat yang akan diajukan Edo itu. Namun, dia tidak bisa membantah ucapan Edo. Edo yang sudah begitu berbaik hati meminjamkan uang yang banyak padanya dan sekarang menyuruhnya makan terlebih dulu. Apakah Edo ada perhatian padanya?

Bella sampai tersipu malu dengan pemikirannya sendiri. Dia membayangkan Edo yang perhatian padanya sekarang dan tidak mau sampai dia sakit. Dia mengambil sepiring makanan dan memakannya dengan perlahan. Dia terus saja memikirkan kebaikan hati dan perhatian Edo terhadapnya.

Setelah lima belas menit berlalu, Bella sudah memakan makanan yang dipesankan Edo untuknya, serta makanan penutup juga sudah habis disantapnya. Kini dia menatap Edo dengan penug rasa penasaran tentang syarat apa yang akan diberikan Edo padanya. Dia sangat penasaran dan ingin mengetahuinya sekarang juga.

Sedangkan Edo balik menatap Bella dan tersenyum. Ini saat yang tepat untuk dia mengatakan akan menikah dengan Bella secara kontrak dan Bella tidak perlu lagi membayar hutangnya.

“Baiklah kalau begitu. Kini saatnya kita mulai membicarakan persyaratan yang akan aku berikan padamu. Aku tidak akan memberikan persyaratan yang berat untukmu, Bella. Jadi kamu tenang saja. Jangan khawatir.” Ucap Edo tersenyum manis pada Bella.

Bella mengangguk. Dia percaya dengan apa yang dikatakan Edo padanya. Mana mungkin lelaki sebaik Edo akan memberikan persyaratan yang berat untuknya. Bella yakin kalau dirinya akan dijadikan sebagai pembantu rumah tangga di rumah besar Edo nantinya.

“Aku akan menerima semua persyaratan yang akan kamu berikan untukku.” Ucap Bella.

Edo mengembangkan senyumnya sambil mendengarkan ucapan Bella. Dia sudah tidak sabar untuk memiliki Bella dan nama baik keluarganya akan kembali baik.

“Aku tidak memiliki banyak persyaratan untukmu. Aku hanya ingin kamu menikah denganku secara kontrak. Dan akhir dari pernikahan kontrak ini, aku yang akan menentukannya.” Ucap Edo sambil menatap Bella dengan tatapan dinginnya.

Bella yang mendengar penjelasan dari Edo barusan, merasa otaknya buntu dan tidak tahu mau mengatakan apa lagi. Menikah dengan Edo? Tidak pernah terlintas dalam pikirannya kalau dia akan menikah dengan Edo, apalagi kalau pernikahan ini adalah pernikahan kontrak atau pernikahan sementara saja.

“Apa kamu tidak salah ucap? Mana mungkin aku menikah denganmu, walaupun itu hanya pernikahan kontrak?” Tanya Bella bingung.

Edo menggeleng, “Tidak. Kamu tidak salah dengar dan aku tidak mungkin salah ucap. Kamu pantas menjadi istriku, walau hanya istri kontrak.”

Bella tidak bisa berpikir jernih sekarang, seolah-olah bumi sedang menelan dirinya dan tidak berniat mengembalikan dirinya ke bumi lagi.

Bella menikah dengan Edo. Lelaki tampan dan kaya raya itu banyak diperebutkan oleh kaum hawa. Walau di sini Bella hanya menjadi istri kontrak Edo, tetap saja banyak yang akan menghujat dirinya nantinya dan mereka akan mengatakan kalau dirinya tidak pantas untuk Edo.

Edo terus memperhatikan Bella, mungkin Bella merasa dia tidak pantas untuk bersanding dengannya yang kaya dan tampan ini. Tetapi, dia tetap inginkan Bella untuk jadi istrinya. Istri yang hanya menjadi pemuas nafsunya dan juga untuk memperbaiki nama baik dirinya yang sudah rusak dengan aktivitas kencan semalamnya denga para wanita-wanita di luar sana.

“Kamu tidak perlu berpikir terlalu keras. Yang harus kamu lakukan adalah katakan iya dan aku tidak mau mendengar penolakanmu. Hutang-hutangmu akan lunas dan uang yang kamu butuhkan juga akan aku sediakan. Bahkan kamu sangat beruntung menjadi istriku nanti.”

Bella mengangguk. Saat ini dirinya memang sudah tidak punya pilihan lain lagi. Dirinya akan menjadi istri kontak Edo dan dia tidak bisa menolak.

Edo sangat senang melihatnya, sebentar lagi tubuh Bella akan menjadi miliknya. Dia tidak sabar untuk menikmati tubuh indah milik Bella.

“Aku hanya menginginkan tubuhmu saja, Bella! Jangan harap aku memberikan hatiku padamu!”

Bella mengangguk pelan. Bella yang sedang membutuhkan uang banyak, tidak bisa menolak dengan keputusan laki-laki yang ada di hadapannya, yang sekarang mengajaknya menikah secara kontrak.

Pernikahan yang hanya akan diisi oleh sebuah gairah di dalamnya.

“Aku mengerti. Aku manerima pernikahan kontrak ini. Aku juga akan menerima kapan pun kamu akan membuangku.” Ucap Bella pada Edo.

Edo menyeringai. “Baiklah kalau kamu sudah setuju. Kita akan menikah seminggu lagi. Aku sudah tidak sabar untuk menikmati tubuh indahmu.” Bisik Edo sensual sambil menjilat telinga Bella.

Bella menahan desahnya. “Sial!” Pikirnya. Dia belum pernah merasakan sensasi seperti sekarang. Bisa dikatakan dirinya adalah wanita zaman purba yang masih virgin sampai umur seperti sekarang.

Edo tersenyum sinis melihat Bella menahan desahannya. “Aku harap permainanmu akan menyenangkan di atas ranjang nanti. Aku sangat menyukai tubuh indahmu.” Tangan Edo dengan kurang ajar meremas p******a Bella dan berlalu begitu saja ketika gadis itu memejamkan kedua matanya.

Bella membuka matanya. Kemudian menarik nafasnya secara perlahan dan membuangnya juga secara perlahan. “Aku harap jangan sampai mencintainya!”

Bella tidak mau merasakan sakit hati nantinya. Dia berharap tidak akan jatuh cinta pada Edo. Pria itu memiliki sejuta pesona dan mampu membuatnya patah hati nantinya. Dia sudah memperingatkan dirinya agar tidak jatuh cinta pada dirinya. Pria yang akan menjadi suami kontraknya itu. Bella harus menerima takdirnya dan menerima kalau Edo akan membuangnya suatu saat nanti. Dia hanya menunggu sampai waktunya dirinya akan dibuang oleh Edo. Dan dia harus siap dibuang oleh Edo nantinya! Habis manis, sepah dibuang. Itulah peribahasa yang cocok untuk Bella saat ini.

Bersambung...........

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel