Bab 4
Edo sangat antusias mencari tahu siapa diri Bella yang sebenarnya. Dan dia merasa semakin yakin untuk menjadikan gadis itu sebagai istri kontraknya dan sebagai tempat menyalurkan nafsu bejatnya.
Dia bahkan sudah tidak sabar lag untuk menjadikan Bella sebagai isteri kontraknya. Hanya butuh beberapa langkah lagi dan memberikan sejumlah uang pada Bella, maka Bella akan menjadi miliknya seutuhnya.
Ivan memasuki ruangan milik Edo. Dia melihat tatapan Edo sangat bingung. Apakah sekarang Edo sudah berubah menjadi pria yang tidak waras hanya karena seorang gadis?
Mungkin bisa jadi seperti itu. Edo tidak bisa mendapatkan Bella dan menjadikan dirinya menjadi orang yang sudah tidak waras lagi. Bahkan Ivan sangat senang bila mengetahui kalau Edo sudah tidak waras lagi. Dirinya akan merayakannya dengan mentraktir teman-temannya dengan membelikan minuman yang mahal.
“Apa kamu sudah menjadi orang tidak waras sekarang? Hanya gara-gara seorang gadis, kamu menjadi tidak waras seperti ini?” Tanya Ivan menghempaskan bokongnya di sofa ruangan Edo.
Edo yang mendengar ucapan Ivan barusan, langsung saja menatap tajam ke arah Ivan dan ingin mencekik lehernya detik ini juga.
Dalam hatinya Edo mengumpat, “Apa-apaan Ivan mengataiku tidak waras. Padahal diriku sekarang ini lebih waras dari sebelumnya. Dan aku masih belum puas menikmati nikmatnya bercinta dengan gadis yang bernama Bella itu.”
Ah… Lagi dan lagi. Nama gadis itu selalu saja terlintas dalam benaknya. Edo rupanya memang sudah sangat tertarik dengan gadis yang bernama Bella itu. Dia harus mendapatkannya apa pun resikonya. Mendapatkannya lalu menjadikannya sebagai isteri kontraknya. Dan akan membuangnya ketika dia sudah merasa bosan dengan Bella nantinya.
“Kau yang sudah tidak waras. Aku sangat waras sekali. Malahan sekarang ini aku ingin segera menikahi Bella dan memakianya sampai aku puas.” Ucap Edo sambil menyeringai dan menjilat sudut bibirnya.
Ivan bergidik ngeri melihat bagaimana sahabatnya itu sangat liar sekali. Kenapa Edo harus mempunyai rencana yang sangat jahat sekali pada Bella? Padahal Ivan melihat kalau Bella adalah gadis yang sangat baik. Bella adalah gadis yang sangat cantik. Namun, sayang beribu sayang. Bella lebih memilih menjadi pengantar pesanan pelanggan di klub malam daripada menjadi wanita panggilan atau wanita penghibur atau pemuas nafsu pria-pria hidung belang.
Jika Bella menjadi seorang wanita penghibur, pasti banyak sekali pelanggan yang akan antri dengan Bella dan pastinya akan menjadikan Bella sebagai primadona mereka di klub malam itu. Namun, dia lebih memilih menjadi pelayan pengantar minuman.
“Edo, sebaiknya kamu memikirkan kembali apa yang akan kamu rencanakan itu. Bella adalah gadis baik-baik. Dan aku sangat tidak setuju kalau kamu hanya mempermainkan dirinya nanti.” Ucap Ivan berusaha mencegah niat tidak baik Edo pada Bella.
Edo menggelengkan kepalanya, tanda tidak setuju dengan saran Ivan itu. Dia tidak rela melepaskan Bella begitu saja. Menurutnya, Bella adalah gadis yang sangat pas untuk menjadi isteri kontraknya, melihat bagaimana gadis itu sangat susah untuk mencari uang dan……. Yah, Bella termasuk dari kaum tidak berada. Pasti saat dia memperlihatkan sejumlah uang pada Bella, gadis itu pasti akan menerimanya.
“Aku tidak peduli. Bella hanyalah gadis dari kalangan tidak berada. Saat aku menawarkan uang yang banyak padanya, pastilah dia akan mau menikah denganku secara kontrak.” Kata Edo sambil menyesap bir yang ada di atas mejanya. Dia menyeringai membayangkan dirinya sebentar lagi akan memiliki gadis cantik dan seksi itu.
Bahkan seluruh tubuh Bella akan menjadi miliknya. Dan dia merasa menjadi pria yang sabgat beruntung mendapatkan gadis yang masih perawan, seksi dan juga sangat cantik.
“Dia memang gadis miskin. Tapi, aku lihat dia adalah gadis yang baik. Tidak pantas untuk dipermainkan. Dia berhak untuk merasakan kebahagiaan dan tidak boleh kamu manfaatkan kelemahannya itu. Aku tahu, kamu sudah menyelidiki tentang Bella, makanya kamu bisa berbicara seperti itu dan seolah-olah bagimu semuanya bisa kamu beli dengan uang.” Ivan menatap Edo dengan tajam. Dia tidak mau kalau sahabatnya itu semakin memanfaatkan kelemahan Bella.
“Aku tidak mau kamu menyesal nantinya. Saat kamu mempermainkan Bella dan Bella sudah merasa lelah kamu permainkan, maka dia akan pergi meninggalkanmu. Saat itulah kamu baru merasa menyesal karena kamu telah jatuh hati padanya.” Jelas Ivan tidak mau kalau Edo harus merasakan penyesalan di kemudian hari.
Pernikahan bukanlah sebuah permainan. Kenapa Edo tidak menikahi Bella untuk selamanya saja, daripada menikah dengan cara kontrak seperti ini? Ah…. Ivan merasa sangat yakin kalau Edo akan menyesali keputusannya sekarang. Saat itu, Ivan akan menjadi orang pertama yang akan menertawakan kebodohan Edo, saat pria itu menyesal telah jatuh cinta pada Bella.
Edo tertawa mendengar ucapan Ivan barusan. Mana mungkin dirinya akan menyesali perbuatannya dan apa itu tadi? Jatuh cinta?
Semua orang tahu dan memahami bahwa Edward Dirgantara tidak akan pernah jatuh cinta pada wanita mana pun, termasuk dengan Bella. Baginya jatuh cinta itu adalah sesuatu yang sia-sia belaka, hanya akan buang-buang waktunya saja. dan bagi Edo cinta itu sampah yang harus dibuangnya jauh-jauh. Untuk itu, buat apa capak-capek jatuh cinta, kalau dia bisa bersenang-senang dengan wanita mana pun.
“Kamu jangan merasa sok benar. Aku tidak akan menyesali apa yang aku lakukan sekarang ini. Aku tidak akan pernah jatuh cinta pada wanita mana pun, termasuk Bella. Aku akan tetap akan memnikahi Bella tapi dengan cara kontrak dan memberikan Bella uang yang banyak. Orang miskin sangat membutuhkan uang yang banyak, bukan? Dan kita lihat saja nanti! Bella pasti akan mau menerima menikah secara kontrak denganku karenan nanti aku akan memberikannya uang yang banyak.” Ucap Edo merasa sangat yakin kalau Bella nantinya akan menerima dirinya dan menikah dengannya secara kontrak.
Edo akan mendapatkan kebebasan dan kepuasan dari Bella nantinya. Bahkan, dia sudah sangat tidak sabar menikah dengan Bella dan juga bisa bersenang-senang dengan wanita-wanita lain nantinya. Dia tidak akan merasa puas dengan satu wanita saja.
Ivan memutar bola matanya. Dia tidak ingin membantah ucapan Edo lagi. “Biar saja kita lihat sama-sama nanti, bagaimana seorang Edward Dirgantara akan menyesal jatuh cinta pada seorang gadis, yang bernama Isabella. Aku akan menjadi orang pertama yang menonton dengan asyik sambil makan minum melihat penderitaanmu.” Kata Ivan dalam hatinya.
“Aku harap semua ucapanmu benar adanya. Namun, aku sangat berharap kalau kamu akan menyesal dan jatuh cinta pada Bella. Bella adalah gadis yang sangat cantik, pasti sangat mudah membuat dirimu jatuh cinta padanya. Bahkan kamu akan bertekuk lutut di hadapannya.” Ucap Ivan sambil minum minuman sodanya.
Edo lagi dan lagi tertawa mendengar ucapan Ivan barusan. “Sepertinya otakmu sudah dipenuhi oleh roman picisan. Mana mungkin seorang Edward Dirgantara akan menyesal. Di sini akulah yang berkuasa. Bahkan aku bisa memiliki wanita mana pun yang aku suka, tanpa perlu jatuh cinta.”
Jatuh cinta adalah dua kata yang sangat menjijikan bagi Edo. Dirinya tidak akan menjadi seorang pria yang bodoh jatuh cinta pada seorang wanita. Dia terbiasa dikelilingi oleh wanita cantik dan seksi. Namun sayang, baginya mereka semua tidak pantas menjadi isteri kontraknya. Hanya Bella yang pantas menjadi isteri kontraknya.
Wanita-wanita itu tidak mudah menepati janji mereka, bahkan akan ingkar janji. Maka dari itu, Edo lebih suka memilih Bella. Apalagi melihat Bella akan lebih mudah diatur dan akan menepati janji pernikahan kontraknya. Tentu saja Edo tidak akan salah memilih, memang Bella-lah yang pantas menjadi isteri kontraknya.
“Ivan, kamu tunggu saja undangan pernikahanku dengan Bella. Aku akan mendekati gadis itu dan dalam waktu singkat Bella akan menjadi isteriku.” Ucap Edo dengan penuh rasa percaya diri. Dia yakin kalau bulan depan dia akan menikah dengan Bella.
Ivan hanya menganggukkan kepalanya. Dia tidak peduli kegilaan dari sahabatnya. Dia pasti akan menunggu undangan dari Edo. Dan juga dia akan menunggu Edo menyesal atas apa yang telah diperbuatnya. Bahkan dia akan sangat mencintai Bella nantinya.
Mari menjadi penonton dan akan menertawakan Edo nanti…… Bersambung….