Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab. 7 Menyeberang Sungai

Li Meng menggeleng heran melihat Qin Yu yang sedang berjalan sambil membawa pakaian para berandalan tadi. Dia berjalan dengan sangat girang. Qin Yu pun pergi ke sebuah toko dan menjual semuanya. Dia pun mendapatkan 20 koin perak hasil menjaul semua pakaian milik berandalan itu.

"Aku bisa membeli lebih banyak arah dengan ini."

"Oak."

Qin Yu sangat senang. Dia pergi ke rumah makan yang tadi dan membeli arak dan daging dengan 20 koin perak barusan. Dia sangat bersemangat. Setelah itu, mereka mulai melanjutkan perjalanan mereka. Li Meng hanya ikut sambil menggeleng heran. Li Meng merasa telah salah memilih orang. Hanya saja dia tidak punya pilihan lain. Dia sudah terlanjur memilih Qin Yu sebagai pengawal dirinya.

"Bocah, kau ini anak orang kaya?" tanya Qin Yu.

"Tidak juga. Aku hanya anak dari kelompok dagang Peviliun Awan Ungu. Sekarang aku hanyalah seorang yatim piatu karena ayahku sudah terbunuh. Dia diracuni oleh seseorang karena itu aku pergi ke kota Xingye untuk meminta bantuan pamanku yang ada di sana, tetapi itu adalah keputusan yang salah. Pamanku tidak sebaik yang ayah ceritakan. Dia sama saja dengan orang-orang serakah lainnya. Dia juga ingin merebut Paviliun Awan Ungu dariku. Aku bahkan hampir dibunuh olehnya."

Saat menceritakan itu, Li Meng sangat emosional. Dia sangat kecewa dengan semua yang terjadi. Dia tidak pernah berpikir kalau dia akan dalam masalah seperti ini. Dia baru berumur 10 tahun, tetapi sudah mengalami masalah seberat ini. Apalagi dia sendirian sekarang.

"Aku butuh seseorang yang bisa melindungiku karena itu aku butuh dirimu untuk menjadi pengawal pribadiku. Aku akan membayar 50 keping emas sebagai bayaran setiap bulan."

Tidak ada repons sama sekali dari Qin Yu. Li Meng pun menoleh dan betapa mengejutkannya. Qin Yu tertidur. Padahal dia yang bertanya, tetapi dia juga yang mengabaikan. Li Meng menghela napas. Dia harus terbiasa dengan tingkah Qin Yu. Qin Yu memang menyebalkan dan aneh, tetapi dia kuat.

***

Mereka berhenti karena mereka harus menyeberang dulu untuk bisa tiba di ibu kota. Sedangkan, mereka tidak punya perahu untuk menyebrang. Ada jasa penyeberangan di sana, tetapi banyak yang menolak permintaan Li Meng karena mereka tidak ingin membawa seekor keledai bersama dengan mereka.

"Apa kau tidak bisa meninggalkan keledai ini saja?" tanya Li Meng.

"Oaakk." Keledai itu marah. Dia melihat Li Meng dengan tatapan dingin. Setelah itu dia memalingkan pendangannya.

Qin Yu menggeleng. "Kuda adalah teman terbaikku. Aku tidak akan meninggalkan dia."

Kuda adalah nama keledai milik Qin Yu. Li Meng pertama kali mendengar itu, dia bingung. Dia merasa sangat aneh, tetapi sekarang sudah mulai terbiasa. Sekarang Li Meng tahu kalau Kuda adalah nama keledai milik Qin Yu.

"Oak." Dia terlihat sangat angkuh. Keledai itu membusungkan dadanya. Dia bahkan menjulurkan lidahnya. Setelah itu dia mengelus-elus tubuhnya pada Qin Yu seolah dia mengatakan kalau Qin Yu lebih menyukai dirinya daripada Li Meng.

Qin Yu mengelus dagunya, dia sedang berpikir. Dia tidak perduli dengan apa yang terjadi antara Li Meng dan Kuda. Dia mengangguk, tiba-tiba saja dia punya ide yang bagus.

"Kau tangkap bocah kaya ini, oke! Dia adalah sumber arak kita. Jangan biarkan dia mati."

"Oaaakk." Kuda mengangguk.

Qin Yu pun mengangkat tubuh Kuda. Die pun mengalirkan qi ke tangan dan kakinya. Tanah tertekan oleh qi milik Qin Yu. Setelah itu dia melemparkan Kuda ke seberang dengan tangannya.

"Ooaaaaaakkk."

Kuda menjadi keledai terbang. Qin Yu melihat ke arah Li Meng. Melihat tatapan itu, Li Meng merasakan firasat buruk. Dia langsung menggelengkan kepalanya. Dia tidak ingin dilempar seperti Kuda, tetapi Qin Yu sudah berhasil menangkap Li Meng. Li Meng memberontak karena ini menakutkan.

"Diamlah! Kau akan celaka kalau terlalu banyak bergerak."

Wushhh!

"Aaaarrrrghh!" Li Meng menjerit.

Qin Yu pun melemparkan Li Meng dengan kuat. Kali ini ada manusia terbang. Semua orang bingung dengan apa yang terjadi. Qin Yu sedang melakukan pemanasan. Ini giliran dirinya. Dia bisa menyeberang sungai itu dengan berlari. Qin Yu sudah selesai pemanasan. Dia sudah bersiap untuk berlari. Hanya saja Qin Yu merasakan ada aura yang sangat kuat di sana.

Dia menoleh sekeliling, tetapi tidak tidak ada. Qin Yu merasakan aura yang mirip seperti gurunya di sana. Dia menyipitkan matanya. Qin Yu mengabaikan itu dan dia pun berlari menyeberang sungai itu. Dia bergerak sangat cepat seolah dia berlari bisa berlari di atas sungai. Padahal dia hanya menggunakan jurus meringankan badan di tambah dia berlari sangat cepat. Itu membuat Qin Yu bisa berlari di atas air. Berhenti satu detik saja, dia akan terjatuh.

"Siapa bocah itu?"

Tatapan seseorang mengenakan topi jerami lebar sangat serius ke arah Qin Yu. Dia merasakan aura yang tidak asing dari Qin Yu. Itu mengingatkan dirinya dengan gurunya yang telah hilang 5 tahunan yang lalu. Pria itu naik ke atas perahu. Dia juga ingin menyeberang.

"Apa guru mengangkat murid baru? Kenapa dia melakukan itu?"

Pria itu terlihat tidak suka. Dia bahkan mengeluarkan aura membunuh yang cukup pekat. Bahkan air di bawahanya begetar. Itu membuat perahu hampir terjungkir. Untungnya dia menghentikan itu. Dia pun menyeberang dengan perahu dan perlahan.

"Dia tidak menciptakan mesin balas dendam, bukan?" batin pria itu.

***

Qin Yu pun berhasil tiba di seberang sungai. Dia kelelahan, tetapi dengan cepat dia mengatur napasnya kembali. Dia melihat sekeliling untuk mencari keberadaan Li Meng dan Kuda. Tidak lama kemudian dia menemukan Kuda dan berjalan ke arah sana.

"Ah, akhirnya aku menemukan kalian. Syukurlah kalian baik-baik saja," ucap Qin Yu.

Saat tiba di sana, Qin Yu langsung ditatap oleh Li Meng dengan tatapan tajam. Qin Yu langsung memalingkan pendangannya.

Dia tertawa yang disengaja. "Ah, kita tidak punya banyak waktu. Kita akan segera berangkat."

Qin Yu pun berjalan duluan tanpa melihat ke arah Li Meng. Saat Qin Yu melempar Li Meng, semuanya berjalan dengan lancar. Kuda sudah sudah siap menangkap Li Meng, tetapi saat sudah dekat. Tiba-tiba saja Kuda menoleh ke arah lain. Dia melihat seorang wanita yang mengenakan pakaian seksi. Saat sudah sangat dekat, Kuda pergi dari posisinya dan akhirnya Li Meng terjatuh ke tanah.

Sekarang Li Meng patah tangan kirinya dan kaki kanannya juga patah. Dia harus dirawat atau ini akan semakin buruk. Qin Yu sepanjang jalan hanya tertawa. Keadaan menjadi canggung.

"Bawa aku ke tabib lebih dulu! Kalau tidak, aku tidak akan memotong bayaran yang telah aku janjikan.

"Baiklah," jawab Qin Yu dengan cepat.

Dia tidak akan ingin kehilangan satu keping emas pun. Dia pun menggendong Li Meng. Dia menjadi sangat baik sekarang. Li Meng hanya menggeleng heran.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel