Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab. 3 Bertemu Bandit

Qin Yu memegang celana dalam milik gadis tadi. Dia memutarnya di jari telunjukknya dengan bangga. Saat dia menoleh ke belakang, ternyata Gu Xuanhan masih pingsan karena benturan kasar saaat keledai milik Qin Yu berlari dengan kencang.

"Dia tidak sadar kalau anggotanya datang."

Qin Yu dan keledainya terus berjalan. Mereka melihat ada pertarungan di depannya. Sebuah kereta kuda yang sangat mewah dikepung oleh para bandit. Qin Yu mengangkat kedua bahunya, dia tidak ingin terlibat. Dia berusaha untuk tidak memperhatikan pertarungan yang terjadi.

Qin Yu dan keledai miliknya hampir melewati pertarungan di sana. Hanya saja saat dia sedang berjalan melewati semua itu, Qin Yu langsung ditatap oleh beberapa orang di sana. Dia menjadi pusat perhatian.

"Abaikan aku! Aku hanya seorang pemuda bodoh yang ingin lewat."

Qin Yu berdecak kesal. Dia sudah berusaha untuk tidak terlibat, tetapi dia malah dikepung oleh para bandit itu. Qin Yu mengangkat tangannya. Dia mencoba memohon untuk diabaikan.

"Aku hanya mau lewat. Tolong lepaskan aku!" pinta Qin Yu.

Bukannya membiarkan Qin Yu lewat. Salah satu dari bandit itu mengedikan mata. Saa itu juga Qin Yu langsung diserang oleh para bandit itu. Qin Yu menggaruk kepalanya. Dia heran kenapa dirinya tidak dibiarkan lewat dengan santai. Padahal dia tidak ingin terlibat sama sekali.

Dua tusukan mengarah ke arah Qin Yu. Dengan cepat Qin Yu melompat dan berdiri di atas pedang mereka. Qin Yu menendang wajah dua orang bandit itu. Yang lainnya juga ikut menyerang, tetapi mereka dengan mudah dijatuhkan oleh Qin Yu. Bahkan dia tidak perlu menarik pedangnya sama sekali.

Dalam lima menit, semua bandit di sana dikalahkan oleh Qin Yu. Tidak ada yang tersisa sama sekali. Pemimpin dari para bandit itu dibuat kaget, dia heran dengan apa yang terjadi. Baru kali ini ada yang bisa mengalahkan bawahannya secepat ini.

Saat dia ingin menarik pedangnya. Tiba-tiba saja Qin Yu muncul di depannya dan memukul tangan pemimpin para bandit itu. Pemimpin para bandit itu ingin mundur, tetapi tidak dibiarkan. Qin Yu memukul tepat di uluh hati orang itu. Satu pukulan yang langsung menjatuhkan.

Bandit yang lainnya ikut menyerang. Qin Yu berdecak kesal lagi. Dia merasa ini terlalu merepotkan.

"Ini tidak menghasilkan uang sama sekali," keluhnya.

Dia pun bertarungan dengan lebih serius. Pertarungan yang seharusnya tidak menguntungkan Qin Yu karena dia dikeroyok. Nyatanya berbeda.

***

Semua bandit itu dikalahkan oleh Qin Yu. Dia naik ke atas keledai miliknya kembali. Qin Yu ingin pergi dari sana. Dia ingin segera membawa Gu Xuanhan ke ibu kota provinsi Xian. Dia akan mendapatkan 300 keping emas. Itu jumlah yang sangat banyak.

Hanya saja saat dia ingin melanjutkan perjalanannya. Seorang anak kecil berdiri di depan keledai miliknya. Anak itu membentangkan kedua tangannya. Wajahnya yang penuh darah. Dari pakaiannya, dia adalah anak dari orang tua yang kaya. Dia adalah anak yang diserang oleh para bandit tadi.

"Tuan, apa kau bisa membantuku?" tanya Li Meng.

Nama anak itu adalah Li Meng. Seluruh pengawalnya dibantai habis oleh para bandit. Sekarang dia hanya sendirian karena itu dia berharap Qin Yu membantu dirinya. Li Meng menatap Qin Yu dengan tatapan penuh harapan. Qin Yu kuat, seharusnya bisa membantu dirinya.

"Tidak," jawab Qin Yu.

Dia dan keledai miliknya langsung berjalan melewati anak kecil itu. Li Meng kaget, dia tidak menyangka Qin Yu akan mengabaikan anak kecil yang sedang meminta bantuan. Apalagi tatapan Qin Yu terlihat seperti tidak perduli sama sekali.

Li Meng ingin membalik badan, tetapi saat dia melihat Gu Xuanhan diseret oleh keledai Qin Yu. Itu membuat Li Meng menelan ludah. Gu Xuanhan sangatlah kuat, dan dia bisa dikalahkan. Itu artinya pemuda yang menunggangi keledai itu sangatlah kuat.

"Dia pasti seorang senior bela diri yang menyemar."

***

Li Meng terus mengejar Qin Yu. Dia memohon berulang kali kepada Qin Yu untuk membantu dirinya, tetapi terus saja diabaikan. Bahkan Li Meng sampai bersujud. Itu pun masih diabaikan oleh Qin Yu, dia sama sekali tidak perduli kepada Li Meng. Dia punya tujuannya sendiri.

"Menyingkirlah! Aku tidak punya waktu untuk meladeni anak kecil seperti dirimu."

Qin Yu terlihat sangat kesal. Urat di keningnya terlihat jelas. Li Meng tahu itu, tetapi harapan dia hanya ada pada Qin Ye. Apalagi setelah tahu Qin Ye adalah ahli bela diri yang sangat kut.

"Aku akan membayar," ucap Li Meng.

Qin Ye langsung turun. Dia menggendong Li Meng dan mendudukkan Li Meng di atas keledai miliknya. Li Meng dibuat kaget, dia bahkan belum bisa mencerna apa yang terjadi.

"Oak."

"Jangan mengeluh. Kita akan mendapatkan bayaran," ucap Qin Yu.

Setelah mendengar kata akan dibayar, keledai itu langsung diam. Dia tidak protes lagi. Qin Yu memijat bahu Li Meng sambil tertawa kecil. Dia cengengesan.

"Berapa bayarannya?" tanya Qin Yu.

"Kau tidak ingin mendengar tugasnya lebih dulu?"

Qin Yu mengibaskan tangannya. "Itu belakangan. Bicarakan bayarannya dulu, baru aku kita akan membicarakan tugasnya." Qin Yu hanya tertarik dengan uang. Itu yang dia sukai karena bisa membeli arak dan makanan. Itu kesukaan Qin Yu.

"Bagaimana dengan 20 keping emas."

Qin Yu langsung melemparkan Li Meng ke tanah. Dia mengabaikan Li Meng begitu saja. Li Meng baru saja diperlakukan buruk, tetapi dia langsung dibuang begitu saja. Li Meng termenung beberapa saat sebelum akhirnya dia sadar dan bangun kembali.

"Ambil saja 20 keping emas itu. Aku bisa mendapatkan 300 keping emas," keluh Qin Yu.

Li Meng berlari mengejar Qin Yu. "Baiklah, kalau begitu aku akan membayarmu 301 keping emas? Apa itu cukup?" tanya Li Meng.

Qin Yu berhenti kembali. Dia pun langsung turun dan mengangkat Li Meng di atas pundaknya.

"Sepakat."

***

"Apa yang harus aku lakukan?" tanya Qin Yu.

"Bawa aku ke kota ibu kota provinsi Xian yaitu kota Biyunsh, tetapi sebelum itu aku harus pergi ke kota Xingnye lebih dulu. Ada orang yang ingin aku temui lebih dulu di sana. Aku akan membayarnya saat kau membawaku dengan selamat ke ibu kota. Bagaimana dengan itu? Itu harusnya adalah tugas yang mudah bagi dirimu."

Qin Yu tertarik, tetapi dia merasa sedikit cemas. Dia menoleh ke arah Gu Xuanhan yang sedang pingsan. Qin Yu mengelus dagunya. Dia sedang berpikir apa yang harus dia lakukan.

"Ini sulit. Sebenarnya aku ingin segera pergi ke ibu kota provinsi Xian untuk menyerahkan pak tua itu."

"Aku akan membayar 310 keping emas."

"Baiklah, kalau begitu sepakat."

Qin Yu langsung menerima tawaran itu tanpa berpikir lama. Uang adalah segalanya.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel