Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab. 5 Kanan atau Kiri

Li Meng pun dikepung oleh beberapa orang di dalam ruangan itu. Dia melirik ke kiri dan kanan. Terlihat di sana ada pamannya yaitu Li Huang. Li Meng menggeleng heran, dia sangat kecewa karena kedatangan dia ke sana adalah untuk memintan bantuan pamannya, tetapi malah dia diperlakukan begini oleh pamannya sendiri.

"Ayah, sepertinya kau salah menilai orang lain. Paman bukan orang baik seperti yang kau ceritakan."

Li Meng menghela napas. Dia berusaha untuk tetap tenang. Dia pun bangun dan mengeluarkan sebuah medali yang ada di dalam sakunya.

"Ini yang kau inginkan, bukan?" tanya Li Meng.

Melihat medali itu, Li Huang langsung tersenyum. Dia pun tertbahak karena yang dia cari sudah dia temukan. Dia pun mengangkat tangannya. Semua orang di sana menurunkan senjata mereka.

"Berikan itu padaku! Kalau kau memberikanya, maka aku akan melepaskan dirimu. Bagaimana?" tawar Li Huang.

"Tentu saja. Hanya saja aku punya syarat. Antarkan aku ke ibu kota."

"Baiklah."

Li Meng pun membungkuk. Dia pun meletakkan medali itu di atas meja.

Li Huang yang melihat itu, dia berjalan ke arah meja itu. Dia terus saja tersenyum karena dia bisa membayangkan apa yang akan dia dapatkan setelah mendapatkan medali itu. Ini adalah hari keberuntungan dirinya.

"Bocah bodoh, kita harus segera pergi!" teriak Qin Yu.

Braaaakkk!

Pintu diterobos. Qin Yu berlari sangat kencang dan saat yang sama dia menabrak punggung Li Huang. Dia berhenti sejenak karena merasa menabrak sesuatu, tetapi dia mengangkat kedua bahunya karena merasa tidak ada apapun. Qin Yu langsung menggendong Li Meng.

"Kau masih akan membayarku, bukan?" tanya Qin Yu.

"Tentu saja. Bawa aku ke ibu kota provinsi Xian, maka aku akan memberikan kau 310 keping emas."

Qin Yu tersenyum. "Baguslah. Kalau begitu kita pergi sekarang."

Qin Yu pun mulai berlari lagi. Dia menabrak dinding sampai hancur. Dia melompat dari lantai dua tanpa ada alat apapun. Bangunan itu sangat tinggi.

"Kuda, kita harus segera pergi. Si tua jelek itu sudah lepas dari totokanku," ajak Qin Yu.

Keledai miliknya pun berlari pergi juga. Qin Yu turun dengan selamat. Dia dan keledai miliknya berlari sangat kencang ke arah utara. Dia tidak berhenti sama sekali.

Li Huang bangun, dia menunjuk ke arah luar. "Tangkap mereka!" teriak Li Huang.

Braaaakkk!

Dia pun ditabrak oleh seseorang lagi. Kali ini oleh orang yang lebih besar. Li Huang sampai patah tulang karena ditabrak dua kali. Terutama tabrakan terakhir yang sangatlah kuat.

"Bajingan kecil, aku tidak akan membiarkan kau pergi."

Orang itu pun terjun dari lantai dua dan langsung mengejar Qin Yu dan keledai miliknya. Para prajurit di sana kebingungan. Mereka bingung apa yang terjadi. Saat mereka melihat ke bawah, itu sangat tinggi. Kalau mereka terjun bebas ke bawah, maka kaki mereka akan patah.

"Siapa dua orang itu? Kenapa mereka baik-baik saja?"

Mereka heran karena ini terlalu gila untuk dipikirkan.

***

Gedung Paviliun Awan Biru yang ada di kota Xingye hancur oleh Gu Xuanhan dan Qin Yu. Tangga bahkan sampai hancur karena Gu Xuanhan yang sebarangan melompat agar bisa cepat mengejar Qin Yu. Kerugian paviliun Awan Biru kurang lebih adalah 100 keping emas karena ada beberapa guci mahal yang hancur oleh kedua orang itu.

Li Huang memaki. Dia mengalami kerugian yang sangat besar dan dia harus patah tulang punggung. Dia tidak bisa berdiri sama sekali. Dia harus dirawat berbulan-bulan untuk sembuh, itu pun adalah paling cepatnya kecuali dia membayar tabib yang memang ahli. Mungkin 3 bulan sudah selesai, hanya saja tabib yang seperti itu sangat mahal. Dia harus membayar 200-300 keping emas.

"Siapa dua bajingan kurang aja itu? Aku akan menuntut mereka dan membalas dendam," ucap Li Huang.

"Pria besar sebelumnya adalah Gu Xuanhan, tuan."

Wajah Li Huang langsung pucat. Dia menelan ludahnya.

"Lupakan saja! Kita harus fokus mencari Li Meng saja. Bagaimana pun caranya, kita harus mendapatkan medali itu. Aku harus mendapatkannya sebelum orang lain."

Li Huang langsung memanggil beberapa orang-orangnya dan memberikan perintah untuk mengejar Li Meng dan merebut medali yang ada pada Li Meng. Setelah diberikan perintah, mereka langsung pergi dari sana untuk mengejar Li Meng.

"Aku harus mendapatkan medali itu."

***

Gu Xuanhan berhenti. Ada dua jalan yang harus dia pilih. Dia tidak tahu arah mana Qin Yu pergi. Dia sangat ingin membunuh Qin Yu karena telah memperlakukannya dengan sangat kurang ajar. Baru kali itu Gu Xuanhan dibuat rendahan oleh seseorang. Harga dirinya benar-benar hilang.

"Aku akan membunuhmu, bajingan kecil. Kepalamu aku akan potong dan aku akan membuatnya sebagai hiasa rumahku."

Saking marahnya, erat kening Gu Xuanhan muncul sangat banyak. Dia pun pergi ke arah kiri dan berlari dengan cepat ke sana. Gu Xuanhan punya tubuh yang besar, tetapi dia masih bisa berlari sangat cepat karena kakinya juga sangat kuat. Wajar saja karena dia termasuk penjahat paling kuat di dunia.

Saat Gu Xuanhan sudah berlari sangat cepat, Qin Yu pun keluar dari persembunyiannya. Dia bersembunyi di balik sebuah pohon di sebelah Gu Xuanhan barusan.

"Hahahaa, dia sangat bodoh. Padahal aku di sini, tetapi dia tidak mengetahuinya. Pak tua jelek yang bodoh," ejek Qin Yu.

Li Meng heran kenapa Qin Yu melarikan diri dari Gu Xuanhan. Padahal sebelumnya Qin Yu terlihat sangat percaya diri dan tidak ada takutnya dengan Gu Xuanhan. Dia pun langsung bertanya. Qin Yu yang sedang tertawa, dia langsung serius.

"Sebelumnya aku menotok beberapa bagian ototnya. Itu membuat dia melemah dan sekarang dia sudah pulih kembali. Sepertinya ada orang bodoh yang tidak sengaja memukul balik totokkan ku. Itu membuat Gu Xuanhan terpelas dan menjadi dirinya yang asli. Dia sangat kuat," jelas Qin Yu.

"Apa itu artinya Gu Xuanhan lebih kuat darimu?" tanya Li Meng.

Pertanyaan yang sangat bodoh. Keledai Qin Yu menjauh dari sana. Dia terlihat pucat. Tidak lama kemudian aura Qin Yu menjadi sangat mengerikan. Li Meng bahkan sampai tertekan dan hampir jatuh. Untungnya Qin Yu cepat mengontrol emosinya.

"Tentu saja aku lebih kuat dari pak tua jelek itu. Aku hanya tidak ingin bertarung dengan serius, itu merepotkan."

Qin Yu pun berjalan ke arah jalan yang ada di sebelah kanan. Li Meng pun ikut pergi ke arah sana. Dia menatap ke arah Qin Yu. Setelah merasakan aura Qin Yu barusan, dia yakin kalau Qin Yu adalah salah satu pendekar terkuat juga.

"Dia pasti senior yang sedang menyamar."

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel