Bab 12
Bella terus saja salah tingkah di hadapan keluarga Edo. Pasalnya keluarga Edo sedari tadi selalu saja menatap dirinya. Dan seolah-olah merasa kurang yakin kalau Bella adalah calon istri Edo. Kalau benar Bella adalah calon istri Edo, mereka terus saja merasa kasihan pada Bella. Mengingat sifat Edo yang luar biasa. Luar biasa playboy.
Edo sering bergonta-ganti wanita dan tidak pernah tanpa wanita dalam hidupnya. Sekarang Edo membuat mereka semua jantungan, mengatakan kalau dia akan menikah, apalagi sudah lama menjalin hubungan dengan Bella dan akan segera menikah. Memang Edo benar-benar sudah tidak waras lagi.
“Bella, katakan sekali lagi. Apa kamu benar-benar yakin mau menikah dengan Edo?” Tanya Lina untuk sekian kalinya.
Bella menganggukkan kepalanya. Bukankah memang dia harus menikah dengan Edo? Setelah Edo membantunya membayar biaya operasi dan perawatan mamanya di rumah sakit. Bella tidak bisa menolak untuk menerima Edo. Bahkan Bella menganggap Edo adalah malaikat yang diutus Tuhan untuk menolong dirinya.
“Ya. Aku akan menikah dengan Edo. Malahan aku merasa akulah yang tidak pantas untuk Edo.” Ucap Bella merasa rendah akan dirinya, yang hanya gadis miskin dan tidak punya apa pun untuk dia banggakan.
Robin dan Lina menggelengkan kepalanya seakan-akan tidak percaya akan apa yang terjadi hari ini.
“Dengarkan kami! Edo yang sebenarnya tidak pantas untukmu. Kamu terlihat seperti gadis yang baik-baik. Sedangkan Edo adalah laki-laki yang berandalan.” Ucap Robin, membuat semua anggota keluarga Dirgantara mengangguk dan membenarkan ucapan Robin barusan.
Kecuali Edo yang menatap papanya dengan tatapan yang tajam. Dia tidak suka kalau semua anggota keluarganya menjelek-jelekkan dirinya di depan Bella. Malahan sedari tadi Bella terus menerus menjadi salah tingkah dan tidak tahu harus menjawab apa perkataan orang tua Edo.
Bella diterima baik dalam keluarga ini. Itu sudah membuat dirinya merasa senang dan bersyukur karena dirinya tidak diusir apalagi dihina oleh mereka. Dulu dia sering mendapat cemoohan dari kalangan orang berada, yang menghina dirinya orang miskin. Sedangkan keluarga Edo tidak memandang dirinya dari segi harta. Yang mereka ragukan adalah apakah benar Bella akan menikah dengan Edo.
“Edo bukan laki-laki berandalan, seperti yang kalian katakan. Dia adalah laki-laki yang baik yang pernah aku kenal.” Ucap Bella dengan senyuman manisnya pada Edo.
Selly menatap tajam pada kakaknya dan menaruh curiga pada kakaknya, yang mungkin menyogok Bella untuk mengatakan hal seperti itu pada mereka. Mana mungkin dalam sekejap mata, kakaknya menjadi orang baik-baik. Setahu dirinya, Edo adalah laki-laki yang licik dan punya segudang rencana untuk menghancurkan seseorang.
Pastilah Edo menyogok Bella untuk mengatakan Edo adalah orang baik-baik. Tidak ada yang mengatakan kalau Edo baik sebelumnya. Hanya Bella seorang yang mengatakan kalau Edo baik dan memuji Edo.
“Bella, sepertinya otakmu sedang ada di rumah. Sampai-sampai kamu memuji pria brengsek di sampingmu itu. Tidak ada yang memuji dirinya baik, selian dirimu yang memuji Edo baik.” Ucap Selly menatap Bella dengan wajah seriusnya.
Bella balik menatap Selly. Dia seakan tidak percaya kalau selama ini belum ada yang memuji Edo sebagai laki-laki yang baik. Padahal Edo memang sangat baik yang mau membantu dirinya. Walaupun bantuan yang diberikan oleh Edo, sebagai gantinya Bella harus menikah secara kontrak dengan pria itu.
Walaupun Bella tidak masalah untuk menikah kontrak. Asalkan dirinya tidak menjadi p*****r atau wanita penghibur di klub malam serta menjadi pemuas nafsu para laki-laki. Walaupun dirinya akan dinilai sama nantinya, kalau dirinya juga akan sama menjadi pemuas nafsu lelaki. Dan hanya Edo yang akan dipuaskan olehnya.
“Edo memanh laki-laki yang baik. Dia banyak menolongku, menyayangiku dan….” Bella ragu untuk melanjutkan kata-katanya, kalau dirinya juga sangat mencintai Edo.
Edo yang melihat Bella menghentikan kata-katanya, langsung membawa gadis itu ke dalam pelukan hangatnya. “Tentunya aku sangat mencintai Bella. Ah, kekasihku ini memang pemalu saat mau mengatakan aku mencintai dirinya.” Ucap Edo sembari mencium bibir Bella sekilas.
Bella mematung dan merasakan bibir Edo menyentuh bibirnya. Walaupun hanya sekilas dia merasakan sensasi dasyat dari Edo itu, tapi Bella tidak bisa mengelak kalau jantungnya berdegup kencang dan susah untuk mengontrolnya. Bella mengalihkan perhatiannya dengan tersenyum pada Selly.
“Kalian terlihat sangat romantis sekali ya.” Ucap Anita, adik kedua Edo.
Edo tersenyum pada Anita dan mengangguk. Memang dirinya sengaja harus terlihat romantis dengan Bella, seperti pasangan yang sedang dimabuk cinta. Edo tidak akan membiarkan keluarganya tahu rahasianya itu. Kalau dirinya hanya menginginkan tubuh Bella dan menjadikan Bella sebagai istri kontraknya.
“Kami memang sering bersikap romantis seperti ini. Kalian harus terbiasa melihatnya.” Ucap Edo tersenyum manis pada Bella. Bella mengangguk dan membalas senyuman Edo.
“Aku merindukan suamiku.” Ucap Anita tertawa pelan.
Anita memang sudah menikah. Dirinya adalah anak kedua dan Selly adalah anak ketiga. Edo menjadi anak laki-laki satu-satunya dalam keluarga mereka. Dan juga menjadi anak laki-laki yang sering membuat onar dan membuat para sepupu mereka geram dengan sikap Edo yang suka kencan semalam dengan banyak wanita.
“Apa kamu sudah menikah?” Tanya Bella. Dia tidak menyangka kalau Anita sudah menikah.
Pasalnya Anita masih terlihat seperti gadis dan masih terlihat sangat cantik dan tidak ada tanda-tanda kalau Anita sudah menikah. Wanita itu terlihat benar-benar sangat cantik. Apalagi Anita terlihat pendiam dan murah senyum. Bella menjadi suka pada Anita, bahkan seluruh keluarga Edo.
Anita tertawa mendengar pertanyaan Bella. “Bahkan aku sudah memiliki anak. Suami dan anakku saat ini sedang jalan-jalan. Putriku ingin membeli sesuatu dan papanya mengajaknya keluar untuk menuruti keinginannya.”
Bella mengangguk mengerti. Dia melihat Anita sangat senang bila sedang membicarakan suami dan putrinya. Pastilah rumah tangga Anita sangat bahagia dan harmonis. Bella tersenyum masam dalam hatinya. Dia berpikir kalau dirinya hanya akan merasakan pernikahan kontrak saja, bukan pernikahan sungguhan.
Bella tidak boleh memikirkan hal yang aneh-aneh. Dia sudah berhutang budi pada Edo dan dia harus membalasnya. Dalam pikirannya, dia tidak bileh menjadi wanita serakah, dengan berharap Edo akan mencintai dirinya dan membangun rumah tangga yang sesungguhnya.
Bella tidak boleh sampai memikirkan hal negatif seperti itu. dirinya harus menuruti semua keinginan Edo dan harus menjadi wanita yang penurut.
“Lain kali aku ingin sekali bertemu dengan putrimu. Aku sangat menyukai anak kecil.” Ucap Bella.
Anita mengangguk, “Kamu bisa mengajak Edo untuk datang ke apartemenku dan bertemu dengan putriku disana.”
Bella hanya mengangguk. Dia tidak berani untuk meminta pada Edo untuk membawanya ke apartemen milik Anita. Dia sadar diri kalau dirinya hanya seorang calon istri kontrakan Edo dan tidak boleh minta yang macam-macam pada Edo.
“Aku akan datang ke apartemenmu bersama dengan Bella. Aku dan Bella sepertinya harus pergi sekarang. Aku melihat di sini keadaannya tidak begitu aman, yang hanya akan membuat pernikahanku dengan Bella batal nantinya.” Edo menatap papa, mama dan Selly dengan tatapan yang sinis.
Ketiga orang itu selalu menghakimi dirinya. Mereka tidak percaya kalau dirinya akan segera menikah. Dia jelas akan menikah. Bukan menikah sungguhan, tapi menikah kontrak.
“Ya, kami akan menghasut Bella untuk batal menikah denganmu.” Ucap Lina.
Edo mendengus mendengar ucapan mamanya, kemudian mengangguk. “Sebelum hasutan itu datang, Edo lebih dulu membawa Bella pergi dari sini.” Dia menarik tangan Bella untuk keluar dari mansion keluarganya.
Edo tidak mau kalau sampai keluarganya curiga akan rencananya itu. Kalau dia tidak sungguh-sungguh menikah dengan Bella. Hal ini mungkin akan membuat keluarganya semakin marah padanya. Lebih baik dia mempersiapkan langsung pernikahannya dengan Bella dan tidak sering-sering bertemu dengan keluarganya, sebelum Bella menjadi istrinya agar keluarganya tidak mengetahui rencananya yang sebenarnya.
Apa yang akan dilakukan Edo selanjutnya? Nantikan jawabannya pada bab berikutnya…