Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab. 2 Duo Mesum

"Lepaskan aku anak muda!" teriak Gu Xuanhan.

Dia bangun sejak kepalanya terbentur dengan batu besar. Dia ditarik oleh seekor keledai dengan tangan diikat ke belakang dan juga kakinya ikut diikat. Gu Xuanhan hanya bisa menggeliat. Dia tidak bisa melepaskan ikatannya.

Tubuhnya terkena batu, tanah, ranting dan berbagai benda tajam lainnya. Itu membuat Gu Xuanhan tersiksa. Dia juga merasa terhina karena diperlakukan seperti ini.

"Kau tidak tahu siapa aku? Aku adalah ketua Malam Sunyi. Kalau mereka menemukan diriku seperti ini, maka kau akan dibunuh oleh mereka. Tubuhmu akan dipotong menjadi bagian kecil dan dijadikan makanan anjing."

Gu Xuanhan terus mengoceh sejak awal. Qin Yu bahkan sampai muak, dia menutup telinganya dengan tangannya.

"Kau dengar itu, anak muda! Anggotaku akan membunuhmu." Dia berteriak lagi.

Qin Yu menggeleng heran. "Dia sangat menyebalkan. Harusnya aku menutup mulutnya," keluh Qin Yu.

Ketika sedang mengoceh, tiba-tiba saja keledai miliknya berlari dengan kencang. Tubuh Gu Xuanhan terbentur ke berbagai arah. Itu membuat dia kesakitan. Qin Yu bahkan harus berpegang dengan erat agar tidak jatuh. Beberapa menit kemudian keledai itu berhenti.

"Kau kenapa?" tanya Qin Yu.

"Oak." Keledai itu menunjuk ke arah sungai.

Saat itu juga Qin Yu langsung bersemangat. Qin Yu dan keledai itu langsung mendekat dan bersembunyi di balik semak-semak. Mereka mengintip ke arah sana karena ada seorang wanita yang sedang mandi di sungai.

"Kau memang hebat," puji Qin Yu. Dia mengelus kepala Keledai miliknya.

"Oak." Keledai itu bangga pada dirinya sendiri.

Mereka malah sibuk mengintip wanita yang sedang mandi. Keduanya menikmati itu. Bahkan Qin Yu mengeluarkan arak dan berbagi arak dengan keledai miliknya. Mereka sudah biasa melakukan ini karena itu mereka berdua sangat akrab.

Saat mereka sedang mengintip. Dua orang melangkah dengan sangat perlahan ke arah mereka. Dua orang itu memegang senjata tajam. Keduanya pun melakukan tebasan ke arah leher Qin Yu. Saat itu juga Qin Yu menunduk sambil menekan kepala keledainya ke bawah juga. Tebasan itu dihindari. Qin Yu menoleh ke belakang.

"Sssssttt, diamlah! Kalau kalian terlalu keras. Kita akan ketahuan."

Setelah itu, dia kembali ke arah sungai lagi. Dua orang pembunuh tadi sempat kaget. Mereka kira kalau mereka akan diserang, tetapi ternyata tidak. Keduanya tersenyum.

"Ternyata dia bodoh!"

Keduanya pun langsung menyerang Qin Yu. Itu membuat Qin Yu berdecak kesal. Dia menghindari serangan itu dan melakukan tendangan ke belakang dengan kedua kakinya. Mata Qin Yu tetap fokus ke arah sungai. Kedua pembunuh itu tidak berhenti. Mereka menyerang Qin Yu lagi. Itu membuat Qin Yu kesal. Dia membalik badan dan langsung memukul kepala mereka dengan pedangnya.

Satu pukulan langsung membuat dua orang itu terjatuh. Kedua pembunuh itu mundur ke belakang. Saat itu juga mereka langsung maju dan mulai melakukan serangan lagi.

"Aku sudah memberikan kalian kesempatan, tetapi kalian malah tetap menyerangku. Bodoh."

Qin Yu menjadi serius. Tatapannya menjadi dingin. Kedua pembunuh itu merinding, tetapi mereka tetap saja maju. Qin Yu menghilang. Dia bergerak sangat cepat dan langsung muncul di depan bawah, salah satu musuhnya. Qin Yu memukul dagu lawannya dengan ujung penutup pedangnya. Satu pukulan yang langsung membuat lawannya terpental.

Pembunuh lainnya menyerang Qin Yu, tetapi serangan itu dihindari. Qin Yu menginjak kaki lawannya. Tiba-tiba saja dia bangun. Kepala Qin Yu membentur dagu lawannya. Lawannya langsung terluka. Dia menutup mulutnya yang mengeluarkan darah.

"Sial, dia tidak selamah yang kita kira."

Keduanya saling menatap satu sama lain. Keduanya pun mengangguk. Keduanya mulai bekerja sama. Qin Yu dengan sangat santai langsung menghindari serangan kedua pembunuh itu. Mereka dipermainkan oleh Qin Yu. Beberapa gerakan Qin Yu pun berhasil menjatuhkan kedua pembunuh itu. Qin Yu akan mengakhiri pertarungan ini. Dia baru ingin memukul kedua pembunuh itu dengan satu pukulan kuat, tetapi tiba-tiba saja serangan dari arah belakang datang.

Qin Yu menghindari serangan itu. Darah menetes dari pipinya. Dia menjadi lebih serius. Qin Yu pun maju, kali ini dia yang lebih banyak membuat serangan. Itu membuat dia sangat unggul. Tiga lawan tiga pun, dia masih unggul. Bahkan dia berhasil menjatuhkan mereka bertiga dengan dua kali pukulan.

"Pergilah!" usir Qin Yu.

Ketiganya pun pergi dari sana. Qin Yu pun membalik badan dan saat dia ingin mengintip wanita yang sedang mandi lagi. Ternyata wanita di sana sudah tidak ada. Terlihat Qin Yu sangat kecewa dengan apa yang terjadi. Dia berdecak kesal, tetapi dia mengeluarkan sesuatu dari genggamannya. Dia tersenyum sangat lebar.

"Ini lumayan bagus."

***

Ketiga anak buah Gu Xuanhan berhasil dikalahkan. Wajah mereka babak belur, terutama dua pria bersama gadis itu. Mereka sangat kesal karena gagal mendapatkan kembali bos mereka. Ini adalah kegagalan yang sangat memelukan. Seorang anggota organisasi pembunuh yaitu Malam Sunyi berhasil kalahkan oleh seorang pemuda sendirian.

"Sial, ini sangat tidak bisa diterima."

"Kita tidak boleh asal melakukan serangan atau kita akan dikalahkan lagi. Pemuda itu sangat kuat. Tidak bisa diremehkan sama sekali.

"Siapa dia?"

Tidak ada yang tahu siapa Qin Yu sebenarnya. Nama Qin Yu bahkan tidak terkenal di dunia bela diri sama sekali. Keduanya mencoba mengingat wajah yang mirip dengan Qin Yu, tetapi tidak ada satu nama pun yang mereka ingat dari wajah Qin Yu. Mereka berdua yakin kalau Qin Yu adalah naga baru di dunia bela diri. Dia sangat kuat di usia yang sangat muda. Masa depan nya sangat cerah.

"Kita harus membunuh pemuda itu. Berbahaya kalau dia dibiarkan tetap hidup karena dia akan mengahancurkan organisasi kita kalau dibiarkan."

"Aku setuju, tetapi cara mengalahkan dia itu bagaimana? Kita saja dikalahkan."

"..."

Mereka terdiam, sunyi. Mereka bingung sendiri bagaimana cara mengalahkan Qin Yu. Mereka sudah menyerang bertiga, tetapi tetap saja dikalahkan. Keduanya berdecak kesal. Mereka tidak punya jawaban untuk itu. Mereka bisa mencoba mengeroyok dengan lebih banyak orang, tetapi mereka malu untuk meminta bantuan anggota yang lain. Mereka merasa harus bertanggung jawab. Apalagi sebelumnya, mereka sudah sesumbar kalau ini adalah misi yang mudah.

Rekan mereka satu lagi hanya diam sejak tadi. Mereka menjadi pensaran. Keduanya menoleh ke arah rekan mereka satunya lagi. Mereka bertiga yaitu dua pria dan satu seorang gadis. Saat mereka melihat ke arah gadis itu. Terlihat wajah gadis itu memerah, malu. Keduanya heran kenapa rekan mereka bisa seperti itu.

"Kau kenapa?" tanya mereka.

Gadis itu tidak ingin menjawab karena ini memalukan. Dia menggeleng.

"Tidak ada."

Tangannya menutup bagian bawah tubuhnya, bagian intim. Kedua pria itu wajah mereka memerah, hidung mereka menjadi panas.

"Jangan bilang, kau ..."

Plakkkk!

Mereka berdua ditampar oleh gadis itu.

"Jangan melihat, Bodoh!" maki gadis itu.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel