Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 2. Ditawarkan Pekerjaan

“Ya udah Pak, terima kasih atas penjelasannya. Maaf telah mengganggu waktunya, aku mohon diri untuk mencari alamat sebenarnya kos-kosan temanku itu,” ucap Roy, Satpam itu hanya menanggapi dengan senyum ramah dan menganggukan kepalanya.

Meskipun Roy telah berpamitan pada Satpam penjaga rumah mewah dan besar itu, akan tetapi ia hanya berjalan beberapa langkah saja ke samping dan bersandar ke pagar. Ia menatap langit yang saat itu kelihatan merona cahaya kemerah-merahan pertanda hari sudah senja, Roy semakin bingung harus ke mana mencari alamat kos-kosan sahabatnya itu.

Saat Roy termenung dengan raut wajah bingung dengan bersandar ke pagar rumah mewah itu, tiba-tiba dari arah kanan meluncur sebuah mobil sedan BMW kemudian berhenti di depan pintu pagar. Satpam yang mengenali mobil sedan itu milik Nyonya rumah, segera membukakan pagar dengan hanya menekan tombol di dalam pos penjagaan.

Akan tetapi mobil sedan BMW itu tidak segera masuk ke perkarangan rumah mewah yang pagarnya telah dibuka, melainkan pengemudinya justru turun dari mobil yang ternyata seorang wanita cantik. Ia berjalan ke arah pos Satpam, di mana Roy masih berdiri bersandar di pagar tak jauh di samping pos Satpam itu.

“Ada apa Pak Rudi? Aku lihat tadi dari kejauhan sepertinya pria muda itu ingin bertamu?” tanya wanita cantik itu pada Satpam yang ternyata bernama Rudi sembari menunjuk ke arah Roy.

Dengan reflek Pak Rudi mengarahkan pandangannya pada Roy yang ditunjuk oleh majikannya itu.

“Oh, begini Nyonya....”

Pak Rudi tak meneruskan ucapannya, karena melihat pintu mobil yang ternyata belum ditutup oleh majikannya pada saat turun dari mobil tadi makanya Satpam itu bergegas ke pintu ke sana menutupnya.

Setelah pintu mobil ditutup, Pak Rudi kembali menghampiri majikannya. “Begini Nyonya, dia sebenarnya bukan ingin bertamu melainkan karena diberi temannya alamat rumah ini makanya dia datang ke sini. Sementara temannya itu sendiri aku tidak pernah mendengar namanya, apalagi melihatnya datang ke rumah ini.” jelas satpam itu.

Wanita cantik yang merupakan majikan dari Pak Rudi terlihat mengangguk, sepertinya dia faham dengan yang dimaksudkan Satpamnya itu. “Berarti dia ingin bertemu dengan temannya, tapi alamat yang diberikan alamat rumah ini. Begitukan Pak Rudi?”

“Benar Nyonya.” jawab Satpam.

Wanita cantik pemilik rumah mewah itu kemudian melangkah menghampiri Roy yang saat itu sedang melihat pesan WA dari Ronal tentang alamat apartemen yang diberikannya, Roy sepertinya tak sadar dan mendengar jika baru saja ia menjadi bahan perbincangan antara Satpam dan wanita cantik yang kini menghampirinya itu.

“Jadi temanmu itu memberi alamat rumah ini?” tanya wanita cantik berusia 29 tahun itu sembari menyapa.

Roy yang tengah melamun terkejut, lalu palingkan wajah ke arah wanita cantik yang telah berdiri di sampingnya itu. “Iya Bu, tapi nggak apa-apa. Aku akan menghubungi temanku itu kembali menanyakan alamat apartemennya, siapa tahu nomornya sudah aktif soalnya sejak tadi aku hubungi nggak masuk-masuk.”

Roy tampak menarik napas dalam-dalam di samping terkejut akan dihampiri wanita pemilik rumah mewah di belakang posisinya berdiri saat itu, dia juga merasa telah ditipu oleh Ronal. Roy pun kembali menghubungi Ronal, namun berulang kali ia mencobanya tetap tidak bisa dihubungi karena nomor yang di tuju masih tidak aktif.

Wanita cantik berusia 29 tahun itu kembali bersuara. “Sebenarnya ada keperluan apa kamu ingin bertemu dengan temanmu itu?”

“Dia udah janji akan menunggu dan menemuiku dengan alamat yang ia berikan, tujuan aku datang menemuinya untuk bekerja dengannya di kota ini,” jawab Roy dengan raut wajah yang kesal bercampur sedih karena tak menyangka kalau Ronal begitu tega telah membohonginya.

“Kamu berasal dari mana?” tanya wanita cantik bertubuh seksi itu.

“Dari desa Bu.” jawab Roy.

Wanita cantik pemilik rumah mewah itu terkejut lalu menggeleng-gelengkan kepalanya, sepertinya dia sudah dapat menebak kalau pria tampan yang datang jauh-jauh dari desa itu telah dibohongi oleh sahabatnya. “Sepertinya temanmu itu sengaja memberi alamat yang salah, bukan apartmennya melainkan alamat rumah ini.”

Roy mengangguk, di raut wajahnya tampak sekali kalau dirinya sangat kesal dan sedih. “Iya Bu, aku nggak menyangka dia tega melakukan itu padaku.”

Wanita pemilik rumah mewah itu tersenyum ramah, sepertinya dia tengah berusaha untuk menenangkan hati Roy yang sedih karena ditipu sahabatnya itu. “Siapa namamu?”

“Namaku Roy, Bu.” Kembali wanita cantik itu tersenyum. “Kamu jangan memanggilku dengan sebutan Ibu, namaku Angel panggil saja aku Tante.” pinta wanita cantik itu sembari mengulur tangan dan Roy pun menjabat uluran tangannya itu.

“Baik Bu, Eh.. Tante.” Roy terdengar mengulangi panggilannya terhadap wanita cantik bernama Angel yang berdiri di sampingnya itu.

“Aku pemilik rumah ini, Kamu tamatan apa?” tanya Angel.

“SMA, Tante.” Angel nampak terkejut mendengar jawaban dari Roy.

“Nekad sekali dia, hanya berijasah SMA datang ke kota ini mencari temannya untuk bekerja. Tapi aku lihat dia orangnya lugu dan jujur, mungkin temannya itu memang sengaja memberikan alamat yang salah hingga Roy menyasar ke rumah ini. Kasihan, tapi tentu saja aku nggak bisa menerimanya bekerja di kantor sebagai Office Boy untuk saat ini. Apa dia mau aku pekerjakan di rumah ini merawat taman untuk sementara waktu?” gumam Angel dalam hati, di samping merasa kasihan ia juga melihat sosok Roy pria yang lugu dan jujur itu.

Angel kemudian bertanya kembali. “Lalu sekarang kamu akan mencari temanmu itu ke mana?”

Roy menarik napas dalam-dalam, rasa kesal dan sedih di hatinya bertambah dengan sebuah kekecewaan. “Entahlah Tante, aku juga bingung harus mencarinya ke mana. Sementara ponselnya tidak aktif sejak aku tiba di kota ini.”

Untuk beberapa saat lamanya Angel memperhatikan Roy dari ujung kaki hingga ujung kepala, lalu ia tersenyum kembali. “Kalau kamu mau, kamu bisa tinggal dan aku pekerjakan di rumah ini sebagai perawat taman. Gimana apakah kamu bersedia?”

Roy seketika terperanjat mendengar tawaran dari Angel itu, ia sama sekali tak menyangka jika wanita cantik yang berdiri di sampingnya itu menawarkannya pekerjaan.

“Benarkah itu Tante?” tanya Roy seolah-olah ia tak percaya dengan tawaran dari wanita cantik bertubuh seksi itu.

Angel menganggukan kepalanya memberi kepastian atas apa yang ia tawarkan tadi.

“Ya Tante, aku bersedia melakukan pekerjaan apa saja. Jangankan merawat taman, membersihkan seluruh perkarangan rumah ini dan apa saja yang perlu aku bantu nantinya akan aku kerjakan.” Roy tanpa pikir panjang lagi menerima tawaran dari Angel itu karena ia tidak tahu harus ke mana mencari Ronal sementara hari sudah semakin senja dan sebentar lagi akan gelap.

Roy juga berfikir jika kembali ke desa rasanya juga tidak mungkin secepat itu, sebab ia tak ingin juga melihat kedua orang tuanya di Italia kecewa atas yang terjadi di dirinya saat itu ditipu oleh Ronal...

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel