Bab 2
Keesokan harinya, Ricky akhirnya pulang ke rumah.
Suasana hatinya terlihat baik dan dia juga membawakanku kue.
Kue-kue di toko ini adalah buatan tangan dan dibuat menggunakan bahan-bahan terbaik.
Satu-satunya kekurangannya adalah lokasinya yang jauh dan mereka tidak melayani pesan antar. Jadi, para pelanggan harus berusaha sedikit keras jika ingin mendapatkannya.
"Aku tahu kamu suka ini, jadi aku sengaja pergi ke sana, cobalah. Kesayanganku ini harus makan makanan yang enak."
Mendengar suaranya yang penuh kasih sayang, keraguanku menghilang sedikit demi sedikit.
Mungkin Ricky hanya ingin memberi kejutan padaku, jadi dia berbohong?
Aku dengan senang membuka bungkusannya. Kue yang seharusnya lembut itu tidak dalam keadaan yang baik-baik saja. Aku tidak peduli karena berpikir bahwa itu hal yang wajar karena mungkin terbentur sesuatu selama perjalanan.
Aku mengambilnya sesendok dan ingin menyuapkannya kepada Ricky.
Ketika melihatku ingin menyuapkan kue itu kepadanya, Ricky meminta maaf dan mengatakan bahwa dia sudah makan, jadi dia tidak ingin makan lagi.
Keraguan kembali muncul di benakku. Aku memakan satu sendok demi sendok, merasa bahwa rasa kue ini tidak seenak yang pernah aku makan sebelumnya.
Setelah menghabiskannya, aku mendongak dan melihat Ricky sedang memainkan ponselnya sambil tersenyum.
"Kenapa, sayang? Ada kabar baik?"
Aku hanya asal bertanya, tetapi aku melihat senyum di wajah Ricky tiba-tiba memudar.
"Bukan apa-apa, cuma video lucu saja."
"Video apa? Coba tunjukkan padaku."
Begitu aku mengatakan itu, Ricky langsung meletakkan ponselnya ke samping meja lalu berjalan ke arahku, dan memelukku.
Dia merendahkan suaranya dan berbisik di telingaku, "Sayang, kamu sudah selesai makan? Kalau begitu sekarang giliranku untuk memakanmu."
Aku digendong olehnya seperti biasa, tanpa sadar akupun melingkarkan lenganku di lehernya.
Dengan penuh kasih sayang, dia meninggalkan bekas ciuman di tulang selangkaku. Namun, aku tidak sengaja melihat ponselnya yang ada di atas meja.
Layar ponsel itu tiba-tiba menyala dan aku melihat ada ikon berwarna biru.
Aku juga menggunakan aplikasi itu. Aku sempat meminta Ricky untuk menggunakannya juga, tetapi dia menolak.
Sekarang, bagaimana aplikasi itu bisa ada di ponselnya?